Short prompt for Banginho, sedikit (atau banyak ya?) angst.
sad ending.
Ga bisa buat detailnya. Kalo ada yang mau, please feel free buat ceritanya, cukup tag aku aja.*-*-*-*
Chan datang ke dalam hidup Minho tanpa diduga.
Orang yang sama sekali asing.
Orang yang Minho jumpai di perjalanan pulang, yang tidak sengaja menabraknya sehingga Ice Americano yang sedang Minho bawa membasahi baju keduanya.
Berlanjut dengan Chan mengajak Minho berganti pakaian di rumahnya, dan diteruskan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya.Chan bukan orang yang romantis, berbeda dengan Minho, tapi Chan selalu berhasil membuat Minho berdebar.
Chan yang menyatakan cinta saat mereka mengajak Berry, anjing kesayangan Chan, berjalan di taman.
Chan yang bisa cepat akrab dengan ketiga kucing Minho di rumah.
Chan yang selalu memberikan kecupan di pipi Minho kapanpun dan dimanapun.Chan orang yang tidak segan mengutarakan apa yang dia inginkan.
Termasuk saat dia ingin mengakhiri hubungannya dengan Minho.
Keputusannya untuk berpisah jelas tergambar di wajah Chan, membuat Minho dengan berat hati mengabulkan permintaannya.Chan yang kini ada di depan pintu rumah Minho, masih sama dengan Chan yang dulu. Bedanya Chan yang sekarang datang dengan penuh penyesalan.
Dengan berurai air mata Chan meminta maaf kepada Minho dan memintanya untuk kembali padanya.Minho hanya bisa mengangguk saat Chan terlihat sangat rapuh.
Minho membuka lebar kedua tangannya dan merangkul Chan kembali, diiringi dengan bisikan harapan dan doa, semoga Chan tidak akan pergi lagi.Hari ini Minho berdiri di depan pintu rumahnya, mengantarkan sosok Chan yang membiarkan doa dan harapannya pupus.
Chan yang pergi dari hidup Minho, untuk kedua kali, dan kali ini untuk selamanya.
Tapi Minho tidak menyesal. Minho bangga bisa jadi tempat Chan menghabiskan sisa waktunya di dunia ini. Menjadi tempat terakhir Chan untuk bersandar, dan menjadi tempat terakhir Chan mencintai dan dicintai.