1. Cha Yara || 차 야라

7K 283 40
                                    

|Satu komentar jahat, bisa saja membuat seseorang berpikir untuk mengakhiri hidupnya|________________________________________

Hai, namaku Cha Yara. Nama itu mungkin terdengar bagus ditelinga kalian, tapi tidak dengan wajahku. Karena itulah banyak orang yang suka membully ku, karena wajah serta penampilanku yang tampak seperti nerd dimata mereka.

Tapi bagiku, penampilan itu tidak penting. Toh kita disini untuk mencari ilmu bukan sedang bersaing bara untuk menarik perhatian setiap laki-laki.

Semua orang, ralat lebih tepat nya semua perempuan mempunyai keunikan mereka masing-masing. Jadi kenapa kita harus mengkritik penampilan mereka, selama mereka nyaman, kenapa tidak?.

Itu hanya opini ku semata, tidak dengan mereka diluar sana. Aku bersekolah disalah satu universitas ternama di Korea. Aku merupakan salah satu siswa yang mendapat beasiswa untuk bersekolah disana, walaupun aku berasal dari keluarga yang berkecukupan.

Tapi aku ingin berusah berdiri dengan kedua kaki ku sendiri tanpa uang orang tuaku. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka, sampai lupa bahwa mereka mempunyai seorang anak.

Sejak saat itu aku menyibukkan diriku dengan belajar, sampai terkadang aku lupa bahwa aku masih memiliki mereka, ku kira aku ini seorang yatim piatu. Kenyataan seperti itu setidaknya lebih baik, daripada kenyataan yang sedang ku hadapi.

Mereka memang masih hidup, tetapi jiwa mereka seakan mati. Mereka tampak seperti robot yang sedang dikendalikan oleh remot kontrol. Mereka hanya bekerja, bekerja dan bekerja. Itu merupakan bagian kecil dari kisah hidup ku.

🦋🦋🦋

Terdengar suara bising langkah kaki yang berjalan kesana kemari. Hingga sepasang kaki jenjang milik seseorang berhenti tepat dihadapan ku dengan balutan higheels berwana merah muda menambah kesan elegan.

Aku memberanikan diri mengangkat kepala ku dan mendapati Min Jung sang pemilik kaki jenjang itu.

"Hai... Kita udah lama ya nggak bersenang-senang." Ia tersenyum manis, tapi bagiku itu bukan lah sebuah senyuman melainkan sebuah seringai seorang iblis.

Aku tidak meresponnya dan memilih untuk menghindari nya, tapi tiba-tiba saja ia mencekal salah satu pergelangan tanganku "Gimana kalo lo ikut gue?" Tawarnya. Sementara aku hanya menggelengkan kepala ku.

"Sayang nya gue nggak Terima penolakan." Ia membawa ku pergi menjauh dari sana, aku berusaha melawan sekuat tenaga ku. Tapi semua yang ku lakukan sia-sia, karena Eun Jung dan Jin Ae juga ikut menahan ku.

Mereka membawa ku ke sebuah ruangan yang dipenuhi dengan tumpukan kardus lengkap dengan barang tak terpakai. Tempat itu tak lain adalah gudang belakang.

Ia menghempaskan tanganku dengan kasar, hingga aku hampir tersungkur karena nya "Girl's!" Min Jung menjentikkan jarinya, lalu disusul dengan Eun Jung yang membawa sebuah gunting ditangannya.

Apa yang sedang mereka rencanakan? Perasaan ku mulai tidak enak. Ia berjalan mendekati ku dengan gunting ditangannya. Lalu berjongkok berusaha mensejajarkan tinggi badannya.

Ia menarik kasar dagu ku hingga sorot mata nya berhasil bertemu dengan manik mataku "Apa alasan lo begitu percaya diri dengan wajah burukrupa lo? Hah??" Bisiknya sambil tersenyum remeh.

"Kepercayaan diri itu muncul dari kombinasi pola asuh dan peristiwa yang terjadi di masa perkembangan, bukan dari wajah ataupun fisik." Jawab ku sekenanya. Sementara Min Jung dkk hanya terkekeh mendengar nya.

Ia kembali menarik dagu ku "Lo ini polos atau bodoh sih? Hah?!" Kekehnya diakhir kalimat. Sedangkan aku hanya diam dan tak mengerti apa yang sedang ia tertawakan, memang apa yang lucu dari jawaban ku?.

"Whatever! Karena disini gue mau buat lo jadi cantik, lo tinggal diam dan nurut sama gue!!" Ketusnya sambil mendekatkan gunting yang ada digenggaman nya kearah rambut ku.

Aku yang mempunyai firasat buruk segera menghindar dan mendorong nya menjauh "Shit! Dasar Jelek!" Umpat nya, sementara Eun Jung dan Jin Ae bergegas membantu nya.

"M-maaf aku nggak bermaksud--"

"Nggak bermaksud Kata lo?!" Teriaknya sambil menjambak kuat rambut ku hingga kulit kepala ku rasanya ingin lepas dari atas sana.

"Gue udah berusaha bersikap baik sama lo!! Tapi lo malah buat gue muraka!! Sekarang lo rasain nih!!" Min Jung menampar keras pipi ku hingga meciptakan rona merah disana, lalu beralih menggunting rambut ku tidak beraturan.

Aku berusaha menghentikan nya, tapi kedua tangan ku ditangan oleh Eun Jung dan Jin Ae. Aku hanya bisa menangis, melihat setiap helai rambut ku yang berjatuhan.

"Hiks!... Tolong hentikan semua ini!! Apa salah ku?!" Tangisku pecah, semua bully-an ini memang sudah menjadi makanan ku sehari-hari di kampus ini. Tapi kali ini menjadi yang terparah karena mereka sudah bermain fisik seperti ini.

Biasanya mereka hanya akan berceloteh tentang wajah ku atau penampilan ku, tapi kali ini mereka sudah sangat keterlaluan "TOLONG HENTIKAN SEMUA INI!!" Teriak ku sekuat tenaga hingga menggema diruangan itu. Bukannya berhenti mereka malah kembali menampar ku dengan tanparan yang lebih keras dari sebelumnya.

"Heh! Lo bisa diem gak?! Atau gue akan ngelakuin hal yang lebih dari ini!!" Ancam nya dan suskes membuat ku terdiam. Dan tak lama setelah itu sebotol cairan dengan bau busuk yang sangat menyengat berhasil lolos begitu saja hingga mengenai rambut dan juga baju ku.

Mencium baunya saja aku ingin muntah dan apa ini? Cairan itu sekarang mengenai tubuhku. Rasanya aku ingin sekali muntah, dan Yap... Sekarang aku benar-benar mengeluarkan semua isi perut ku.

Sementara Min Jung dkk hanya menatap jijik kerahku lalu melenggang pergi meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata pun.

Bau busuk ini sangat menyengat hingga membuat ku tau kuasa menahan baunya dan kehilangan kesadaran ku.

Disisi lain seorang pria berkulit putih, berhidung mancung, memiliki warna mata biru laut, lengkap dengan pahatan sempurna diwajahnya. Hingga membuat dirinya dijuluki pangeran kutub utara, karena sifatnya yang dingin dan tak tersentuh.

Ia membawa setumpuk kardus ditangannya yang akan ia taruh digudang belakang. Sejujurnya ia sangat malas pergi kesana, tapi karena seorang guru yang meminta nya, ia bisa apa?.

Setumpuk kardus itu ia letakan disudut ruangan dan ditumpuk sedemikian rupa, hingga kardus-kardus itu terlihat rapih.

Tapi tak lama setelah itu indra penciuman nya berhasil menangkap bau busuk yang sangat menyengat. Ia mencoba mengikuti bau busuk itu, mungkin ada bangkai kucing atau tikus diruang itu. Ia juga tidak tau, dan memutuskan untuk mencari asal usul bau menyengat itu.

Sampai pada akhirnya aroma busuk yang ia kira adalah bangkai kucing, menuntun nya pada seorang gadis yang kondisi nya tidak bisa ia deskripsikan lagi.

Ia mendekati gadis itu, berusaha menyakinkan dirinya bawah itu bukanlah sebuah tipuan yang selalu dilakukan semua perempuan dikampus nya.

Kakinya beralih menyentuh tubuh gadis itu, ralat lebih tepat nya ia menggoyangkan tubuh gadis itu dengan kaki nya. Dasar kulkas berjalan! Gak ada ahlak.






TBC

Oke, aku nggak mau basa-basi. Kalian pasti juga udah liat judulnya kalo ini adalah squel dari Nathania & Nathalia. Aku bikin squel ini karena permintaan dan request kalian juga, banyak yang suruh aku untuk bikin squel cerita ini. Dan, ya... Aku bener-bener bikin sqeulnya. Dan semoga kalian suka, terimakasih dukungan nya yeorobun!

☺☺☺


________________________________________
Sekedar infomasi
Ada beberapa dari kalian yang dm aku nanyain grup whatsapp. Nah, jadi disini aku bakal buat grupnya dan bagi kalian yang mau join silakan kirim nomornya terserah mau lewat mana instagram boleh, wattpad juga boleh. 😊
________________________________________

Born Of Death [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang