17. Tuduhan

376 20 1
                                    

Tidak perlu saling menyalahkan. Yang salah pun, tak ingin sepenuhnya disalahkan.

___


Brukk.

Bughh!

Darren yang belum siap langsung terbanting menerima serangan dadakan Andre. Di belakang Andre ada Edward yang terlihat santai menikmati tontonan gratis.

"Kau yang menculik adikku, hah?!"

"Apa maksudmu? Kau pikir aku akan melakukan hal kony—"

Andre kembali menyerang, dia emosi ketika menyadari adiknya diculik.

Buggh.

Brukk.

Bugghhh!

"Halah. Mana ada orang lain!?"

"Aku tidak tahu, bangsat!" balas Darren ikut emosi, dia tidak terima dibuat terkapar begini.

"Lokasimu dan Andrelin berada di tempat yang sama!"

"Heh, tolol! Aku hanya menguntitnya karena dia tinggal dengan lelaki!" Andre melacak lokasi Andrelin, Andrelin tinggal bersama Orin, tapi dia juga menemukan lokasi yang sama, keberadaan Darren tidak jauh dari sana.

Darren bangkit, memukul wajah berengsek Andre, Andre membalas. Darren menendang, menyerang, memukul bertubi-tubi.

Andre kualahan, napasnya ngos-ngosan, otaknya kian mendidih. "Di mana, hah?!"

Andre sudah ke rumah yang ditinggali Andrelin, tapi dia hanya mendapati Orin yang kebingungan mencari keberadaan adiknya. Lokasi terakhir adalah pasar malam.

Dia sudah menyusuri sekitar sana, tapi tidak menemukan apa-apa.

"DI MANA?"

"Diamlah, bangsat! Akan kubuat kau sekarat." Ocehan Darren diabaikan Andre, mereka kembali baku hantam.

Saling menyerang, menjatuhkan, memukul, menendang atau menjatuhkan bagian mana saja yang bisa dihabisi.

Napas keduanya tersenggal-senggal. Tenaga mereka sudah menipis.

Andre lebih dulu roboh dan terkapar, meski masih sadar.

Sedang, Darren duduk menetralkan emosi dan napasnya. Netranya menajam kala mendapati Edward duduk-duduk manja habis menonton pertarungan mereka.

"Aku yakin makhluk sepertimu yang menculik Andrelin," tuduh Darren langsung.

"Lah, lah, apa-apaan?" Edward panik begitu Darren bangkit mendekat ke arahnya.

"Hei! Bukan aku!" sanggahnya tidak terima.

"Terkutuk lah kau, bajingan!"

Andre melongo saat menyaksikan aksi serang-menyerang, dan tuduh-menuduh yang diawali oleh dirinya.

Darren langsung menyerang Edward kesetanan.

"Oii!" Edward balik memukul, mereka saling menendang, saling mengunci dan sama-sama kesetanan.

Edward berhasil memiting Darren, mengunci pergerakan juga lehernya.

"Aku tahu ekspresi bodohmu hanya topeng." Darren mendesis dalam kuncian Edward.

___

Tbc ...

Selasa, 1 September 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Andrelin A Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang