43. Apa Itu Cinta?

2.6K 70 0
                                    

Setelah di rawat 3 hari usai melahirkan, Maria kini sudah pulang dan menjalani aktifitasnya dirumah. Seluruh anggota keluarga sudah mengunjunginya ketika dirawat dirumah sakit, dan sekarang semua teman Jo dan Maria yang sudah berkeluarga datang berkunjung menyambut kehadiran malaikat kecil mereka. Tampak si kembar begitu kegirangan dengan kehadiran adik kecil mereka.

"Adik bayi laki-laki apa perempuan Daddy?" tanya Syeina memandangi adiknya yang digendong dalam pangkuan Jo

"Doamu terkabul sayang. Adik kalian laki-laki." jawab Jo kepada si kembar yang berdiri dihadapannya

"Yeeeyyy, aku punya adik laki-laki.. Horeee..." seru Syeina sambil menggenggam tangan Rachel sambil lompat-lompat kegirangan yang membuat semua orang ikut tersenyum bahagia

Jo terlihat bahagia memangku putranya disamping Maria. Tak lama kemudian semua orang pun berpamitan pulang, kecuali orang tua Jo dan Maria.

"Sekarang sudah waktunya makan siang." kata Ayah Maria

"Tak terasa hari sudah siang ya." sahut ayah Jo

"Kalau begitu ayo kita ke ruang makan." ujar ibu tiri Jo

"Ayo anak-anak, kalian harus makan siang dulu, nanti lagi lihat adik bayi." ajak ibu Maria kepada si kembar

"Iya opa, iya oma." seru si kembar kepada orang tua Maria, dan mereka pun di suapi oleh kakek dan neneknya.

"Aku senang sekali. Hari ini semua orang sangat bahagia menyambut kehadiran anak kita." ucap Jo disamping Maria yang sedang menyusui bayinya

"Iya, aku juga sangat senang. Tapi Marco dan Agnez kenapa mereka belum datang juga?" tanya Maria, mengingat hanya tinggal mereka berdua yang belum datang berkunjung.

"Mungkin mereka masih belum ada waktu sayang. Bisa saja nanti sore atau nanti malam mereka datang. Bukannya akhir-akhir ini mereka sering datang bersama. Aku jadi curiga diantara mereka ada sesuatu."

"Selama ini yang kutahu Marco itu tidak pernah serius dengan perempuan. Tapi entahlah, mungkin sekarang dia sudah berubah."

"Hmm. Semoga saja."

Percakapan mereka berakhir dengan kecupan yang mendarat di kening Maria. Jo mengantar istrinya ke kamar setelah bayi mereka terlelap.

***

Sore Harinya..

Tampak Marco sedang menggenggam ponselnya, entah berapa lama dia merenung sambil mondar-mandir. Jarinya sudah menggeser layar berkali-kali namun kemudian ia matikan kembali.

"Arrgghhh sial! Aku tinggal menelfonnya dan bicara, itu saja. Kenapa rasanya sulit sekali!"

Menghela nafas kasar, Marco pun mengambil kunci mobil dan bergegas menuju apartemen Agnez. Namun ada satu hal yang dia lupakan, dia belum tahu nomor lantai kamar Agnez. Akhirnya dia pun membanting setir menuju rumah Jo. Dan setiba disana, dia terkejut mendapati Agnez yang ternyata sudah datang terlebih dulu. Dia duduk disamping Maria yang menggendong bayinya. Juga ada si kembar yang duduk di samping ayah mereka.

"Marco." sapa Maria dengan senyum ceria

"Wah Maria.. bayimu laki-laki. Lucunya." ucap Marco yang berdiri dengan menunduk dihadapan Maria. "Siapa namanya?"

"Axelio Jonathan." jawab Jo

"Pasti kalau sudah besar, dia mirip denganmu." ucap Marco sambil memandang ke arah Jo yang dibalas dengan senyuman olehnya

"Bolehkah aku menggendongnya?" tanya Marco

"Silahkan." Maria menyerahkan putranya dengan hati-hati dalam gendongan Marco, dan sebelumnya dia meminjamkan ponselnya kepada Syeina untuk memotret dirinya bersama Agnez. Setelah mendapatkan beberapa foto, Marco kembali menyerahkan Axel kepada Maria.

I Hate My Hubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang