12. Emm,...

875 128 6
                                    

BROMO merengut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BROMO merengut. Niat membawa motor hilang sudah. Kemarin saat ia berlari, ia tak sengaja menyenggol motor Meru dan motor itupun terjatuh.

Ada beberapa bagian yang lepas. Dan Bromo menganggap itu sudah tak layak pakai.

"Naik mobil keren-nan Bromo."

Ayah Meru yang diketahui bernama Abimanyu dan dipanggil Pak Yu oleh masyarakat sekitar mengangkat bicara.

Sudah lama memandang wajah tertekuk Bromo yang diam di bangku belakang.

Meru memilih tak perduli. Didiamkan saja nanti Bromo juga akan tertawa sendiri.

Namun Bromo hanya tambah merengut. Meru yang melihat itu menghela napas.

"Nanti pulang kan bisa lo samaan sama Diar. Biar lo yang bawa motornya dia."

"Nggak mau. Dira nggak suka sama gua."

Lagi Bromo merengut. Fyi, Dira itu nama untuk motor besar kesayangan nya Diar. Namanya Dira biar kayak kembaran katanya.

Dira pernah membuat Bromo jatuh saat Bromo pertama kali menyentuh nya.

Membuat ia merasa dipermalukkan oleh anak-anak yang melihat sambil tertawa.

Berakhir mendiamkan mereka semua dan terus menyumpah-serapahi Dira.

Kata Diar, Bromo gak salam dulu sama Dira sewaktu ingin menaikinya. Jadi Dira marah dan menjatuhkan Bromo.

Entah karna selera humor Meru yang terlalu rendah atau ia yang ingin tertawa, mendengar hal itu ia tertawa terbahak-bahak.

Sampai jatuh terduduk dan bersimpuh di atas lantai karidor.

Anak-anak yang didiamkan Bromo mencoba membujuk agar kepala suku itu mau kembali berbicara.

Dan segudang makanan serta tiket nonton adalah kunci seorang Bromo kembali tertawa seolah-olah tan terjadi apa-apa.

"Motornya si Eksa ada."

"Lagi nggak mau ngomong sama dia."

"Lah? Ngapa dah?"

"Nggak mau ngomong Meruuuu."

"..."

Meru memilih bungkam. Sifat kekanakan Bromo jika keluar sungguh membakar jiwa dan raga.

Rasa-rasa nya Bromo ingin segera dijadikan sate jika mode itu keluar.

Jadi Meru menghindar. Kalau diteruskan kasihan Bromo mendapat bogeman dari tangan nya.

"Ru,...."

Sekarang Bromo yang memanggil.

Sebenarnya mereka berdua sedang berada di dalam mobil putih milik Ayah Meru, diantarkan untuk pergi sekolah.

KARMA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang