Baca selengkapnya lebih cepat sampai tamat di Karya Karsa cari saja Wihelmina Miladi lalu masuk ke bagian seri
Empat tahun kemudian.
Tak terasa sudah lama Bella berkuliah di luar negeri dan dirinya sebentar lagi akan lulus, dia bisa menyelesaikan studynya dengan lebih cepat karna kecerdasannya.
"Nak, kenapa kamu gak kasih tau Bella soal penyakit kamu? Bagaimanapun dia anak mu dia berhak tau kondisimu," tanya Bu Dashy mantan pembantu Rani yang dulu merawat Flora dan Bella.
Dia adalah orang yang baik dan sudah menganggap Flora sebagai anak kandungnya sendiri dan Bella sebagai cucunya.
"Jangan kasih tahu Bella, Bu, aku gak mau dia jadi kepikiran, dia harus focus sama pendidikan dan masa depannya," jawab Flora lemah.
Saat ini Flora mengidap penyakit kanker Rahim stadium akut, dia sudah lemah sejak Bella masih sekolah, tapi Flora selalu menutupi semuanya dari Bella, Flora selalu memaksakan dirinya untuk terlihat kuat dan baik-baik saja.
"Kamu kenapa selalu menanggung semuanya sendiri, bahkan kalau ibu tidak dikabari oleh Bu Margaret, ibu gak tahu kalau kamu sakit. Kamu seharusnya tidak memikul beban ini sendirian, biar bagaimanapun kita ini keluarga."
Disisi lain Bella sangat senang karna dia bisa lulus secepat ini dan dia ingin segera kembali ke negaranya untuk bertemu ibunya, sayang sekali ibunya tidak bisa datang diacara wisuda Bella.
Untung saja disni Bella punya keluarga kedua, paman Hasley yang akan datang ke acara Wisuda Bella menggantikan orangtuanya. Dia adalah tetangga di apartemen Bella.
Bella bersyukur kehidupan kuliahnya sangat menyenangkan dibanding semua masa lalu suram yang dulu dia jalani, dinegara ini semua terasa menyenangkan. hanya saja tidak ada ibunya, andai saja ibunya mau tinggal dengan Bella di sini pasti akan sempurna kebahagiaannya.
"Bel, kamu mau balik ke negaramu? Sayang Loh padahal kamu 'kan dapet tawaran kerja di MDZ Company, itu perusahaan lumayan loh profitnya," kata Ivanya salah satu sahabat Bella di sana.
"Ya mau gimana lagi, Van, aku mesti balik soalnya udah kangen banget sama ibuku," jawab Bella.
"Kapan-kapan kita ketemu lagi, ya, Bel!" kata Belinda.
"Pasti. Jangan khawatir kita bakal tetep bisa kontekan lewat sosmed!" jawab Bella riang.
***
Saat ini Bella beradaa di pesawat menuju ke negaranya, dia pulang dengan prestasi yang tentunya akan menjadi bekal untuk masa depannya.
"Ibu, aku pulang. Tunggu aku, Bu."
Bella menatap foto ibunya diponselnya, dia memang sengaja pulang tanpa mengabari ibunya. Bella berniat memberikan kejutan pada ibunya.
Setelah sampai di negaranya Bella naik taksi menuju rumahnya untuk mengejutkan ibunya dengan kepulangan Bella.
"Ibu, aku pulang!" teriak Bella riang saat memasuki rumahnya yang tak dikunci karna ini sore hari.
Niat hati ingin memberi kejutan untuk ibunya malah Bella yang terkejut dengan kondisi ibunya yang memprihatinkan.
"Astaga, Ibu. Apa yang terjadi padamu? Kenapa Ibu gak bilang kalau Ibu sakit. Ibu sakit apa bu?" tanya Bella panik dan tak dapat membendung kesedihannya.
"Bella, kenapa pulang gak ngasih kabar kalau kamu akan pulang?" tanya Flora yang kaget karena tiba-tiba saja putrinya pulang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Bella berniat kasih kejutan buat Ibu, tapi malah Bella yang terkejut!" kata Bella sambil terisak.
"Loh, Bella, kenapa kamu nangis? Ibu baik-baik aja kok." Flora mencoba membuat dirinya jauh lebih kuat.
"Bohong. Ibu sakit sampai pucet dan kurus gini, rambut ibu juga jadi menipis, Ibu sakit apa sebenarnya?" tanya Bella.
"Ibu gak sakit apa-apa kok, Bel, cuma kecapean aja. Nanti juga sembuh, oh iya, selamat yah anak ibu udah lulus. Ibu bangga banget sama kamu, ibu berharap kamu jadi orang sukses dan hidup dengan bahagia." Flora penuh harap.
"Bella akan berusaha keras buat bikin Ibu bangga sama Bella dan biar Ibu gak hidup dalam kesusahan lagi," tekad Bella.
Bella tahu percuma saja memaksa ibunya untuk jujur tentang penyakitnya, dia memilih menyelidikinya sendiri.
Saat ini Bella focus melamar kerja ke beberapa perusahaan besar dan salah satuya Darold Company. Dia berharap cepat mendapatkan kerja yang gajinya besar untuk membawa ibunya berobat karna dia yakin penyakit ibunya bukan sakit biasa.
Dan beberapa hari kemudian Bella mendapatkan panggilan kerja di Darold Company perusahaan besar yang sangat dia impikan dari dulu.
"Bu, doain Bella semoga lolos tes wawancara kali ini. Dan semoga aku keterima kerja ditempat impianku." Bella meminta restu ibunya .
"Pasti, doa ibu akan selalu menyertaimu," kata Flora sambil mencium kening putrinya.
Setelah kepergian Bella untuk wawancara ternyata Flora pergi ke rumah sakit untuk periksa.
Tak disangka dia bertemu seseorang yang sudah sangat lama tidak dia jumpai, seniornya yang sangat baik padanya dan dulu selalu membantunya. Stuart Richardson Darold, pria yang ia tinggalkan tanpa pamit.
"Kamu ... kamu Flora 'kan?" tanya Richard yang kaget melihat wanita yang dicintainya dan yang ia cari bertahun-tahun kini berada di hadapannya.
"Richard? Kamu Kak Richard?" pekik Flora tak kalah kaget.
Mereka akhirnya saling mengobrol di taman rumah sakit dan mencurahkan semuanya yang telah terjadi.
"Kenapa sih, Flo, semuanya harus kaya gini? Kenapa kamu tega lakuin ini sama aku!" Richard tak bisa membendung perasaanya.
"Maaf, Kak, aku aku rasa itu adalah jalan yang terbaik untuk kita semua," kata Flora.
"Jalan yang terbaik? Buat kita? Kamu tahu, sejak kepergian kamu aku jadi sehancur apa? Oh iya, apa sekarang apakah kamu sudah menikah?" tanya Richard.
"Belum, Kak, aku cuma mau focus ngurusin anakku," kata Flora.
"Baguslah, aku juga belum menikah, aku gak mau nunda apapun lagi, aku mau kita menikah," kata Richard serius.
"Maaf, Kak, aku gak bisa, umurku gak panjang lagi, kata dokter kau hanya bisa bertahan sekitar dua bulan lagi."
Flora menceritakan tentang penyakitnya pada Richard membuat Richard bak tertimpa batu besar.
"Kenapa memangnya? Dokter itu bukan Tuhan yang bisa seenaknya menentukan umur manusia, lagi pula sekarang ada aku ,Flo, aku akan carikan pengobatan terbaik buat kamu." Richard masih tak bisa terima kenyataan.
"Aku cuma ada satu permintaan buat kamu, aku mau kamu jaga putriku, setelah aku tiada. Aku tahu anakku gadis yang lugu, selama ini dia belum pernah dekat dengan pria dan belum pernah berpacaran. Aku takut anakku mendapatkan lelaki yang salah yang nantinya akan menyakitinya. Aku mau anakku bahagia, aku mau anakku mendapatkan lelaki yang bisa menjaganya, memberikan cinta, memberikan kasih sayang seperti ayahya yang tidak pernah dia terima sejak kecil, dan memberikan dia kebahagiaan yang sejak dulu tidak aku dapatkan!" kata Flora dalam isak tangisnya.
"Kalau begitu kita menikah saja, Flora, maka aku akan menjaga anakmu karna dia akan menjadi anakku juga," kata Richard.
"Tidak bisa, Richard. Kumohon mengertilah kondisiku, bersumpahlah kamu akan menikahi anakku dan menjaga serta memberikan kebahagiaan untuknya, cintai dia seperti kau mencintaiku," pinta Flora.
"Kau yang seharusnya mengerti, Flo. Selama ini hanya kamu wanita yang aku cintai, dan kenapa kamu bisa memiliki ide gila menjodohkan aku dengan anakmu!" kesal Richard.
"Kumohon, Richard, penuhi keinginan terakhirku, aku merasa hanya kamu yang sesuai untuk Bella, setelah aku pergi nanti Bella sudah tidak memiliki siapapun lagi, kumohon penuhi permintaanku jaga anakku, cintai dia dan bahagiakan Bella kumohon ...." pinta Flora mengiba. Karena Flora merasa umurnya sudah tidak lama lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Way of Life Stepmother!
De TodoFollow dulu sebelum baca! Mature content! Dicintai anaknya, dinikahi anaknya ❌ Dicintai anaknya, dinikahi bapaknya karena wasiat mendiang ibunya yang ternyata adalah cinta pertama dari calon suaminya. ✅ Bella terpaksa harus menikah di usianya yang b...