jam menunjukkan pukul 7 malam, jimin memilih menidurkan dirinya sendiri di kamar selepas mereka makan malam, jadwal wawancara dengan salah satu stasiun TV dan beberapa agenda lain pasca comeback membuatnya lelah luar biasa, tapi ia tak kunjung mengistirahatkan tubuhnya, jimin lebih memilih membuka ponselnya, masuk ke aplikasi weverse, mengupdate sesuatu dan kebali menjelajahi cuitan para ARMY..
namun sedetik kemudian, postingan taaehyung menarik perhatiannya, rupanya ia sedang keluar bersama squad nya itu, apa itu namanya ? wooga squad ? entahlah, jimin lupa...
yang jimin tahu, mereka sedang tertawa lebar bersama dengan taehyung yang merangkul pundak park seojun, mendadak jimin merasa miris sendiri, kenapa ya ? kenapa ? kenapa jimin haarus merasa seperti ini ? ia cemburu ? oh tidak, dia tidak cemburu seperti beberapa tahun lalu ketika taehyung lebih memilih mengatakan cinta pada squat hwarang hyungnya, tidk bukan begitu...
jimin itu.....
hanya iri...
ia iri pada orang orang itu...
jimin melepas ponselnya, mencoba menutup matanya, biarkan lah...toh taehyung sudah dewasa, yang bermasalah disini kan dia
belum sempat terbang tinggi ke alam mimpi, pintu kamarnya dibuka, seokjin hyungnya mmanggilnya
"jim ? sudah tidur ?"
"oh belum hyung, wae ?"
"ada jihyun didepan"
Jimin mengernyitkan dahinya, heran sang adik berkunjung malam malam begini
"hah ?"
"sudah cepat, temui dia"
Jimin pun menyegerakan diri untuk bertemu dengan adik kandungnya itu
Jihyun yang melihat kakaknya keluar dari kamar itupun berdiri dari sofa dan memluk singkat jimin
"jihyuni tumben malam malam begini ada apa ?"
"tidak boleh kalau aku merindukamu hyung ? ya sudah kalau begitu, aku pulang saja" rajuk jihyun
Jimin tertawa pelan sambil mengusak rambut adiknya itu
"aishh hyung kan hanya heran saja hyuni, jangan marah"
"aku habis bertemu temanku tadi, kebetulan lewat sini, yasudah sekalian mau bertemu hyung, kita keluar yuk, sudah lama jihyun tidak jalan jalan bersama hyung, hyung kan sibuk"
"tapi kita ke taman didepan saja boleh ? hyung takut nanti ARMY mengenali kita"
"hmm gwencana"
"yasudah, tunggu sebentar ne, hyung ambil mantel dulu"
Tak lama kemudian, mereka sudah asuk bersenda gurau di taman, bersama beberapa kudapan dan kopi yang mereka beli di perjalanan tadi, jimin senang sekali bisa bersama anak ini, rasanya sudah lama, berapa tahun ya mereka tidak sesantai ini ?
"hyung baik baik saja kan ?" tanya jihyun menyelidik
"hmm wae ?"
"tidak, rasanya aku perhatikan, hyung agak murung beberapa hari belakangan ini"
Jimin terkekeh dan kembali mengusak rambut jihyun
"hyung tidak usah sok menyembunyikan sesuatu deh, hyung lupa yah, aku itu mengenal hyung selama 22 tahun, aku tahu, hyung senangkah, sedih kah, galaukah, pokoknya aku tahu, jadi cepat ceritakan, aku sengaja loh berkunjung untuk mendengarkan cerita hyung"
Jimin tersenyum, benar, tak ada yang mengenal jimin sebaik adiknya itu, adiknya jihyun, walaupun terkesan tak peduli, namun sangat perasa, bagaimana bisa jimin lupa jika adiknya itu begitu dekat dengannya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Our Friendship (VMIN)
Fanfictiontaehyung mungkin dikenal sebagai social butterfly, punya teman dimana mana, tapi tetap satu nama yang terbersit dalam ingatnya jika sudah diminta menyebut perihal siapakah teman seumur hidupnya, sahabat terbaiknya, dan park jimin namanya.. jimin men...