Chap 8

1.3K 127 18
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Mohon maaf bila ada kesamaan dengan fanfic thor yang lain
Jika ada fanfic lapak lain yang sama itu hanya kebetulan semata
Genre : persahabatan, cinta
Pair : naruhina, nejisasu, narusasu, narufemsasu, gaarasaku, kakasaku
Sifat karakter beda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan abal - abal
Typo bertebaran
Rate : masih normal belum m




Happy reading








Acara makan siang Hinata dan Naruto berlangsung sangat singkat namun rasa bahagia masih sangat terasa hingga saat sang gadis bersurai indigo panjang pulang meninggalkan sekolah. Ia telah berniat akan menjadi lebih berani dan agresif untuk mendapatkan perhatian dari Naruto sebelum menjadi kekasihnya. Dari teman lalu pacar. Tahap demi tahap yang penting Hinata bisa lebih dekat dengan pemuda incarannya itu.

Naruto dengan ketidak pekaannya terus saja menebar pesona terhadap gadis bersurai indigo itu. Menurutnya yang ia lakukan bukan hal yang istimewa. Padahal Naruto melakukan sesuatu yang bisa membuat semua orang salah paham. Ia selalu baik dan ramah terhadap setiap gadis. Begitulah dirinya.

Bel masuk telah berbunyi ketika Naruto dan Hinata tiba di dalam ruangan kelas. Teman - teman mereka mulai bergosip lagi. Kali ini Hinata yang jadi pasangan Naruto yang menjadi korban gosip mereka Terbentuklah fans naruhina di dalam kelas mereka selain fans narusasu.

Sakura sweatdrop dengan tingkah teman - teman sekelasnya. 'Dulu mereka ngedukung Naruto dengan Sasuke, sekarang Hinata. Dasar plin plan, ' suara hati Sakura.

"....."




Sepulang sekolah. Naruto dan Sasuke piket bersama. Naruto yang membuang sampah. Saat hendak membuang sampah, Hinata yang bukan teman satu jadwal piketnya memanggil nama Naruto. Naruto pun menoleh. Mereka masih di dalam ruangan kelas.

"Hinata? Ada apa? " tanya Naruto tengah membawa tempat sampah.

"Me.. Mengenai tugas dari Kakashi sensei. Ka..kapan kita akan mengerjakannya?" Hinata malah bertanya bukannya menjawab pertanyaan dari Naruto.

Naruto tampak sedang berpikir. Beberapa detik kemudian. "Besok saja ya, Hinata. Hari ini aku ada janji dengan ibuku. Ibuku memintaku mengantarnya ke pasar. Maaf sekali. Tapi.. Kau bisa belajar bertiga dengan Sakura chan dan Sasuke."

Hinata tampak kecewa. "Oh tidak apa - apa. Ya besok saja. Eng.. Naruto kun anak yang baik. Berbakti pada ibu Naruto kun. "

"Kau bisa saja, Hinata. Aku hanya mengantar ibuku ke pasar kok. Lagipula aku senang bisa pergi dengan ibuku," ujar Naruto sambil tersenyum lebar. "Aku buang sampah dulu ya. " Naruto pun pergi meninggalkan Hinata yang berdiri di dekat pintu masuk ruangan kelas.

'Besok aku akan cari perhatian lagi dari Naruto kun, ' suara hati Hinata.

Sementara itu, seorang gadis raven memerhatikan obrolan mereka berdua. 'Ah.. Si dobe itu. Dia tidak pernah peka jadi laki-laki. Harusnya dia tahu kalau Hinata menyukainya. ' Sasuke telah selesai piket. Ia pun segera membereskan peralatan kebersihan dan juga mengambil tasnya untuk segera pulang.

Hinata masih berdiri menunggu Naruto. Sasuke hanya berlalu tanpa kata saat melewati Hinata. Sasuke memang tidak pernah berbicara dengan gadis Hyuga itu. Pernah juga hanya kemarin. Itu pun karena terpaksa. Di dunia shinobi dulu hanya Hinata yang tidak terpesona terhadap sosok Sasuke yang masih menjadi laki - laki.

Tak lama Naruto pun datang. Ia terkejut karena Hinata masih berdiri di tempat tadi mereka berbicara sebelum Naruto membuang sampah.

"Hinata, sedang apa di sini? Kau belum pulang? " tanya Naruto. Ia baru selesai membuang sampah.

Ikatan dari Masa Lalu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang