14. Samuel || 사무엘

1K 97 9
                                    

|Hidup lo bukanlah sebuah film, jangan diakhiri|
________________________________________

Kini di sebuah mansion yang dijadikan sebagai markas anggota Vistor. Terlihat seorang laki-laki yang menggeram marah karena gagal menjalankan rencana nya. Laki-laki itu adalah Samuel.

Wajah laki-laki itu dipenuhi dengan lebam karena ulah seorang gadis. Benar-benar memalukan, bisa-bisa nya ia dikalahkan oleh seorang gadis. Sial!.

"Arghh!" Erang nya frustasi sambil memukul meja didepan nya hingga menciptakan bunyi yang cukup keras dan membuat beberapa anggota Vistor terkejut mendengar nya.

Terdengar suara high heels milik seorang wanita memenuhi ruangan itu. Ia adalah Mi Young "Kenapa harus musnahin satu orang, kalo bisa musnahin semua nya." Mi Young mengukir sebuah smrik di bibinya.

Seketika Samuel beralih menatap gadis itu "Apa maksud lo?" Laki-laki itu mengangkat sebelah alis nya "Kita hancurin Cha Yara sekaligus The Angel." Sebuah senyum terbit dari bibir gadis itu disusul oleh laki-laki didepan nya.

"Gue pastiin lo semua hancur, terutama Cha Yara. Karena lo cuma penghalang hubungan gue dan Orlando." Batin Mi Young sambil memikirkan sebuah rencana di kepala nya.

"Kapan kita bisa mulai?"

"Setelah Vistor pulih."

🦋🦋🦋

Seorang gadis dengan pahatan wajah yang sempurna kini sedang berguling kesana kemari diatas ranjang nya. Seperti tidak ada yang bisa ia kerjakan "Belum ada tanda-tanda Orlando terancam sih? Gue juga belum tau Orlando doang yang dalam bahaya atau masih ada yang lainnya?" Batin Nathalia sambil menatap langit-langit kamar nya.

Gue bosen banget cuma didalem kamar. Mungkin jalan-jalan keluar bisa mengurangi kebosanan. Dan saat gue membuka pintu terlihat Drax yang sedang berdiri disana dengan pose seperti ingin mengetuk pintu.

"Lo mau kemana?" Tanyanya sambil mengamati penampilan gue dari atas sampe bawah "Seharusnya gue yang nanya, lo ngapain disini?" Drax hanya terdiam sambil menggaruk tengkuk kepala nya yang tidak gatal.

"Yaudah kalo nggak mau jawab." Gue berlalu begitu saja, tapi tangan kekar milik seseorang berhasil menghentikan langkah gue "Gue ikut." Katanya lalu berjalan mendahului gue, lah tadi diem doang sekarang mau ikut. Masih gue liatin belum gue fitnah.

Kini gue dan Drax tengah berdiri diatas roftoop. Ini tempat favorit gue dari dulu sampe sekarang kalo gue lagi stres mikirin sesuatu.

Drax menyerengitkan dahinya "Kita ngapain disini?" Tanyanya sambil menatap sekeliling nya, gue berbalik menatap nya.

Sambil menyisipkan rambut ke telinga yang terbang kesana kemari karena hembusan angin yang kencang, gue menjawab "Ini tempat favorit gue, kalo gue lagi stress, nggak mood, biasanya gue bakal kesini." Jawab gue sambil menikmati hembusan angin.

Namun itu tak berlangsung lama karena suara teriakan seorang gadis berseragam SMA yang sedang berdiri dipinggir roftoop "Aku lelah dengan semua ini!! Kapan semua nya akan berakhir Tuhan?!" Teriaknya lantang disertai kristal bening yang menetes membasahi pipi nya.

Tanpa gue sadari kaki gue melangkah mendekati gadis itu lalu disusul oleh Drax. Mata gue menatap setiap inci gadis itu hingga arah pandang gue jatuh pada lengan gadis itu yang di penuhi bekas sayatan.

Born Of Death [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang