"Kak Chan ayo ih buruan." Lee Minho sudah rapi dan siap untuk keluar sekolah sejak 5 menit yang lalu, tetapu Bang Chan masih sibuk dengan handphone nya.
"Lama tinggal nih ya!" ancam Minho tapi Bang Chan tetap tidak bergerak.
"Yaudah lah tinggal beneran aja." Minho pun melangkah keluar lapangan basket."Lah Min? Tunggu! Kok ditinggal?" Bang Chan buru-buru mengambil barang-barangnya dan menyusul langkah Minho.
Sepanjang jalan Minho hanya mendiamkan Bang Chan yang masih juga sibuk dengan handphonenya.
"Besok kalo sibuk ga usah ngajakin bareng. Mending aku pulang sendiri dari tadi udah sampe rumah." Omel Minho saat mereka sampai di pagar rumah Minho yang sebelahan dengan rumah Bang Chan.
"Mana bisa gitu sih. Kalo kamu jalan sendiri trus ada sesuatu gimana?"
"Kak, plis ya. Aku udah gede. Udah kelas 2. Kakak masih nganggep aku kaya anak kecil aja sih."
"Minho kan emang kecil terus kalo sama aku." Ucap Bang Chan sambil terkekeh.
"Bodo ah kesel sama kakak hari ini." Minho masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Bang Chan di luar.
"Selamat istirahat Min. Besok jangan kesiangan ya."
Bang Chan pulang setelah Minho menutup pintu.*-*-*
Bang Chan sedang duduk di tepi lapangan sambil ngobrol dengan salah satu adik kelas yang baru join klub basket.
Dari jauh Minho bisa melihat tawa bahagia Bang Chan dengan lawan bicaranya.
Bang Chan masih belum sadar dengan kehadiran Minho, bahkan saat tetangganya itu sudah berdiri di sampingnya.
Adik kelas yang tersenyum terlebih dahulu menyapa.
"Halo Kak Minho."
"Halo Seungmin."
Kim Seungmin, adik kelas yang dari tadi diajak ngobrol sama Chan, adalah teman sekelas Jeongin, tetangga Minho.
"Eh? Minho? Kapan sampe? Udah jam pulang ya?" Bang Chan meraih handphonenya."Aku kesini mau bilang sama kak Chan, aku ada kerja kelompok di rumah Changbin. Jadi nggak pulang bareng."
Bang Chan menatap Minho kaget.
"Kok tumben di rumah temen? Kenapa ga dirumah kamu aja?"
"Giliran. Gantian. Bosen kalo tempatnya sama terus."
"Selesai jam berapa?"
"Ga tau deh."
"Minho."
"Serius ga tau. Mulai aja belom udah ditanya kapan selesai."
"Share loc nanti aku jemput."
"Ga usah. Kakak pulang aja. Mandi. Bau asem. Dah ya. Bye Min."
"Bye Kak."
Minho melangkah pergi meninggalkan mereka berdua.
"Yah Lee Minho!" panggil Bang Chan tapi Minho hanya melambaikan tangan sambil berjalan menjauh.*-*-*
"Kak Chan." Panggil Minho dari pintu kelas Chan.
"Eh ada Minho. Udah lama ga kesini. Kirain udah ga sama Chan lagi." Goda Yugyeom, teman sekelas Bang Chan.
"Kenapa Min?"
"Ini kebawa sama aku. Kakak nanti ada basket kan? Aku pulang sama Changbin ya."
Alis Bang Chan berkerut sambil menerima tas kecil berisi handuk.
"Kenapa?"
"Nungguin kakak lama. Sekalian mau ngerjain tugas."
"Di mana?"
"Di rumah."
"Ga bisa nunggu aku pulang?"
"Kemaleman nanti Changbin pulangnya."
Bang Chan mendengus kesal tapi dia hanya bisa mengangguk.*-*-*
"Min." Kali ini giliran Bang Chan menghampiri kelas Minho.
"Eh kenapa kak?"
"Hari ini pulang sama Changbin?"
Minho menggeleng.
"Duh. Kakak ga bisa nganter kamu."
"Tumben?"
"Iya anak klub ngajak makan-makan abis tanding."
Minho hanya terdiam. Biasanya Bang Chan akan mengajaknya ikut. Tapi kali ini tidak.
"Aku bisa pulang sendiri."
"Nggak."
"Kak!" Minho kesal.
"Minho bukan anak kecil. Minho bukan adiknya kakak yang harus dijaga setiap hari. Kalo kaya gini Minho ngerasa cuma jadi beban buat kakak. Mulai sekarang Minho bakal pulang pergi sendiri. Terserah kakak mau gimana." Minho meninggalkan Bang Chan dan teman-temannya yang terdiam di depan kelas.Sorenya Minho betul-betul pulang sendiri.
Bang Chan melihat Minho berjalan menuju gerbang sekolah. Ingin memanggil tapi dia teringat omongan Minho siang tadi. Lagi pula Seungmin sudah menunggu dia. Akhirnya Bang Chan menuju ke tempat Seungmin.