1. Ngeselin Lo!

3.9K 272 16
                                    

SEORANG pemuda yang masih asik di bawah selimut nya bergeliat tak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEORANG pemuda yang masih asik di bawah selimut nya bergeliat tak nyaman. Suara hujan di luar sana masih deras, padahal waktu sudah menunjukan jam tujuh kurang dua belas menit.

Hari Senin sedang hujan, kalau hujan tidak upacara, kalau tidak upacara jam masuk kelas masih lama.

Kalau sudah seperti itu, maka pemuda itu semakin malas untuk datang sekolah lebih awal. Tidak hujan saja bisa dipastikan ia tidak akan menghadiri upacara, apalagi hujan. Kalau hujan mungkin ia tidak akan sekolah.

Namun niatnya untuk tidak datang ke sekolah urung. Terbukti dengan pintu kamar nya yang di ketuk tanpa ampun.

"Woy kambenk! Bangon!!"

Pemuda itu membuka matanya, duduk di atas kasur masih dengan nyawa melayang.

"Bangon woy! Ngebo aja lu!"

Lama pemuda itu berdiam, lalu sadar dengan suara yang ada di luar sana. Ia mendesah kasar.

"Woy! Bromo jadi-jadiaan! Sekolah babyik!"

"Iya-iya! Ini gue bangun! Berhenti gedor pintu gue bajingan!"

Itu Mahameru, pemuda pendek yang menjabat sebagai anggota Osis. Meru juga tetangga nya, jadi wajar saja jika mereka dekat dan sering bersama.

Pemuda yang dipanggil Bromo itu bangkit, berjalan ke kamar mandi sambil mengusap wajahnya.

Bergidik dingin saat menyadari bahwa ia tidur tidak memakai pakaian. Ia memeluk tubuhnya sendiri.

Meru yang berada di luar kamar mendengus. Sudah untung dibangunkan, dasar tidak tau terimakasih!

Ia akhirnya berdiri dengan wajah bodoh di pintu depan kamar Bromo, kalau saja pintu itu tidak dikunci, pemuda itu sudah masuk dan menerjang tempat tidur sang manusia tak berakhlak itu.

"Cepetan! Woy! An-"

"Apasi lu! Udah sana turun!"

Meru yang sedari tadi misah-misuh di depan kamar Bromo terlonjak kaget saat pemuda itu dengan tak berprasaan membuka pintunya dengan bentakan.

"Nggak usah ngeggas dong monyed!"

Meru turun. Ia kesal dengan Bromo, no debat.

"Baperan."

Bromo hanya memutar bola matanya malas. Menyusul Meru dengan gerakan ogah-ogahan. Ia sudah lengkap berpakaian sekolah, kemauannya saja yang masih berantakan.

"Pagi Mom."

Bromo mengecup tangan sang Ibu yang sedang berdiri di samping meja makan. Wanita cantik itu berbicara dengan Meru.

"Sarapan dulu Ru, telat sebentar gak papa lah nak,... "

"Aduh, maaf Ma, nggak bisa, nanti Eru sama Bromo telat. Yaudah kita berangkat ya Ma, dadah!"

KARMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang