16. Terjadi lagi

631 99 7
                                    

"LO ngapain di sini? Muka lo ngapa bonyok gitu, buset dah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LO ngapain di sini? Muka lo ngapa bonyok gitu, buset dah?"

Meru bertanya, sedangkan Suwa dengan cepat mengajaknya berlari dan bersembunyi di salah satu gang panjang dan gelap yang tak sengaja ia tangkap di samping jalan.

"Dikejar gue bang."

Meru sedikit tau tentu saja tentang kawan-kawan dekat Bromo di sekolah, dan pemuda yang ada di hadapannya saat ini terlihat tidak asing.

"Suwa ya? Dikejar ama siapa lo?"

"Ada bang. Musuhnya bang Bromo, tiga orang gede-gede, lebih tua si kayaknya."

Suwa dengan cepat mengatakan bahwa Andre dan yang lain lebih tua dan lebih besar darinya. Malu juga jika nanti dikatai pengecut.

"Lo kalo tau musuh segede gaban ngapain diajak berkelahi?! Badan lo mungil gini!"

Oke, Kyungsoo Pradipta Suwa lagi-lagi harus merengut marah.

"Gue gak mungil!"

Teriakan itu tentu saja menarik atensi Andre dan kawan-kawan, diujung sana terlihat Andre menyeringai dengan terkekeh sinis.

"Lo sekarang bener-bener kaya tikus ya, sembunyi di tempat-tempat kecil, kotor kaya gini."

"Lari bang!"

Suwa memimpin di depan, namun baru lima langkah saja wajahnya sudah pucat.

Jalan buntu.

Makin ke dalam suasana yang ada di lorong ini semakin mencekam dengan pencahayaan yang semakin minim, langit benar-benar akan berubah menjadi hitam legam.

Andre dan dua temannya yang lain semakin mendekat, Suwa berbalik badan dan menatap was-was.

"Oh, lo bawa temen?" Salah satu orang yang menahannya tadi bertanya.

Andre yang melihat hal itu kembali meneliti wajah Meru.

"Lo sahabatnya Bromo itu kan?"

Ia bertanya. Benar-benar meneliti wajah Meru.

Suwa yang meihat hal itu segera berrdiri di hadapan Meru, bisa-bisa masalah ini berrbuntut panjang jika Meru juga dalam masalah.

"Urusan lo sama gue, dia gak ada urusannya." Suwa memicing.

"HAHAHA orang lemah kaya lo gak cocok temenan sama dia yang bajingan nya ngelewatin batas."

Tanpa memperdulikkan ucapan Suwa, Andre melanjutkan bicaranya. Memandang remeh Suwa dan juga Meru secara bergantian.

"Lo gak pantes nge-judge gue mau temenan ama siapa. Walaupun bagian yang bajingan gue setuju, tapi apa bedanya sama lo?"

Meru maju, bergeser dari kepala Suwa yang menutupi pandangannya.

"Karna gue bajingan. Gue gak suka sama orang yang sok suci."

Andre dengan cepat melepaskan pukulannya, telak di tulang pipi.

KARMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang