O N E

7.1K 754 86
                                    

Happy Reading♡



Tok tok

Pintu besar berwarna putih itu di ketuk dua kali. Gadis yang berada di kamar itu pun berdecak sebal.

"Ck!" Decak nya, kemudian menatap jam di pergelangan tangan nya.

12:00 wib

Waktu makan siang. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan waktu makan siang itu. Masalahnya adalah seseorang yang menunggu untuk di temani makan siang.

Tok tok tok

Kali ini pintu tersebut di ketuk dengan lebih keras.

"Nona, Tuan sudah datang" Seru seseorang dari balik pintu besar tersebut.

Gadis itu dengan malas turun dari kasurnya. Kemudian sedikit merapikan kaos nya yang sedikit kusut.

Gadis itu membuka pintu kamar nya dan berlari turun menggunakan tangga besar yang menghadap langsung ke pintu utama mansion besar tersebut.

Aqshel sudah berdiri di depan pintu utama Mansion. Gadis itu menarik nafas panjang kemudian menghembuskan nya. Setelahnya, gadis itu memasang senyum paling manis yang ia punya.

Pintu utama mansion terbuka. Dua orang pria dewasa dengan setelan formal berdiri di depan pintu.

Aqshel berjalan dengan anggun di ikuti dengan senyuman. Seakan-akan sangat menanti dua pria itu.

Aqshel berjalan menuju salah satu pria berjas hitam. "Selamat datang, Daddy"

Pria itu hanya mentap datar Aqshel kemudian melalui Aqshel begitu saja.

"Sebellll" Jerit Aqshel tertahan. Kemudian meninju-ninju udara di depan nya.

Pria dengan setelan kemeja berwarna putih di lengkapi Waistcoat berwarna navy itu terkekeh gemas melihat tingkah Aqshel.

Pria itu maju kemudian mengacak rambut Aqshel. "Sabar ya Nona"

Aqshel menghempaskan tangan pria itu yang berada di atas kepalanya.

"Don't touch me!" Sentak Aqshel, kemudian segera menyusul pria dewasa yang ia sebut 'Daddy'

Aqshel berusaha mengembangkan senyum nya, kemudian duduk di salah satu kursi di meja makan.

Pria yang di panggil 'Daddy' oleh Aqshel itu pun menatap Aqshel tajam.

"Aqshel Meyvio Clarezza Albarack!" Suara bariton itu mengagetkan Aqshel.

"Siapa yang menyuruh mu duduk di sana!" Lagi, suara itu terdengar menakutkan di telinga Aqshel.

Aqshel meringis dalam hati. Ia terlalu berani untuk mengambil kursi yang sangat jauh dari 'Daddy-nya' itu.

"Hehehe di sini enak kok Daddy." Jawab Aqshel sambil tertawa Canggung.

"Melawan hm?" Satu kata dan deheman panjang dari pria itu langsung membuat Aqshel berdiri dan pindah ke kursi di samping 'Daddy-nya' tersebut.

Pria itu tersenyum senang. "Anak pintar" Tutur Pria itu sambil mengusap kepala Aqshel singkat.

"Puas lu!" Batin Aqshel Menggerutu.

Aqshel dan Pria itu makan dengan tenang. Sesekali Pria tersebut memerhatikan cara makan Aqshel yang dominan menggemaskan.

"Huh kenyang" Tanpa sengaja Aqshel mengeluarkan gumaman. Kemudian gadis manis itu menepuk bibirnya sendiri.

Criett...

Kursi di sebelah Aqshel berdecit. Pria itu berdiri kemudian mengangkat Aqshel. Menggendong Aqshel seperti anak Koala.

The Dark webTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang