13. Penjelasan

768 115 5
                                        

KINI di ujung gang kondisi ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KINI di ujung gang kondisi ramai.

Anak-anak yang tadi menunggu Bromo menyusul Eksa yang menggeret Arkan paksa.

Ingin mendengarkan apa yang Eksa ingin katakan.

Mereka diam. Bungkam ketika Eksa masih fokus menatap Arkan yang menunduk. Tatapan nya kosong.

Lama menunggu Arkan merasa baik, Eksa tak sabar. Ia mengangkat dagu Arkan. Mendesis di depan wajahnya.

"Lo tau kenapa Bromo nyuruh kita semua diem? Dan ... Ngatain lo bodoh?"

Seolah kata itu mampu menarik nyawa Arkan yang keluar, ia menatap tepat di mata Eksa.

Bertanya, 'Kenapa?' dari matanya.

"Karna Bromo sendiri ngerti gimana sifat Ayahnya. Ayahnya pasti gabakal diem kalo udah liat wajah orang-orang yang udah merusak Bromo."

"What the—?!"

Diar memekik, apa-apaan dengan bahasa merusak itu?! Mereka bahkan tidak memakai obat-obatan!

Kalau pun minum, Bromo juga tak sudi menyentuh cairan iblis itu. Apa-apaan dengan merusak?!

Eksa melirik Diar. Melempar tatapan untuk jangan menyelamatkan perkataannya terlebih dahulu.

"Bromo pernah bilang ke gue. Waktu dia lagi bertengkar sama Ayahnya, Ayahnya pernah bilang kalo sekali aja Ayahnya ngeliat Bromo berantem ... "

"Temen-temen nya yang bakal kena. Kita yang bakal kena Ar. Sikap Bromo yang nyuruh kita diem itu buat selamat lo! Gue! Sama yang lain!"

"Selama ini Bromo selalu nyelesain masalahnya sendiri! Dia gak pernah ngasi tau kita! Kenapa? Karna dia perduli sama kita! Bromo sayang sama lo-lo pada!"

Eksa beralih menatap semuanya. Suaranya ia perdengarkan ke setiap sisi di telinga mereka.

Tapi Arkan tidak terhibur. Ia merasa ... Makin terpuruk.

Mengapa Bromo bergerak sendirian? Apakah ia tak menganggap Arkan dan yang lainnya?

Nampaknya otak yang kacau membuat fikiran Arkan juga kacau.

"Gue gak mau dilindungi Bang,... Dari awal gue nggak pernah mau dilindungi siapa-siapa! Abang gak malu?! Bang Bromo diperlakukan kayak gitu gara-gara kita?!"

"GUE BELUM SELESAI NGOMONG ALTARIK SEHUN KANA BAGESWARA!!!"

Bentakan Eksa benar-benar membuat merinding siapa saja yang mendengarnya.

"Dengerin gue. Abis itu terserah lo mau ngapain."

"Gue pernah denger percakapan Bromo sama Ayahnya di kamar mandi. Waktu itu lagi sepi. Bromo kasi mode loud speaker dan gue nggak sengaja denger."

KARMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang