27. Tolong

4.9K 164 5
                                    

Sore Hari

Mobil Ramon tiba memasuki gerbang dan perlahan melambatkan lajunya ketika sampai di halaman. Disana Maria sudah berdiri menyambut kepulangan suaminya dengan seulas senyum di wajahnya.

"Selamat sore suamiku.. selamat sore tuan Ramon.." sambut Maria dengan menatap mereka bergantian

"Sore juga nona Maria." sahut Ramon

Hanya Ramon yang membalas sambutan Maria, sedangkan Jo masih dengan muka kecutnya.

"Kalau begitu saya permisi nona." ujar Ramon dengan menunduk sopan sebelum kembali ke mobil

"Iya, hati-hati Tuan.."

Sesaat setelah mobil Ramon melenggang pergi, Jo melangkah masuk begitu saja kedalam rumah.

"Jo?" Maria mengikuti langkahnya terburu-buru

"Sebenarnya kamu ini kenapa sih? dari pagi sikapmu aneh tahu." tanya Maria kesal

"Kamu yang aneh. Semalam, kamu juga aneh." Jo berjalan menapaki anak tangga meninggalkan Maria di lantai satu

"Sebenarnya dia kenapa sih? apa aku melakukan kesalahan?" Maria bertanya-tanya lalu mendengus kesal

***

Malam harinya

Jo sudah mengganti baju dengan piyama, dari pintu yang terbuka, Maria melangkah mendekatinya dengan tersenyum manis.

"Jo?"

"Hmm?"

"Aku ingin.."

"Ingin apa?"

"Aku ingin sesuatu yang manis-manis."

Jo terbelalak ketika melihat Maria tersenyum ke arahnya dengan menjentikkan jari telunjuknya ke bibir.

"Aku mau siap-siap dulu."

"Apa maksudmu Maria?"

Maria tak menjawab pertanyaan suaminya, dia masuk ke kamar mandi. Pada saat itu, Jo menggunakannya sebagai kesempatan untuk bersembunyi dari istrinya.

"Aduh, aku harus bersembunyi dimana ini?" Nafasnya tersengal sengal sambil mencari tempat untuk sembunyi

Maria yang sudah rapi dengan setelan minidress keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga mencari suaminya.

"Jo, kamu dimana?" teriak Maria

Jo sedang bersembunyi di bawah tangga, tak henti-hentinya dia berdoa.

Siapapun, tolong aku.

Maria terus mencarinya di seluruh ruangan. Pada saat itu, Jo segera menghubungi seseorang. Alvin yang saat ini sedang tertidur pulas pun terbangun setelah mendengar bunyi panggilan dari ponselnya.

"Hallo."

"Kak, tolong aku."

"Ada apa?"

"Istriku."

"Ya, istrimu kenapa?"

"Istriku kerasukan!"

"Apa!"

Sontak Alvin terduduk dari tidurnya.

"Tolong aku kak. Cepat kau panggil dukun, paranormal, pengusir setan atau yang semacamnya. Aku takut!"

"Tenang-tenang. Memang bagaimana gejalanya? Apa istrimu mengamuk? teriak-teriak? atau memecahkan perabotan rumah?"

"Bahkan lebih parah dari itu kak!"

I Hate My Hubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang