F O U R

4.9K 593 24
                                    


"Zhaqvee Dicca?" Tanya Aqshel sambil menatap laki-laki di hadapan nya itu.

Dengan wajah kaku laki-laki itu hanya mengangguk sebagai respon.

Aqshel berdiri. Kemudian menarik tangan dingin itu dan mengajaknya duduk di sofa yang tersedia di kamar.

Zhaqvee duduk di salah satu sofa. Sedangkan Aqshel sekali lagi memeriksa pintu dan mengunci balkon. Sangat takut apabila ada yang melihat Zhaqvee di kamarnya.

Aqshel duduk di sebelah Zhaqvee kemudian menatap Zhaqvee dengan tatapan yang berusaha mengintimidasi.

Zhaqvee terkekeh kecil. Gadis ini sangat lucu. Ekspresi nya mengundang untuk di gigit.

"Kenapa ketawa?"

Zhaqvee hanya menggeleng. Kemudian memegang tenggorokan nya yang kering.

"Minta minum" Zhaqvee berucap di ikuti dengan tatapan memelas.

Aqshel mengernyitkan dahinya. "Ga cocok tau!" Tutur Aqshel saat melihat wajah Zhaqvee berusaha menjadi imut.

"Minum" Kali ini Zhaqvee merengek sambil mengerucutkan bibirnya.

Pipi Aqshel menghangat. Sangat lucu!

Aqshel yang salah tingkah itu pun berdiri dan berlari ke sudut kamar. Menekan beberapa kode di brangkas.

Zhaqvee mengerutkan dahinya. Kan Zhaqvee minta minum bukan uang.

Brangkas besar setinggi Aqshel itupun terbuka. Memperlihatkan isinya yang mampu membuat Zhaqvee terperangah.

Aqshel mengambil random isinya. Pelukannya penuh dengan susu kotak dan beberapa camilan.

Ternyata brangkas itu, adalah kulkas.

"N-nih" Aqshel meletakkan itu semua di depan Zhaqvee.

Zhaqvee langsung mengambil salah satu susu kotak dengan rasa coklat, dan satu kali hisap langsung tandas.

Jakun nya naik turun. Pipi Aqshel bertambah panas.

Percayalah, hanya wajah nya saja yang polos dan ukuran tubuhnya yang kecil. Tapi isi otaknya itu sudah sangat dewasa.

Tok tok tok

Pintu kamar Aqshel di ketuk dari luar. Aqshel tersentak kaget! Bagaimana ini.

"Nona. Keluar sekarang, Tuan sudah menunggu di meja makan"

Aqshel gelagapan. Kenapa hari ini tiba-tiba harus Garva yang memanggilnya. Biasanya juga maid yang lain.

"Itu siap---"

Aqshel membekap mulut Zhaqvee. Apa-apa laki-laki ini. Habis lah riwayatnya!

"Nona? Tadi itu suara siapa?"

Mati! Mati! Mati!

"H-hah? A-aku nonton drakor kak! Tunggu sebentar!"

"Nona, buka pintu ini sekarang atau saya yang akan membukanya sendiri"

Baiklah, rasanya Aqshel ingin menangis sekarang. Apa apaan semua ini.

Aqshel menarik Zhaqvee ke pintu balkon kemudian menguncinya dan menarik gorden supaya Zhaqvee tidak terlihat. Karena pintu balkon kamar Aqshel terbuat dari kaca.

Aqshel membuka laptopnya dan dengan asal menekan drakor. Dan membuat kasurnya berantakan.

Aqshel membuka pintu kamar. "Apa?" Aqshel berusaha tidak kelihatan gugup. Tapi Garva itu sangat pintar.

Tanpa menjawab Nona nya itu. Garva menerobos masuk ke kamar Aqshel. Memeriksa lemari, kamar mandi dan bawah ranjang.

"Apa sih kak!" Aqshel bertabah gelisah. Oh Tuhan jangan sampai Garva mengecek balkon.

Tatapan Garva jatuh ke kotak besar di samping tempat tidur Aqshel.

"Ini apa?"

Tolong Aqshel. Aqshel sangat gugup sekarang.

"O-oh itu paket yang Aqshel pesan! Nah tapi datangnya cuma kotak doang."

Aqshel bersorak dalam hati! Untung saja dia pembohong yang ulung.

"Ini paket 97,2 Triliun itu?" Tanya Garva sambil memeriksa kotak itu. Garva sangat curiga. Nona nya ini seperti menyembunyikan sesuatu.

"Iya!" Aqshel tidak tau, kata ini refleks keluar dari mulutnya.

"Wajar saja dengan harganya. Kayu nya kualitas terbaik. Nona ingin jadikan apa kotak ini?"

Syukurlah! Garva percaya! Terimakasih Tuhan.

"Gatau, liat aja nanti" Kali ini Aqshel lebih tenang. Ternyata Garva tidak sepintar itu.

Garva hanya menganggukkan kepalanya kemudian keluar dari kamar Aqshel.

Aqshel menghembuskan nafasnya lega. Kemudian berlari dan mengunci pintu berwarna putih itu.

Aqshel membuka pintu balkon. Aqshel hampir berteriak ketika tiba-tiba Zhaqvee, laki-laki itu menarik lengannya dan langsung menutup pintu balkon.

Posisi nya sekarang, Zhaqvee menghimpit Aqshel di pintu tersebut.

Detak jantung Aqshel sangat keras. Dapat di pastikan Zhaqvee merasakannya.

"K-kenapa?" Tanya Aqshel dengan lirih.

"Sstt, seorang pelayanan hampir melihatku dari arah taman"

Tolong! Seluruh tubuh Aqshel terasa memanas. Laki-laki ini berbicara dengan hembusan nafas tepat di lehernya.

Aqshel menganggukkan kepalanya, namun itu merupakan bencana.

Kepala Aqshel yang bergerak mendorong kepala Zhaqvee lebih masuk ke cekuk lehernya.

Cup!

Benda kenyal namun hangat itu terasa di leher Aqshel. Tubuh Aqshel menegang. Tidak bisa menolak.

Bibir itu tersenyum. Kemudian menggigit kecil leher Aqshel.

"Engh"

Tersadar dengan yang terjadi, Aqshel mendorong keras tubuh laki-laki itu.

Zhaqvee tertawa pelan. Kemudian berjalan menuju sofa dan mengambil lagi satu kotak susu rasa coklat.

Sedangkan Aqshel, masih mematung memegang leher yang di gigit oleh Zhaqvee.

Pandangan Aqshel kosong, namun pipinya merona. Jelas terlihat bahwa gadis imut itu memikirkan hal yang tidak-tidak.

Zhaqvee tertawa kecil, Aqshel kaget dan menatap Zhaqvee garang.

Zhaqve mengucapkan sesuatu yang mampu membuat jantung Aqshel bertambah kuat detaknya.

Demi apapun, tadi Aqshel mengira laki-laki itu tipe laki-laki sopan dan imut. Cabut pemikiran itu sekarang!

Dengan senyum mematikan dan pesona yang mampu membuat Aqshel merona, Zhaqvee mengucapkannya dengan nada menggoda.

"Kenapa? Mau di tambah lagi?"

Tenggelamkan Aqshel sekarang!











Hai Hai😌
Aku seneng banget tau kalo kalian komen minta lanjut huhu
Aku kan jadi terharu dan ga tega untuk nunda" Update nya :")

Oke deh, terimkasih sudah baca!!!



The Dark webTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang