Solved

4.1K 594 47
                                    




















🔆






"Yah! Jong conlo!"

Pemuda bertubuh jangkung terus memanggil temannya dari luar kamar. Temannya tak kunjung keluar sejak ia bilang akan pergi mandi, sedangkan ponsel mahalnya terus berdering di kamar Jisung, menunjukkan id caller menggunakan bahasa China yang tak ia mengerti.

"Jong conlo! Cepat keluar, seseorang menelpon mu!" Panggilnya lagi.

Sang Ibu dari pemuda China itu kebetulan melewati kamar yang sedang berusaha Jisung dobㅡbuka. Wanita itu tersenyum sembari menggeleng maklum. "Ada apa, Jisung?"

"Ini, Ma, seseorang menelpon Chenle tapi aku tidak tahu siapa, jadi aku memutuskan untuk memberikan ponselnya kepada Chenle."

Wanita itu membaca id caller dengan mudah. "Ini Renjun, bukankah kau juga mengenalnya?"

"Benarkah? Wah, aku tidak tahu karena tidak bisa membaca namanya. Terimakasih, Ma,"

Setelah tersenyum membalas Jisung, wanita berambut pendek itu melenggang pergi melewati lorong. Mansion keluarga Zhong besar bukan main, jadi saat Jisung diminta untuk menetap di rumah sahabatnya itu, ia tidak menolak tentu saja. Dan berakhir ia terjebak di rumah sang sahabat karena orang tuanya berada di Ilsan.

Tapi sepertinya menyatukan mereka berdua dalam rumah yang sama adalah kesalahan.

Jarinya menggeser tombol hijau dengan cepat, menerima panggilan. "Halo, Renjun Hyung, ini aku Jisung."

"Oh, Jisung? Apa yang sedang kau lakukan dengan ponsel Chenle?"

"Aku melihat ponselnya sedang dihubungi, dan ternyata itu kau, jadi ku terima saja." Jisung menjeda sebentar. "Aku sedang terjebak dirumah Chenle, Hyung. Selamatkan aku~"

Suara kekehan terdengar dari seberang, "ayolah, semua orang tahu kau menyukaiㅡ"

"T-tidak! Siapa yang b-bicara seperti itu?"

"Kau tidak menyukai masakan mama Zhong?"

Jisung terdiam malu sampai rasanya jiwanya melayang entah kemana. Lagi-lagi suara tawa Renjun terdengar, ugh, ia pasti terlihat bodoh di mata Hyung mungilnya ini.

"Tenang, aku tidak akan memberitahu siapapun kalau Jisung menyukai Chenle."

"Hyung!" Jisung menggerutu.

Sedangkan yang sedang dibicarakan kini baru keluar dari kamarnya, menggunakan baju santai dan rambut yang masih basah, dengan santai ia merebut ponsel dari tangan Jisung.

"Hei!ㅡ"

"Halo? Dengan wangmeori disini, "

"Ah, Chenle! Kami butuh bantuan mu,"












🔆


















Huang mini itu tidak berhenti menggigiti kuku, merasa tidak percaya diri dengan keputusannya. Mungkin bagi Jeno syarat dari Chenle terdengar mudah karena ia dan keluarganya berpikiran terbuka. Namun kalau sampai hal ini diketahui keluarga Renjun di China, entah apa reaksi mereka.

Quarantine Mood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang