Aku Jatuh Cinta

78 14 5
                                    


Fuck, I'm lonely, I'm lonely, I'm lonely as
Fuck, come hold me, come hold me, come hold me
It's been me, myself and why did you go, did you go? Oh
Fuck, I'm lonely, I'm lonely, I'm lonely, lonely, I

Yeah I still watch the shows you showed me, I still drink that wine
But these days it tastes more bitter than sweet (Hmm)
And all my friends are way too drunk to save me from my phone
So sorry if I say some things I mean


Suara Jengkerik dan binatang malam mengisi dinginnya malam yang sepi di kamar emas, Mansion Alengka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara Jengkerik dan binatang malam mengisi dinginnya malam yang sepi di kamar emas, Mansion Alengka. Tak terlalu berbeda dengan malam-malam malam sepi, tiga tahun belakangan ini. Malam yang selalu membuat aku, Sinta, melamun kesepian dalam kemegahan sangkar emas. Diawal kedatangan di kamar ini, aku sangat gigih mencari jalan untuk meninggalkan Mansion. Setiap malam aku menangis merindukan suamiku. Ah benarkah? Apakah aku merindukan suamiku?  

Ehm, mungkin iya. Aku merindukan pelukan hangat laki-laki itu. Aku merindukan senyumannya dan berkhayal besok pagi dia akan hadir di pintu kamar setelah meroboh semua pagar mansion ini, untuk menjemputku. Ya, seperti Kapten Amerika yang menyerbu rumah Tanos. Setiap hari aku susun puisi dan kata cinta untuk mengucapkan terimakasih kepada suamiku yang telah menyelamatkanku. Sampai akhirnya, seiring waktu, aku mulai lelah menunggu. Aku kehabisan kata dan kertas untuk menulis puisi dan kisahku. Aku mulai tak memiliki harapan bahwa Rama akan datang bersama Batara Surya, menjemputku.

Aku tak menyangka pernikahanku yang bagaikan cerita pangeran dan putri dalam dongeng akan membawa kisah lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak menyangka pernikahanku yang bagaikan cerita pangeran dan putri dalam dongeng akan membawa kisah lain. Pernikahan dengan seorang CEO muda dari keluarga terpandang yang sangat popular terlihat sempurna. Ayahku yang menginginkan pria terbaik bagi putri angkatnya, membuat sayembara yang terlihat menyenangkan dan menguntungkan. Pangeran pemenangnya pun tampaknya yang terbaik. Meski sejak awal aku tak menemukan kekuatan cinta di mata pangeran itu. Aku tak melihat keperkasaan dari pria tampan yang terlihat lembut dan sedikit manja yang menjadi teman tidurku.

Awal pernikahan begitu indah dan menyenangkan. Dimanja dan dipuja membuatku merasa bahagia.  Aku berpikir tak ada lagi yang lebih baik dari semua ini. Meski untuk itu semua, Aku membayar tunai dengan kebebasanku.  Setelah menikah, Aku tak lagi bisa bebas menemui keluarga dan orang tuaku. Aku tak lagi memiliki teman. Belum lagi ibu mertuaku yang sepertinya membenciku dan Rama, meski tidak terang terangan. Pada awalnya Aku merasa, semua itu telah cukup bagiku. Tugas dan kewajibanku sebagi istri hanya mengabdi kepada suami. Hanya melayani dan setia pada Ramaku. Kehormatan wanita jawa terletak pada pengabdian kepada suami, itu kata yang ditanamkan padaku sejak kecil. Kehormatan diri sebagai wanita jawa terletak pada kemampuan menjaga ikatan tali suci perkawinan, melalui apa yang disebut kesetiaan. Namun, apakah kesetiaan ini harus mengorbankan kebahagiaan? Apakah aku harus bertahan pada laki laki yang lebih mencintai dirinya sendiri? Lebih mencintai uang, popularitas dan perusahaannya? "Apakah aku tidak berhak bahagia?" tanyaku. Dan ketika cinta yang lebih besar menggulungku yang terjatuh di samudra dan ditinggalkan sang nahkoda, apakah pelampung kesetiaan yang rapuh ini akan bertahan?

Cinta RahwanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang