🔆
Baju putih tanpa lengan Renjun lepas lalu dimasukkan ke dalam keranjang baju, surai yang kini diwarnai pink terlihat basah kuyup pun hampir seluruh tubuhnya. Tidak usah bertanya, Jeno lah pelakunya. Mencuci mobil memang kegiatan yang biasa saja, tapi si kekar Lee tersebut membuatnya lebih 'menyenangkan'.
Menyenangkan my ass.
Begitu dumel lonjwin dalam hati. Semua basah, tembok garasi, halaman depan, kaca rumah, bahkan sampai mereka berdua pun tak luput dari siraman air, Jeno yang memegang kendali selang sengaja menyemprotkan air ke segala arah.
Dan sekarang ia harus mandi lagi. Ugh, apa yang lebih buruk daripada mandi dua kali di pagi hari?
"Renjun?"
"Di kamar mandi!" Sahutnya saat sang kekasih memanggil dari luar.
"Kau sudah selesai? Sudah, kan? Aku bergabung, ya!"
Mata rubah itu membulat kaget, dengan segera Renjun memakai kaus sebelum pintu yang sialnya lupa dikunci itu terbuka. Benar saja dua detik kemudian Jeno dengan keadaan yang tidak beda jauh dengan seekor anak anjing yang tercebur ke kolam itu langsung masuk ke kamar mandi membawa handuk dan pakaian ganti.
Sial, ketampanan seorang Lee Jeno meningkat berpuluh-puluh kali lipat saat kening paripurna itu terekpos.
Yang lebih tinggi mengangkat ujung kausnya ke atas, Renjun tidak siap dengan serangan tanpa aba-aba ini alhasil segera berbalik memunggungi sang kekasih yang sekarang shirtless.
"Kau gila?!" Pekik Renjun. "Kenapa tidak gunakan kamar mandi bawah saja?! Berniat pamer, Tuan Lee?!"
"Ssh... Telingaku...."
"Hmph! Aku pergi."
Pergelangan tangannya ditahan oleh Jeno. Ia berhenti tentu saja tapi tidak berani melihat ke belakang, takut zina mata katanya.
"Tunggu disini saja dan keringkan rambutku, I'll take a quick shower, Please?" Ucapnya dengan nada memohon.
Helaan napas Renjun sudah menjadi tanda lampu hijau bagi Jeno, itu artinya sang kekasih menyerah. Kalau si mungil mengiyakan maka ini akan benar-benar menjadi rekor mandi tercepat Lee Jeno sepanjang masa hidupnya, ia tahu sang kekasih tidak suka menunggu.
"Cepat. Aku tidak akan melihat."
Senyum pemuda Lee mengembang, ia memberi salute lalu segera pergi ke bilik shower, sedangkan yang lebih mungil menghela napasnya kasar dan duduk di atas kloset yang tertutup sembari menunggu.
Semenjak menjadi sepasang kekasih tentu hubungan mereka menjadi jauh lebih intens dan manis daripada sebelumnya. Sifat submissivenya yang Renjun kira sudah terlalu manja dan merepotkan, ternyata ada yang lebih merepotkan lagi yaitu sifat dominan dalam mode manja Jeno.
Ugh, ia bahkan rela mengganti warna rambutnya demi sang kekasih. Mereka melakukannya sendiri dirumah dua minggu lalu, dengan tangan ajaib bak profesional pemuda Lee yang dengan lihai melakukan tahapan-tahapan untuk mengganti warna rambut.
Renjun hampur mengamuk saat mengetahui warna pink pudar yang dioles di atas rambutnya dan ternyata hasilnya tidak buruk juga, ia terlihat lebih segar dengan warna rambut baru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quarantine Mood
FanficNoRen | [fluff] [slight angst] [hurt comfort] COVID-19 sedang mewabah, memaksa seluruh negara menutup perbatasan, memaksa warganya tetap tinggal di rumah, memaksa orang-orang untuk sebisa mungkin menjaga kebersihan dan kesehatan. Hal yang sama berl...