Chap 23

766 88 39
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada fanfic yang memiliki cerita dan alur yang sama itu adalah kebetulan semata atau plagiat milik thor
Genre : persahabatan, cinta, luka, reinkarnasi
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu dan yang lain hanya tambahan
Sifat karakter berbeda dengan versi anime terkadang ooc
Cerita gaje
Typo bertebaran meski sudah thor edit




Happy reading



Sepasang kelopak mata perlahan terbuka menampilkan kedua iris segelap malam tak berbintang. Langit - langit berwarna putih menyambut penglihatannya. Bau obat menyengat menusuk hidungnya. Rasa sakit dan ngilu di kepala seolah - olah menjadi temannya beberapa hari ini.

"Dejavu. "

Satu kata pertama yang gadis itu katakan saat tersadar dari pingsannya.

"Sasuke? Kau sudah sadar? "

Sasuke, gadis tersebut yang baru saja tersadar. Perlahan ia bangkit dari posisi tidurnya agar bisa duduk.

Secepat kilat seseorang yang menolong Sasuke menghampirinya dan membantu Sasuke untuk duduk.

"Pelan - pelan saja, Sasuke. Kau baru sadar, " ucap sosok itu membantu Sasuke untuk bangun.

"Terimakasih, Neji senpai. Aku bisa sendiri, " gumam Sasuke. Nada bicaranya selalu dingin dan jutek.

Neji pun duduk di kursi di dekat ranjang tempat Sasuke berbaring.

"Kenapa aku bisa ada di sini? Ini kamar di rumah sakit, kan? " tanya Sasuke ingin tahu.

"Tadi siang kau pingsan di toilet. Siswi kelas 11 teman sekelasku menemukanmu. Jadi aku membawamu ke uks tapi kau masih tidak sadarkan diri," jelas Neji terlihat cemas.

"Jadi begitu ya. Aku memang ceroboh. Bisa - bisanya pingsan di toilet," gumam Sasuke meratapi nasibnya yang malang.

Neji merasa tidak enak hati. "Oh ya, Sasuke. Kau jatuh di toilet atau karena dibully oleh seseorang? Aku rasa ada orang yang mencelakaimu. "

Sasuke melirik sekilas kepada sang senior. "Senpai pasti tidak akan percaya dengan apa yang telah terjadi padaku jadi aku tidak akan menceritakannya, " ujar Sasuke dengan nada dingin dan wajahnya yang datar.

"Cerita saja. Masa aku tidak percaya?" pinta Neji, penasaran.

Sasuke menghela nafas. "Hinata mendorongku hingga kepalaku terbentur terkena wastafel di toilet sekolah. "

"Apa?! " Neji tampak terkejut dengan apa yang Sasuke katakan. "Itu..tidak mungkin, Sasuke. Mana mungkin sepupuku yang pemalu dan polos itu melakukannya padamu."

"Ya sudah. Aku kan sudah bilang pada senpai kalau senpai pasti tidak akan percaya. Lebih baik senpai pulang dan..terimakasih telah membawaku ke rumah sakit. Aku akan pulang." Sasuke mulai mencabut jarum infusan tapi darah ke luar. "Aw! Ini sakit! Kenapa di drama tv terlihat tidak sakit. Dasar drama penuh tipuan! "

Neji berdiri lalu memanggil dokter. "Tunggu di sini, Sasuke! Akan ku panggilkan dokter! " Neji pun berlari ke luar ruangan namun Sasuke dengan cepat menekan bel yang ada di dekatnya untuk memanggil dokter atau perawat.

Dokter dan perawat segera datang dan masuk ke dalam ruang rawat Sasuke. Neji terkejut dengan kedatangan dokter dan perawat.

Saat perawat dan dokter sedang memeriksa dan memperbaiki selang infus pada Sasuke, Itachi datang bersama kedua orangtuanya.

Ikatan dari Masa Lalu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang