Short Banginho Story

509 51 2
                                    

A very short story because i can't sleep

--------------------------------------------------------------

Bangchan masuk ke apartemen setelah dua hari menginap di studio.
Jam 3 pagi, pasti teman serumahnya sedang tidur pulas mengumpulkan energi untuk besok.
Chan tinggal bersama dengan Lee Minho yang dia kenal dari iklan sharing apartemen. Sudah 2 tahun mereka tinggal bersama.

Langkah Chan terhenti saat melihat TV masih menyala.
Di sofa panjang, Lee Minho duduk memeluk bantal. Matanya fokus ke TV tapi Chan bisa melihat air mata mengalir di kedua pipinya.

Buru-buru Chan meletakkan tasnya dan menghampiri Minho, berlutut di lantai dan memegang lutut Minho.

"No? Kok belum tidur? Kok nangis?" tanya Chan, berusaha untuk terdengar tenang padahal hatinya sangat panik.

Lee Minho sangat jarang terlihat menangis. Sesedih apapun suasananya, Minho adalah yang paling hebat dalam menjaga air mata. Oleh karena itu kalau Minho sampai menangis berarti sudah berat sekali masalahnya.

Minho tidak menjawab tetapi tangannya menunjuk ke TV yang diikuti oleh mata Chan.
Layar TV sedang menampilkan channel National Geographic dengan adegan bayi singa mencari induknya pada saat malam hari dan ada hiena yang mengintai.

"Bayinya nyari mamanya. Dia nangis daritadi."
Jelas Minho.
Di layar terdengar suara tangis bayi singa yang memanggil induknya.
Beberapa detik kemudian otak Chan baru berhasil menemukan alasannya lalu menarik nafas panjang.

Chan akhirnya duduk di samping Minho.

"Kamu nangis gara-gara nonton TV? Ah...nonton bayi singa?"
Minho mengangguk sambil mengusap kedua matanya.
Chan gemas melihat Minho dan mengulurkan kedua tangannya untuk menangkup pipi Minho dan ibu jarinya mengusap lembut bekas air mata disana.

"Kamu ngagetin aku No. Aku pikir kamu kenapa." Bangchan cemberut tetapi terus mengusap pipi Minho.
"Abisnya sedih Chan. Kasian. Kalo dimakan hiena gimana?"
Chan tersenyum dan mengecup bibir Minho.
"Mamanya akhirnya jagain dia kan?" tanya Chan yang disambut dengan anggukan Minho.
"Jadi nangisnya udahan ya." pinta Chan yang lagi-lagi dijawab dengan anggukan.
"Sekarang bobo yuk, udah jam berapa ini. Besok ada jadwal pagi."
Minho mengangguk dan ikut berdiri saat ditarik oleh Chan.

Bangchan meraih remote control dan mematikan TV lalu menggandeng Minho masuk ke kamar mereka.

Minho membaringkan tubuhnya dikasur sementara Chan berganti pakaian di kamar mandi.

"Met bobo ya No." Bangchan mengelus rambut Minho dan mengecup keningnya.
Minho menahan tangan Chan dan berbisik
"Mau peluk, rasanya masih sedih."
Chan hanya bisa tersenyum dan memeluk bayi singa nya sampai mereka berdua tertidur.

-end-

Banginho storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang