Chap 29

2.7K 132 136
                                    


Mohon maaf jika chapter ini di luar ekspektasi reader san 🙏🙏
Tapi selamat membaca
Final chapter fanfic "Ikatan dari Masa Lalu "

Rasa bersalah kini tengah dirasakan oleh pemuda berambut pirang aka Namikaze Naruto. Ia merutuki kecerobohannya yang membuat sahabatnya, Sasuke, mengalami kecelakaan yang kini belum sadarkan diri.

"Ne, Sasuke. Saat kau sadar nanti aku akan meminta maaf padamu dan mengabulkan semua keinginanmu sebelum kau pergi ke London. Kecuali kalau kau menginginkanku untuk menjadi kekasihmu. Maaf. Itu tidak bisa karena aku sangat mencintai Hinata, gadis yang kau pilihkan untukku," gumam Naruto sebelum tidur di hari kecelakaan sang sahabatnya yang malang.

Menjenguk teman sakit atau teman yang mengalami kecelakaan adalah kewajiban sebagai seorang teman yang baik. Apalagi sudah menjadi sahabat. Harusnya lebih peduli dan perhatian. Namun tidak demikian bagi Naruto. Ia yang berniat untuk menjenguk sahabatnya setiap hari harus mengurungkan niatnya karena kekasihnya yang selalu saja membutuhkan bantuannya. Bukan hanya itu saja, keluarga Uchiha sama sekali tidak pernah memberikan kabar mengenai kondisi Sasuke satu kalipun. Jadi Naruto tenang - tenang saja.

Seandainya Naruto tahu bahwa nomor kontak sahabatnya beserta keluarga dari sang sahabat telah diblokir oleh tunangannya maka ia akan marah besar tapi mungkin Naruto takkan bisa marah besar kepada Hinata. Cinta telah membutakan hati nuraninya dan mengubah kepribadiannya.

Naruto masuk ke dalam kelas dengan hati riang. Setiap pagi ia selalu pergi bersama Hinata. Pagi tadi juga namun Hinata pergi ke toilet dahulu jadi mereka tidak tiba bersamaan.

"Pagi, semuanya! " sapa Naruto dengan senyum sejuta wattnya yang menyilaukan mata.

"Pagi! " jawab teman - teman murid satu kelasnya dengan nada bicara yang terkesan aneh dan hambar di telinga pemuda berambut pirang itu.

Naruto duduk di tempatnya. Ia tidak melihat Shikamaru, Kiba, Sakura dan juga Ino.

"Shikamaru kok nggak ada? Sakura chan juga. Nggak mungkin mereka bolos kan? " tanya Naruto entah kepada siapa.

Hinata masuk ke dalam ruang kelas dengan wajah cantiknya yang cerah. Naruto memerhatikan gadisnya dari jauh dengan wajah memerah. 'Hinata memang manis, ' batinnya. Mendadak sosok sahabatnya yang satu minggu lalu terkena kecelakaan terbayang di pikirannya.

'Naruto.. '

Naruto terkejut ketika mendengar suara sahabatnya. Ia menengok ke kiri dan kanan tapi tidak ada.

'Tenang saja, Sasuke. Sore ini aku akan menjengukmu. Hinata chan juga akan ikut. Tunggu aku, ya, teme, ' suara hati Naruto.

Hinata memerhatikan tunangannya dengan tatapan yang sulit diartikan. 'Naruto kun, kau akan menjadi milikku, selamanya. Takkan ku biarkan gadis lain mendekati tunanganku, ' batin Hinata.

Bel masuk berbunyi. Shikamaru, Kiba, Sakura dan Ino datang. Sai beda kelas dengan mereka, tepatnya Sai satu angkatan dengan Hyuga Neji.

Kakashi sensei juga datang di belakang keempat muridnya.

Shikamaru dan ketiga temannya, Kiba, Sakura dan Ino duduk di tempat duduk mereka masing - masing.

"Selamat pagi, anak - anak, " sapa sang guru bermasker itu.

"Selamat pagi, sensei, " jawab para murid.

"Semuanya, mari kita mengheningkan cipta untuk mendoakan teman kita yang tadi malam telah berpulang ke Yang Maha Kuasa, " ucap Kakashi sensei kepada semua muridnya.

"Eh? Me..mendoakan siapa, sensei? " tanya Naruto tidak mengerti.

"Teman sekelasmu, Naruto. Apa kedua orang tuamu tidak memberitahumu? " Kakashi sensei malah bertanya balik.

Ikatan dari Masa Lalu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang