11. Friend || 친구

1.1K 119 12
                                    

|Ngerendahin orang lain sama saja menujukan kelemahan sendiri|
________________________________________

Siang ini gue menghabiskan waktu di mall, biasalah cuci mata. Suntuk kalo di rumah mulu, butek yang ada. Biasanya sih gue ke sini bareng temen-temen, karena gue nggak ada temen jadi gue sendiri. It's ok!.

Gue mulai menjelajahi seisi mall, mulai dari shoping, makan, main, dan yang bisa lo lakuin di mall. Sampai pada akhirnya seseorang menepuk bahu gue, dia adalah Nathania di ikuti kedua temannya yang tak lain adalah Krstyal dan Willona.

Gue sedikit syok kenapa mereka bisa ada disini. Tapi gue berusaha menutupi itu semua, dan balik tersenyum kearah mereka.

"Sendirian aja?" Tanya Nathania sambil menatap sekeliling, gue mengangguk sebagai jawaban. Dulu gue nggak sendiri, karena gue kesini selalu bareng lo. Tapi sekarang gue sendiri, karena semua nya udah beda.

Nathania menatap manik mata gue sesaat "Kalo gitu gabung aja, dari pada sendirian mana enak." Ajaknya dan diangguki oleh Krstyal dan Willona yang bediri tepat dibelakang nya.

Belum sempat gue menjawab, ketiga gadis itu sudah lebih dulu menggiring gue Timezone. Sekarang gue tau, betapa berharganya setiap detik yang udah gue lalui. Gue nggak bisa mengulang waktu, dan gue sedikit menyesal karena nggak ngegunain waktu itu dengan sebaik-baiknya.

Bombom car adalah wahana pertama yang kita naiki. Mesin mulai dinyalakan oleh petugas, sabuk pengaman sudah terpasang di tubuh gue, lalu pedal gas yang diinjak membuat Bombom car itu melaju kencang kedepan diikuti yang lainnya.

Canda tawa yang sudah lama menghilang, kini gue kembali melihat nya. Mungkin gue hanya bisa melihat nya sesaat, tapi ini udah lebih dari cukup.

Satu setengah jam telah berlalu, Nathania memutuskan untuk menyudahi permainan nya dan mengajak gue untuk makan bersama nya.

Sebenarnya gue udah makan, tapi gue nggak mau ngelewatin momen ini satu detik pun. Jadi gue memutuskan untuk ikut, tapi sebelum itu toilet menjadi tujuan utama gue saat ini.

Dengan secepat geledek, biar nggak mainstream kilat mulu. Emang nya nggak bosen apa?. Kembali ke topik. Dengan secepat geledek gue pergi menuju toilet dan melakukan ritual yang biasa orang-orang lakukan didalamnya.

Dan waktu gue mau buka pintu untuk keluar. Terdengar suara seorang perempuan dan gue yakin kalo itu suara si setan, siapa lagi kalo bukan Mi Young.

Awalnya sih obrolan nya nggak penting, emang apa sih yang pernah penting dari dia? Bercanda guys!.

"Apa yang harus aku lakuin untuk Appa?"

"..."

"Tenang... Aku bisa urus semua nya."

"..."

A-apa?! Cuma gara-gara bisnis nya bangkrut dan dia menyalahkan orang lain dan bahkan berencana membunuh anaknya?! Benar-benar ayah dan anak yang gila!.

Apa mereka dari keluarga psychopath? Mereka benar-benar tidak waras. Tak lama setelah itu Mi Young keluar dari sana dan diikuti dengan gue yang keluar dari balik toilet. Mungkin gue bisa galih informasi dari Nathania.

Astaga! Jangan sampe bikin mereka nunggu gue yang lemot ini. Gue bergegas pergi ke restauran karena gue nyuruh mereka untuk pergi duluan "M-maaf ya, lo semua jadi nungguin gue." Kata gue sambil terengah-engah karena lari.

"Yaelah santai aja kali, nggak usah merasa nggak enak gitu." Timpal Willona dengan kekehan nya. Syukur lah mereka nggak marah sama gue.

Sambil menunggu makanan datang gue mencoba membuka pergibahan, eh pembicaraan maksudnya nya.

Born Of Death [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang