Way of Life Stepmother!

Bab 17

WARNING!

Part kali ini berisi adegan dewasa yang tak layak dibaca anak di bawah umur.

"Bel, aku mohon kamu cerai dengan papaku, aku bisa menggantikan papaku menyelesaikan wasiat dari ibumu, aku janji akan menjaga dan selalu mencintaimu," pinta Zavier saat Bella baru kembali dari kantornya.

Mereka berdua memang memiliki kamar yang bersebelahan, awalnya kamar yang dipakai Richard waktu awal mereka menikah adalah kamar milik Zavier.

"Zavier, berhenti mengatakan hal bodoh, aku lelah ingin beristirahat!" kata Bella, dia hendak memasuki kamarnya tapi siapa sangka Zavier ikut masuk ke dalam dan mengunci pintunya membuat Bella panik setengah mati.

"Zavier, apa yang kau lakukan, heh? Cepat buka pintunya dan ke luarlah!" bentak Bella pada Zavier.

"Kalau aku gak mau, kamu bisa apa?" tanya Zavier yang malah maju mendekati Bella yang memundurkan dirinya untuk mejauhi Zavier.

"Kamu jangan macam-macam, Zavier. Atau aku akan teriak!" ancam Bella.

***Sebagian part dihapus karena adegan dewasa yang tidak bisa dibaca anak di bawah umur. Part lengkap bisa didapatkan di Karya Karsa cari saja Wihelmina Miladi lalu masuk ke bagian seri ***

Yang membuat Bella sangat hancur saat ini adalah karena suaminya saja belum pernah menyentuhnya, tapi dia malah dinodai oleh orang lain dan mirisnya lagi orang itu adalah anak tirinya.

"Kamu bajingan, Zavier. Aku sangat membencimu, hiks, aku benci." Bella mulai sesenggukan.

Dan malam itu menjadi malam panjang antara Zavier dan Bella.

***

Pagi ini Bella terbangun dan teringat kembali kejadian semalam, dia menoleh kearah tangan besar yang memeluknya dengan mulut yang masih menyusu bak anak bayi.

"Jadi ... ternyata semalam bukan mimpi buruk. Semalam aku dan Zavier telah melakukan kesalahan besar, kenapa ini semua harus terjadi padaku. Apa yang harus aku katakanan nanti pada Mas Richard? Bagaimana nasib pernikahanku dengan Mas Richard." Bella benar-benar merasa dunianya seakan runtuh seketika.

"Ughh ... kamu udah bangun, Sayang!" kata Zavier dengan suara serak khas bangun tidur, dia terbangun dari tidurnya karna mendengar tangisan Bella.

"Kamu bajingan, Zavier. Kenapa kamu setega ini sama aku? Apa salahku padamu? Kenapa kamu gak sekalian bunuh aku aja!" bentak Bella.

Cup!

Zavier mengecup kening Bella dan membelai rambutnya tapi Bella langsung memalingkan wajahnya.

"Aku 'kan udah bilang sama kamu, Bel, kalau aku pasti akan mendapatkanmu bagaimana pun caranya. Dan yah aku sangat senang saat aku tahu kalaau ternyata aku menjadi yang pertama untukmu dan ternyata selama ini papaku belum menyentuhmu!" ujar Zavier senang.

Bella hanya diam menunduk sembari menangis, tangannya masih diikat dengan dasi oleh Zavier, Badannya serasa remuk akibat perbuatan Zavier.

"Kamu sudah aku minta ijinkan cuti pada Pak Burhan dan kamu akan berada di kamar ini sampai aku mengijinkanmu ke luar!"

Zavier membuat Bella melotot tak percaya, Zavier ingin menyiksanya bagaimana lagi. Apa tidak cukup dia sudah mengambil mahkota Bella yang seharusnya Bella berikan pada suaminya, Richard. Rasanya Bella ingin bunuh diri saja karena merasa dirinya sangat kotor saat ini.

"Aku akan bersiap ke kampus dulu, dan di sini tidak akan ada pelayan. Hanya ada dua orang suruhanku yang akan mengurusmu!"

Zavier lalu pergi mandi, ia mengambil handuk dan bergegas masuk ke kamar mandi.

"Kalian jaga dan urus Bella sampai aku kembali nanti," titah Zavier pada bawahannya.

Para pelayan yang tadinya disini sudah disuruh cuti semua oleh Zavier dan mereka juga diberikan uang untuk tutup mulut agar tidak bilang pada papanya kalau Zavier yang menyuruh mereka cuti, nanti saat papanya kembali Zavier akan mengijinkan para pelayan masuk kembali.

Sekarang dia bergegas pergi ke kampus dengan perasaan bahagia karena berhasil membuat Bella menjadi miliknya seutuhnya semalam.

Sekarang Zavier tinggal menunggu benih-benih yang dia tanamkan semalam suntuk pada Bella tumbuh dan Bella akan menjadi miliknya seutuhnya.