Chap 20

819 87 51
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada fanfic yang memiliki cerita dan alur yang sama itu adalah kebetulan semata atau plagiat milik thor
Genre : persahabatan, cinta, luka, reinkarnasi
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu dan yang lain hanya tambahan
Sifat karakter berbeda dengan versi anime terkadang ooc
Cerita gaje
Typo bertebaran meski sudah thor edit




Happy reading




Sesosok perempuan cantik bersurai raven tengah menggeliat baru bangun dari tidur panjangnya. Perempuan itu menoleh dan menengok ke kiri dan kanan. Yang ia temukan adalah dirinya sedang berada di kasur rumah sakit. Bau obat menyengat dan menusuk hidungnya.

"A.. Aku di mana? " tanya gadis cantik itu yang tak lain adalah Uchiha Sasuke.

"Kau ada di rumah sakit, imouto," jawab pria dewasa yang mirip dengannya yakni Uchiha Itachi sang kakak.

Sasuke tengah berbaring di atas ranjang pasien pun berusaha untuk bangun dan duduk. "Kenapa aku bisa berada di sini, nii san? " tanya Sasuke berhasil duduk berbaring.

Itachi yang tadi berdiri, kini duduk di atas ranjang di dekat Sasuke. "Kau tadi tidak sadarkan diri, imouto sewaktu aku menjemputmu di sekolah jadi nii sanmu yang tampan bergegas membawamu ke rumah sakit. Kaa san dan tou san menunggu di rumah karena kondisimu tidak buruk, " jelas Itachi sambil mengusap kepala raven sang adik.

"Hn. Syukurlah. Sepertinya kalau aku amnesia itu lebih baik," gumam Sasuke asal bicara.

Tik. Itachi menyentil dahi adik perempuannya yang berbicara sembarangan. "Jangan ngomong gitu, imouto. Nii sanmu yang tampan ini tidak mau dilupakan oleh imouto. Kalau kau amnesia, kau pasti akan lupa pada nii san. "

Sasuke meraba dahinya yang disetil sang kakak. "Setidaknya aku bisa melupakan kehidupanku di masa lalu sebagai seorang ninja pelarian dan juga lupa pada orang itu." Sasuke memandang lurus ke dinding.

"Orang itu? Maksudmu.. Naruto? " tanya Itachi memastikan.

Sasuke menoleh ke arah sang kakak yang sedang tersenyum tampan. "Mengapa nii san berpikir kalau orang itu adalah Naruto?" tanya Sasuke dengan tatapan menyelidik.

Itachi berdiri lalu mengusap kepala raven sang adik. "Hanya seseorang yang disukai yang ingin dilupakan oleh seorang gadis yang sedang patah hati. Benar, kan? "

Sasuke memalingkan wajahnya. Ada rasa hangat di dadanya ketika sang kakak memberinya perhatian seperti itu. Itachi memang selalu memerhatikan adik perempuan satu - satunya. Bukan hanya memerhatikan tapi juga memanjakannya.

"Hn. Aku mungkin..tidak bisa melupakan dia tapi..sebisa mungkin aku harus menghilangkan perasaan ini, nii san. " Sasuke mengatakan hal itu sambil menyentuh dada kirinya yang terasa sakit akibat cinta pertamanya yang gagal. "Rasa sakit ini lebih sakit daripada ditusuk oleh Madara karena Madara langsung membunuhku tapi rasa sakit ini seakan - akan membunuhku secara perlahan. "

Cairan bening pun menetes dari sepasang netra kelamnya. Dengan sigap sang kakak meraih tubuh mungil sang adik ke dalam dekapannya.

"Kalau kau ingin menangis, menangislah meskipun ini di rumah sakit, " ujar Itachi sambil mengusap punggung sang adik dengan lembut.

"Nii.. San.." Dan Sasuke pun menangis. Mengeluarkan semua unek - uneknya. Saat sang sahabat yang cuek kepadanya ketika dirinya sedang membawa barang yang sangat berat bahkan ketika bertemu lagi di gudang pun sang sahabat tetap cuek. Dia menganggap Sasuke masih kuat seperti dulu. Padahal kenyataannya kekuatan Sasuke tidak jauh beda dari Hinata, kekasih dari sahabatnya. Bila dibandingkan dengan perbandingan matematika adalah 3 : 2. Sasuke 3 dan Hinata 2. Tidak jauh berbeda bukan?

Ikatan dari Masa Lalu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang