Psiko 2

210 18 0
                                    

"aku menemukan tanda itu lagi di sekitar tempat penemuan mayat kemarin" jhope memulai rapat mereka hari ini

"maksudmu tanda v terbalik itu ?" tanya yoongi

Jimin  terdiam menatap tanda itu, entah kenapa, rasanya ia sangat mengenal tanda tersebut, namun seberapa keras ia mengingat, ia  tetap tak tahu dimana dan kapan melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin terdiam menatap tanda itu, entah kenapa, rasanya ia sangat mengenal tanda tersebut, namun seberapa keras ia mengingat, ia tetap tak tahu dimana dan kapan melihatnya

"hei jim, hei kenapa kau melamun" namjoon menepuk nepuk pundak sang detektif itu

"ahh iya hyung..hehe maaf, aku hanya sedang mencoba mengingat saja"

"kau pernah melihat tanda ini ?" tanya yoongi

"entahlah hyung, tapi sepertinya begitu, tapi aku tak tahu pasti"

"cobalah untuk mengingatnya jim, siapa tahu kita bisa menemukan titik terang dari kasus ini" suruh yoongi

"iya hyung"

Dering ponsel membuat jimin seketika merogoh sakunya, tertulis nama Seulgi disana, dengan tersenyum, ia kemudian menganggkat telpone itu dan sedikit menjauh dari rekannya

"ne chagiya...aku juga merindukanmu, okey, kita bertemu di kafe di depan kantorku, iya sekarang sudah jam makan siang, oke, by...saranghe"...

Jimin masih tetap tersenyum saat memutuskn panggilan telphonennya, dan ia kembali menemui rekannya untuk berpamitan, dan tak jauh dari sana, pria yang sedang memakai masker itu mengepalkan tangan

Saat jimin sudah sampai di kafe itu, dia langsung menuju sebuah meja, nampak disana seorang wanita muda sedang membaca, jimin langsung kesana dan melingkarkan tanggannya dileher wanita bernama seulgi itu, lalu tak lma ia mengecup singkat pipinya..

"maaf sudah membuatmu menunggu chagi" katanya lembut

"gwencana,asalkan kau membiarkan kan aku makan sepuaskanya hari ini, jangan larang larang pokoknya"

Jimin tertawa pelan, merasa gemas dan mengusak rambut seulgi

"ne nee tuan putri, hamba mengerti"

Dan tak lama, mereka tenggelam dlam euphoria kencan itu, ditemani tawa dan berbagai makanan lezat, sedang jimin tak menyadari jika seorang pria terus menatapnya dengan tajam dan mungkin sendu, ia perlahan membalikkan badan dan pergi, dan tepat 5 menit setelah kepergiannya, kehebohan terjadi

seulgi keracunan makanan..

"selamat menikmati makananmu tuan putri" gumamnya

........

Pria tinggi bermata elang itu menatap tajam seorang gadis yang sedang tertidur di brangkar rumah sakit, ia diam dan membawa setangkai mawar merah, ia letakkan di meja samping brangkar itu, kemudian ia bergumam pelan

"wanita memang merepotkan, aku tidak tahu kenapa makhluk mengerikan semacam ini masih ada, menjijikkan" pria itu kemudian mendekatkan wajahnya pada seulgi, lalu tersenyum remeh setelahnya

"kalau aku membunuhmu bagaimana ?"

...............

Jimin datang kembali untuk menjaga seulgi, saat ia masuk, seulgi sedang diperiksa oleh dokter, dna menyadari jika jimin datang, seulgi langsung memberinya senyuman

"bagaimana keadaanmu nona" tanya jimin

"sudah lebih baik tuan, hanya saja aku sedang bosan"

"aigooo sabarlah, besok kau sudah bisa pulang, iya kan dok ?" tanya jimin kepada sang dokter

"benar nona, besok sudah bisa pulang, baik saya permisi dulu"

Dokter pun keluar, jimin duudk dipinggiran ranjang menatap seulgi

"oh ya jim, terimakasih atas bunganya"

Jimin mengernyit bingung

"bunga apa ? aku tidak membawa bunga sayang"

"lah ini" tunjuk seulgi

Jimin pun mengambil alih bunga itu "mungkin penggemar rahasiamu" kata jimin menggoda, namun setelahnya ia terkejut dan mematung

"kenpa jim?" tanya seulgi

Jimin membolakan matanya saat ia menemukan tanda V terbalik itu di beberapa kelopak bunga, lalu di daun dan sebuah tanda kecil di tangkai, jimin menatap seulgi khawatir

"apa kau tahu siapa saja yang dtang menjengukmu hari ini ?"

"tidak tahu, aku tertidur dari pagi, lemas sekali"

"oh tuhan" sahut jimin

"kenapa jim, jangan membuatku khawatir"

"ini adalah tanda yang sama dengan tanda yang kami jumpai di kasus pembunuhan yang sedang kuselidiki, ya ampun seulgi-ahh,, aku mohon, jangan pernah lepas dari pengawasanku aracchi ? jangan keluar sendirian, jangan berkeliaran saat malam, aku takut jika kau adalah korban selanjutnya, aku..aku takut jika terjadi apa apa padamu" jimin memegang tangan seulgi erat

"tenanglah jim, ini mungkin hanya kebetulan, lagian aku kan tidak dalam keadaan ditinggalkan kan, kau ada bersamaku, dan keluargaku juga sudah lama tiada, jadi tidak mungkin aku, kau tenanglah" seulgi mencoba untuk tenang, walau perasaaanya juga kalut, karna sumpah demi apapun, ia pikir ia bermimpi ketika mendengar suara pria yang berlirih pelan di telinganya










"kalau aku membunuhmu bagaimana"

About Our Friendship (VMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang