Jeon Jungkook jengah sekali dengan kebisingan yang pagi ini senter terdengar di seluruh penjuru sekolah, bukan hanya hari ini, bahkan berhari hari sebelumnya, sekolah ini tak pernah lepas dari bising tersebut. masalahnya, bising ini akan menarik dirinya ke dalam lubang masalah, jungkook hanya malas sekali berurusan dengan keributan itu, belum lagi saudara kembarnya Nayeon yang hobi sekali menyeretnya ke dalam hal yang dibencinya itu. kapan sih hidupnya bisa tenang ?
Dan benar, baru semenit jungkook merebahkan kepala di meja belajarnya, ia dikagetkan dengan kedatangan nayeon yang tak ragu menggebrak meja saudaranya itu, lalu dengan misuh misuh jungkook menatap malas kembarannya tersebut.
"ya ampun nay, lo itu apa apaan sih, ini masih pagi loh"
"oh ya Tuhan kembaran gue yang mirip kelinci hutan, lo itu masih nyantai aja sih, lo gak denger apa gosip terbaru di di kelas ini ha ?"
"setiap hari ada aja gosip kali nay, gak pernah tenang hidup gue sejak pindah kesni" jungkook kembali merebahkan diri
"iih bangun dulu kook, masih pagi juga udah tidur aja lo"
"malesss"
"oo ayolah, gue penasaran kook, ini itu bukan kasus pertama kita, kita kan udah terbiasa ngurus ginian, lagian nih ya, kan lumayan duit yang kita dapet, gue bisa beli komik terbaru, ayolahh masa lo tega sma gue sih kak"
Jungkook kembali memutar matanya malas, adiknya itu selalu saja begitu, manggil "kak" kalo lagi ada perlunya saja, lagian, jungkook tidak habis pikir dengan saudarinya itu, suka sekali berurusan dengan hal hal seperti ini, dan ini bukan kasus pertama, benar, mereka juga dapat uang, benar juga, tapi jungkook benar benar malas..bagaimana tidak, jika kasus yang dimaksud itu berhubungan dengan segala kehororan dan perkara ghaib lainnya..benar benar gila sudah.
"lo tuh , gak pernah takut ya ? gimana kalau misalnya lo celaka hmm ? siapa yang repot ? gue jugaa, udah cengeng, manja, keras kepala ahh batu banget sih lo"
"kak please !!!"
Jungkook menghembuskan nafas, lalu menatap wajah adik nakalnya itu, kemudian menggngguk malas, alasan ia menerima, tentu saja bukan karna uang atau apalah namanya, jungkook hanya ingin memastikan keselamatan adiknya yang kelewat nekad tersebut, kalau saja jungkook melewatkan perhatian pada adiknya itu, bisa bisa ia kena ceramah panjang dirumah.
"jadi apa masalahnya kali ini ?"
"jadi gini...menurut informan terpercaya, dulu banget sekitar setahun yang lalu, ada siswa kelas 3 yang mati di atap sekolah, katanya sih dia jadi korban salah sasaran, lo tahukan dulu sekolah pernah dapet kasus bullying parah, nah malam itu dia mati di sana karna pelaku kira dia adalah target yang mau mereka mainin, sebenarnya sih niat awal gak sampe ngebunuh, cuman ya gitu, dia mati di tempat..cuman masalahnya beberapa minggu ini si cowok yang mati itu ngehantuin sekolah gitu, dan denger denger, sejak kepindahan kita kesini sih lebih tepatnya"
Jungkook mengernyitkan dahi "loh bukannya matinya udah setahun, kenaapa baru minggu minggu ini senter baanget penampakannya"
"nah itu dia masalahnya kook, makanya kita dapat job buat ngurusin itu hantu, gitu"
"huh, lo sih enak cuman plenga plengo sana sini, lah gue yang harus lihat hantunya nay" sebal jungkook
"hehehe, udah ah, lo selalu ngomongin itu terus dari dulu, ayok nanti malam kita ke atap sekolah yaa, kita mulai dari cari hantunya dulu, okey my baby boy... gue masuk kelas dulu, by... muachhh" nayeon melambaikan ciuman udara pada jungkook danburu buru keluar kelas agar tak mendapat penolakan lagi dari jungkook, sedangkan jungkook, hanya bisa menghembuskan nafas kasar melihat tingkah adiknya itu.
"sabar kook, itu adik lo, jangan dibunuh, sabar sabar"...
Malamnya, kedua saudara itu benar benar menyelinap masuk ke dalam sekolah, pelan pelan melangkahkan kaki ke atap sekolah, mereka membuka pintu atap dan disambut dengan sepoi angin malam yang menyejukkan, pemandagan dari sini rupanya menyihir nayeon, ia terseyum lebar sambil merentangkan tangan lebar lebar, lampu lampu kota berkerlap kerlip, tampak juga beberpa keramaian dibawah sana, dan kebetulan pula taman hiburan tak jauh dari lokasi sekolah turut memberi warna tersendiri di pijakan nayeon saat ini.
"lo kesini mau nyari hantu atau menikmati view kota sih nay, fokus dong" keluh jungkook
"hehehe gue sampe lupa kook....jadi gimanaa, udah ketemu hantunya"
"ckckck lo bener bener yaa..dikira gampang apa"
Jungkook menoleh kesana kemari, dan tak lama kemudian, mata nya menangkap sileut seorang lelaki yang sedang duduk di atap pembatas pagar, jungkook terkesiap, aura nya jelas bukan manusia, dan jungkook sdar, bahwa ia telah bertemu dengan incarannya, smeudah ini ?
Nayeon yang melihat fokus jungkook akhirnya paham, baahwa "ia" kini ada disni, bulu kuduknya berdiri sendiri. Nayeon melihat jungkook yang pelan plan mendekati pagar pembatas, angin segar menderu lagi, nayeon merasa kedinginan.
"akhirnya kalian datang juga"
Jungkook menghentikan langkahnya, tubuhnya gemetar, suara itu bukan berasal darinya, tapi dari lelaki itu, jungkook melihat pelan pelan laki laki itu memutar wajahnya, jungkook memejamkan mata, ia belum siap jika tiba tiba melihat pemandangan biasa dari para hantu, muka seram penuh darah, jungkook merasakan tanggannya digenggam, nayeon sudah berada di sampingnya
Saat membuka mata, ia mendapati laki laki itu tersenyum tipis, dengan wajah sepucat salju dan tubuh yang memar, oke ini tidak seseram biasanya, hanya pucat dan memar, oke jungkook bisaa.
"kenapa lama sekali jungkooki ?"
Jungkook tambah bingung, darimana hantu laki laki itu tahu nama kecilnya ?
"siapa lo ?"
Laki laki itu tersenyum lagi, kemudian berucap pelan
"park jimin, gue park jimin"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Our Friendship (VMIN)
Fanfictiontaehyung mungkin dikenal sebagai social butterfly, punya teman dimana mana, tapi tetap satu nama yang terbersit dalam ingatnya jika sudah diminta menyebut perihal siapakah teman seumur hidupnya, sahabat terbaiknya, dan park jimin namanya.. jimin men...