psiko END

297 20 9
                                    

Taehyung terbangun dan mendapati wajah jimin yang tertidur, tangganya tergerak untuk menyentuh surai jimin namun ia tarik kembali saat mata itu mulai terbuka dan ia kembali bersikap dingin

Pagi itu, taehyung tak bissa menolak apapun, dari mulai dibantu menggosok gigi, dibantu ke kamar mandi bahkan disuapi makan, awalnta taehyung menolak, namun bubur itu habis tak bersisa lewat suapan itu, jimin tersenyum gemas dan mgusak surai taehyung,sedang taehyung masih datar, walau sebenarnya ia senang sekaali...

Saat siang harinya, ia tinggal sendiri dikamar rawatnya, jimin sedang bertugas, dan pintu itu terbuka, taehyung tersenyum senang karna mengira jimin yang datang, namun seulgi yang bertamu

"hei" sapa seulgi

Taehyung menatap malas perempuan ini, bahkan taehyung tak membalas ssatupun pertanyaan basa basi itu, bahkan ketika sudah sekitar 15 menit seulgi berbicara padanya, namun ketika nama jimin disebut, taehyung memalingkan wajah ke arah seulgi

"setiap malam jimin tak pernah absen memikirkan mu tae, dia putus asa memikirkan kemungkinan terbaik untuk kalian, aku tahu ini terdengar jahat, namun ini adalah faktanya, kau dan jimin berbeda, kalian ada dipersimpangan, harus memilih jalan, kau tahu siapa jimin, dan apa hubungan antara pekerjaan jimin denganmu"

Taehyung terpaku, topik ini...topik yang selalu menjadi ketakutan taehyung setiap hari, taehyung tidak buta, ia tahu jika jimin selalu risau dengan hal itu, sering taehyung dapati jimin sedang duduk diam diluar rumah, memegang lukisannya yang bertanda V terbalik itu

"tidak ada pilihan yang bisa menguntungkan kalian secara bersamaan, jika kau tetap bersamanya, jimin akan terus merasa bersalah karna menutupi kebenaran dan menyembunyikanmu, dia pasti akan terkena masalah, namun jimin juga tidak mau menangkapmu, kau adalah orang yang paling disayangi jimin"

Taehyung mengernyit

"bukan aku tae, aku ada diposisi nomor dua, kaulah pemilik nomor satu itu, kaulah orang yang paling disayangi jimin, bahkan aku yakin dia lebih memilih menyembunyikan kebenaran dan mengkhianati pekerjaannya daripada harus menangkapmu"

Taehyung menglihkan wajahnya, airmatanya turun perlahan

"aku tidak berniat memisahkanmu dari jimin, tapi aku serahkan keputusan di tanganmu, pikirkanlah jalan keluarnya, aku hanya berharap kau bisa menemukan cara terbaik untuk kalian berdua, aku permisi"

Seulgi meningglkan taehyung sendiri, taehyung kemudian menangis, hatinya sakit sekali, taehyung sadar, seulgi benar, jimin adalah detektif yang sedang mencar tersangkanya, taehyung tahu, jimin mengalami pilihan yang berat, taehyung ingin bersama jimin, setelah 9 tahun, taehyung kembali mendapatkan kakaknya, namun waktunya bak dihitung mundur, waktu sebulan belum cukup untuk menebus waktu yang tersia sia, taehyung ingin lebih lama bersama jimin

Namun seulgi benar, taehyung hanya akan membawa kakaknya dalam masalah, dan taehyung tidak ingin itu terjadi, tapi harus bagaimana ?

.................

Jimin kembali berlari di koridor rumah sakit, kembali membuka pintu kamar rawat dengan tergesa, namun kali ini tidak ada taehyung disana, ranjang pesakitan itu kosong, rapi sekali, tak ada tanda taehyung disana, jimin menjatuhkan tubuhnya dikursi dekat ranjang, menutup kedua matanya, dan mulai merasa kehilangan

Kemudian disadari, jika sebuah surat tergeletak disana, ia raih surat itu dan dibacanya

"anyoeng hyungi, jiminie, jimina-ah, chim chimnya tae,kau pergi kemana saja sih selama 9 tahun terakhir ? aku lelah mencarimu, kau tinggalkan aku bersama appa, dia kerap memukuliku tanpa ampun, maaf karna telah mengirimnya prgi, karna aku tidak punya pilihan, aku masih ingin hidup dan bertemu denganmu...

Hyung...aku merindukanmu, aku sangat snagat merindukanmu, setiap pergantian musim aku menunggumu pulang, tapi baru hari itu kau datang, aku kecewa karna bukannya memelukku leih dulu kau malah bertanya hal bodoh itu, tak tak mengapa yang penting kau datang..."

Jimin menangis membaca kalimat itu, merasa bersalah yang amat besar

"Hyung...aku merindukanmu, aku senang saat kau memelukku, aku senang saat kau mencium keningku, mengusak rambutku, mengeringkannya pula, apalagi saat kau menyuapiku makan, aku senang sekali, aku tersenyum diam diam"

Jimin ikut tersenyum

"hyung maafkan aku, aku tahu kau diam diam menghawatirkan masa depan kita, maaf kan aku, tapi memang benar, kita tidak bisa bersama, aku tidak ingin membuatmu dalam masalah, ini adalah jalan terbaik yang bisa kuambil, aku pergi hyung, kita memilki jalan yang berbeda, hiduplah dengan baik hyung, aku juga akan mencoba hidup dengan identitas baru ini, Park Jih yun namaku sekarang, dan aku akan menepati janjiku padamu, aku akan berhenti melakukannya..."

"park jih yun..." lirih jimin

"aku menyayangimu hyung, hiduplah dengan baik, aku akan pergi jauh, mungkin keluar korea, semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi hyung, selamat tinggal"

Sudah begitu saja, tak ada nomor ponsel atau apapun, surat itu menjadi hadiah terakhir, jimin memukul mukul dadanya, sesak sekali, taehyungnya telah pergi jauh entah kemana, taehyung meninggalkan jimin tanpa alamat trakhir, dan tanpa pelukan terakhir, hanya satu yang jimin harapkan

'semoga waktu bisa berbaik hati padanya suatu saat nanti'









yang udah nonton drakor Monster pasti tahu ini kuambil dari mana kisahnya ehe..

About Our Friendship (VMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang