Happy Reading!
"Daddy akan kembali besok siang"
Aqshel hanya mengangguk kepala nya malas, lagian Aqshel sama sekali tidak peduli.
Melihat putrinya yang mengacuhkan nya seperti itu, Arsen terlihat sangat kesal.
"A--"
"Daddy, sebentar lagi ulang tahun ku, undangan bebeb Taeyong ya"
Belum sempat Arsen berbicara, putri nya itu segera berbalik menghadap nya sambil memeluk dan menatapnya memelas.
Taeyong? Oh ayolah, Arsen sangat muak dengan nama pria itu.
Arsen melepaskan tangan kecil yang berbalut kemeja baby blue itu. Kemudian segera pergi menjauh dari Aqshel.
Aqshel menatap punggung Daddy nya yang menjauh itu dengan kesal. Selalu begitu. "Daddy sangat pelit!" Gumam Aqshel.
"Aku dengar!"
Aqshel tersentak kaget mendengar suara bariton itu, kemudian mengerucutkan bibirnya dan berjalan malas menuju daddy nya yang berada di salah satu kursi meja makan.
Aqshel duduk di samping Arsen dan di depan Garva.
Arsen menaruh roti isi di piring Aqshel. Sedangkan Garva tengah mengunyah roti selai coklat sambil memperhatikan laptopnya.
Seperti inilah pagi Aqshel yang sangat indah.
"Tarikan senilai 97,2 Triliun"
Uhukk uhukk....
Celetukan Garva itu membuat Aqshel tersedak roti yang baru saja ia gigit itu.
Arsen menatap putri nya yang sedang meminum air dengan tergesa-gesa tersebut.
Selesai minum, Aqshel memberikan cengiran nya ke arah Arsen dan menginjak kaki Garva di bawah meja makan.
"Shhh" Ringis Garva sambil menatap tajam nona nya itu.
"Hehehe"
Arsen kembali fokus ke sarapan nya, kemudian menatap Aqshel serius.
"Kau gunakan untuk apa uang itu?"
Aqshel mencoba menghindari tatapan mengintimidasi dari Arsen, dan terus memberikan cengiran polos andalannya.
"Tatap aku"
Glek.
"Hehehe" Lagi dan lagi Aqshel hanya memberikan cengiran polos yang 'sok tidak bersalah itu'
"Aku tidak melarang mu, kau tau uang dengan jumlah itu bukan berarti apa-apa untuk ku..." Jelas Arsen. Kemudian meneguk kopi nya dan melanjutkan perkataannya.
"... Tapi aku harus tau, kau gunakan untuk apa uang itu"
Aqshel menunduk dalam. Aqshel mau jawab apa? Membeli kotak misterius dari situs online? Bisa mati dia. Apalagi ketahuan menyusup ke ruangan di ujung mansion itu.
Garva yang sedari tadi menikmati drama Ayah dan Anak itu pun akhirnya berbicara ketika sebuah notifikasi e-mail timbul di laptop yang berada di depan nya.
"Maaf Tuan, hari ini jadwal bertemu keluarga m--"
"Ya!" Sela Arsen sebelum Garva menuntaskan kalimat nya.
"Tapi Nona juga harus ikut" Ringis Garva menyambung kalimatnya.
Mendengar itu, Aqshel dan Arsen menatap Garva secara bersamaan.
"Kenapa?" Kompak mereka berdua refleks bertanya.
Garva meringis dalam hati. Kenapa ia harus menghadapi situasi seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark web
RomanceAqshel memundurkan tubuhnya kebelakang. Aqshel menatap takut sosok yang berada di dalam kotak tersebut. Sosok pria tampan, dengan tubuh tinggi yang berbalut kemeja dan waistcoat. Tengah memejamkan matanya. Wajahnya terlihat kaku dengan garis rahang...