15. Time Loop || 타임 루프

962 96 6
                                    

|Aku kira satu masalah ku selesai, aku akan hidup tenang. Tapi ternyata aku salah, masih banyak masalah lain yang menunggu ku untuk diselesaikan|
________________________________________

Deg!

Tiba-tiba saja gue terbangun dari tidur dengan nafas yang terengah-engah juga dada yang naik turun.

Apa-apaan semua ini? Gue yakin kejadian tadi itu bukan mimpi. Itu nyata banget, gue nggak gila kan?.

Gue mengacak rambut frustasi. Tangan gue beralih meraih ponsel diatas nakas. Dan terlihat tanggal 11 April 20** ini tanggal yang sama di kejadian tadi.

Apa mungkin yang sedang gue alami ini sebuah time loop? Gue segera mencari tau nya melalui internet, kemudian membaca semua artikel yang ada disana.

I-ini benar-benar time loop. Jika gagal semua nya akan kembali ke awal dan itu akan sangat melelahkan.

FYI, Time Loop adalah sebuah periode waktu yang sama berulang-ulang. Biasanya, hanya sang tokoh utama yang sadar dan mengingat bahwa dirinya mengalami perulangan waktu tersebut.

Tunggu! Gue sadar akan sesuatu. Jadi disini yang dalam bahaya bukan hanya Orlando tapi juga Nathania dkk. Berarti gue harus nyelametin empat orang. Pertanyaan nya, apa gue bisa nyelametin mereka?.

Gue meraih jaket juga senjata api yang gue punya. Kemudian kembali seperti adegan sebelum nya. Bunyi ponsel gue menandakan game telah di mulai, sama seperti sebelumnya gue mengangkat telfon tersebut dan tidak terkejut lagi.

Sesampainya disana dengan penuh keyakinan gue berjalan diantara para keparat yang sedang memandangi gue. Dengan kasar gue membuka pintu ruangan itu. Suasana ruangan itu masih sama. Dan gue pastiin, gue nggak akan kebius lagi.

Dengan santai gue melangkah masuk ke dalam dengan tingkat kewaspadaan yang cukup tinggi. Indra pendengar gue mulai mendengar suara langkah kaki yang sangat pelan dan gue yakin itu pasti Samuel.

Sontak hal itu membuat gue spontan berbalik badan dan sigap memberikan tinju pada laki-laki itu hingga mengenai perutnya.

Ia tersungkur dan gue langsung mengambil alih suntikan nya lalu gue suntikan pada Samuel, hingga laki-laki itu tidak lagi berkutik.

Pandangan gue beralih pada Nathania yang sedang disekap di sudut ruangan, dengan secepat kilat gue membuka ikatan nya juga penutup matanya.

"Lo nggak papa?" Tanya gue khawatir sementara gadis itu menganggukan kepalanya pertanda kalo ia baik-baik saja.

Gue buru-buru mencari jalan keluar, kepala gue menoleh kekanan dan kekiri memastikan situasi aman untuk dilalui. Setelah semua nya aman gue dan Nathania pergi melalui pintu belakang dan berakhir dengan tembok besar.

Lagi-lagi tembok, Nathania memanjat terlebih dahulu dengan gue yang membantu nya naik dari bawah. Tapi aksi itu tidak berjalan mulus, karena salah satu bodyguard yang sedang berpatroli melihat gue dan Nathania yang mencoba melarikan diri.

Ia memanggil bodyguard yang lainnnya hingga sekitar sepuluh bodyguard ada disana "Mau ngapain kalian?!" Teriak salah satu bodyguard dengan garang.

Gue menghembuskan nafas panjang mendengar nya "Mau berak! Ya mau kabur lah, gitu aja pake nanya. Buta lo mata lo!" Gue menaikan lengan baju gue kemudian berlari kearah cecunguk-cecunguk itu.

Nathania yang melihat itu kembali turun kebawah dan bergegas membantu Nathalia. Dengan penuh Blood Sweat and Tears kedua gadis itu menumbangkan nya.

Hingga menyisakan seorang bodyguard. Nathania maju membogem laki-laki tua itu, dan memberikan nya sedikit tendangan di perutnya hingga laki-laki itu mengeluarkan darah dari  mulut nya.

Born Of Death [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang