Malam ini tim bangtan kelimpungan, ada laporan tentang seorang wanita yang dicurigai menjadi target pembunuhan, jimin yang mengetahui kabar tersebut berusaha menghubungi ponsel taehyung, dan berubah panik saat nomor yang diambil diam diam itu tak menjawab, lalu dnegan sigap ia berlari mengacuhkan rekan rekannya, menggunakan mobil dengan kecepatan penuh menuju kediaman taehyung, dibukanya paksa rumah itu, memanggil nama taehyung berulangkali dan melihat adiknya sedang melukis disana, lalu tanpa aba aba jimin memeluk erat taehyung, menghela nafas lega karna perkiraannya salah..
Jimin melepas pelukannya, menangkup wajah taehyung dan kembali memeluknya
"ada apa ?" tanya taehyung datar
"kupikir kau—"
Dan dering telphone mengganggu jimin, ia ngkat telphone itu dan menghela nafas lega untuk kesekian kalinya, laporan itu hanya salah paham belaka
"tae, boleh kuminta satu hal padamu"
Taehyung terdiam lalu mengganggukkan kepalanya
"jangan membunuh lagi, jika kau ingin membunuh, maka jadikan aku sebagai korban terakhirmu, kumohon, jangan lagi"
Taehyung menatap mata jimin, terdiam lama lalu tak lama menganggukkan kepalanya, jimin tersenyum lalu kembali memeluk taehyung
Mungkin ini terlalu tiba tiba, taehyung seorang pembunuh, menjadi penurut seperti ini, namun jika kukatakan bahwa taehyung memang hanya ingin mencari perhatian saja bagaimana ? dia sengaja membunuh orang lain karna tahu kakaknya telah menjadi detektif, dia sengaja membunuh karna taehyung marah padanya karna dia ditinggalkan, taehyung sengaja membunuh karna ingin bertemu jimin, sengaja meningglkan tanda V terbalik, sengaja meracuni seulgi supaya mereka bisa kerumah sakit, sengaja mencelakai seorang pemuda agar jimin bisa melihat mereka, dengan harapan jimin bisa mengingatnya
Taehyung telah mengatur semuanya, dia hanya ingin jimin kembali, taehyung benci ada orang lain yang lebih sering ditemani jimin dari nya, taehyung benci sekali, apalagi kepada wanita, makhluk yang membawa jimin pergi dan meninggalkannya, taehyung juga benci seulgi, karna jimin lebih menyayginya dari taehyung...
Taehyung hanya ingin kakaknya kembali, seperti dulu, namun taehyung tak bisa bersikap seperti dulu, dia tahu semuanya sudah berubah..
............
Jimin sudah seminggu ini menginap bersama taehyung, membangunkan taehyung, memasakkan nnya makanan, membantunya melukis bahkan seperti saat ini, membantu mengeringkan rambutnya
"tidak usah, aku bisa sendiri" tolaknya
"euiyy dulu aku ingat, kau selalu suka saat aku membantumu begini"
Jimin asik tersenyum sambil sesekali berceloteh, mungkin jimin tidak sadaar, jika taehyung tersenyum senang
Jimin tidak tahu, jika makanan yang dimasaknya nya itu bukan habis dibuang, melainkan diam diam dimakan taehyung, jimin mungkin tidak sadar, jika taehyung memandangnya ketika tidur, memeluknya saat ia lelap dan sesekali mengambil foto bersma
Taaehyung hanya tidak menampakkannya
"aigo bayiku sudah besar, sudah tampan, tidak sekurus dulu, pasti banyak perempuan yang suka padamu" jimin memperhatikan wajah taehyung
"diamlah"
"ahh aaku harus mengambil foto dengan wajahmu, ayo berfoto" kaata jimin sambil menyiapkan kamera ponselnya
"tidak mau" taehyung berkata datar sekali bahkan bangkit daari duduknya, namun tanggannya ditaarik untuk duudk ditempatnya kembali
"ayolah...oke ayo tersenyum baby boy"
Taehyung menatap malas kameranya, lebih tepat gengsi sebenarnya
"hei ayo tersenyum, wajahmu datar sekali"
Jimin kembali berfoto, bahkan karna taehyung masih tetap tak tersenyum, ia kemudian menggeliti taehyung, hingga foto itu sempurna, taehyung yang tersenyum kotak, manis sekali, bahkan ini pertama kalinya jimin melihat senyum itu sejak 9 tahun lalu
Dan di hari lain, saat taehyung ingin memasang tali sepatunya, jimin sudah lebih dulu berjongkok disana
"kau selalu saja mengikat sepatu seperti itu, kau bisa terjatuh" dan taehyung kembali tersenyum diam diam
Taehyung seperti medapatkan kakaknya kembali...
Namun jauh dari sudut hatinya, taehyung tahu, kebahagian ini tidaak akan bertahan lama...
...............
Jimin berlari kencang melewati koridor rumah sakit, kemudian membuka pintu dengan keras, didapatinya taehyung sedang berabring dengan luka di tubuhnya, jimin langsung memluk adiknya tersebut
"aku sesak bodoh" taehyung berucap
"kenapa bisa terluka hmmm" tanya jimin khawatir
"kecelakaan" jawabnya singkat
"kan hyung sudah bilang, biar hyung yang mengantarmu, tidak usah pergi sendiri tae"
Taehyung hanya diam saja, menikmati wajah khawatir jimin
"diamlah, aku ingin tidur" taehyung mengalihkan wajahnya dan menutup mata, karna demi apapun, obat taadi cukup ampuh untuk membuatnya mengantuk
Jimin menarik nafasnya, kemudian mulai mengelus rambut taehyung, ia tersenyum saat melihat taehyung tak menolak perlakuannya
"jangan terluka lagi tae-ahh, hyung khawatir, hyung sayang padamu taetae-ah" dan jimin mencium kening itu
KAMU SEDANG MEMBACA
About Our Friendship (VMIN)
Fanfictiontaehyung mungkin dikenal sebagai social butterfly, punya teman dimana mana, tapi tetap satu nama yang terbersit dalam ingatnya jika sudah diminta menyebut perihal siapakah teman seumur hidupnya, sahabat terbaiknya, dan park jimin namanya.. jimin men...