Lamaran & Interview

4.5K 454 23
                                    

Sesuai janji Kana pada Mild & Saint kalo dia akan berangkat dengan mereka bersama-sama ke perusahaan SJ Corp. Kana pun menjemput Mild di condonya yang disitu Saint juga sudah menunggu.

"Kana kuatkan ya" ujar Mild menepuk bahu Kana.

"Ya. Kana harus kuat. Demi mae" ujar Saint juga turut memberikan semangat yang akhirnya Kana saling merangkul & saling memberi semangat satu sama lain.

"Kana, ini ada sedikit uang dari aku & Saint untuk pengobatan mae. Diambil ya" ujar Mild yang menyerahkan segepok uang pada Kana yang ditolak oleh Kana.

"Thanks kalian udah mau bantuin Kana. Tapi jujur aku gak bisa menerima uang dari kalian. Keluarga kalian juga butuh uang ini untuk hidup" tolak Kana.

"Terimalah Kana. Nanti setelah kamu dapat kerjaan di SJ Corp, kamu masih bisa menggantinya" ujar Mild yang diangguki Saint.

"Kana tidak mau merepotkan kalian. Kana sangat berterima kasih karena kalian sudah ada disisi Kana saat sisah seperti ini" jawab Kana yang membuat mereka saling merangkul kembali.

"Ehm .. taruh lamarannya jadi gak nih? Nanti udah banyak orang lho" ujar Saint mengingatkan Kana & Mild.

"Jadi dong. Yuukkk" jawab Kana sambil menyeka air matanya.

Kana pun menyetir mobil membawa kedua temannya untuk menaruh lamaran di SJ Corp. Walaupun sedikit macet, tapi akhirnya mereka bisa tiba di perusahaan dengan gedung yang sangat besar. Dalam mimpi pun tidak pernah kebayang bisa bekerja di perusahaan sebesar itu.

Sampai di receptionist mereka mengatakan akan melamar di posisi yang tersedia. Lalu mereka disuruh ke lantai 5 untuk melapor ke bagian HRD.
Ternyata sampai di lantai 5 sudah banyak yang mengantri.

"Sudah sepanjang ini?" Heran Mild.

"Iya" jawab Kana & Saint bersamaan.

Sampai giliran, mereka pun 1 per 1 masuk ke ruang HRD. Saint & Mild diterima di posisi marketing, sementara Kana besok harus menghadap CEO untuk di interview ulang, karena Kana memilih pada posisi sekretaris.

"Mild, bagaimana apa kamu diterima?" Tanya Kana.

"Tentu. Saint juga diterima di bagian marketing. Kana bagaimana?" Tanya Saint kembali.

"Aku besok disuruh datang menemui CEO nya karena aku memilih posisi sekretaris" jawab Kana.

"Waahhh ... bagus itu. Jadi iri langsung bisa mengenal CEO nya" ujar Saint.

Setelah mengantarkan 2 sahabatnya pulang, Kana ke rumah sakit menjenguk Fern. Kata dokter kalo Fern sudah bisa pulang & disarankan agar Fern dirawat di rumah untuk menyembuhkan kejiwaannya yang terguncang. Kana pun mengurus administrasi & sore itu juga memulangkan Fern ke rumah.

Sampai rumah, Kana mendudukkan ibunya ke kursi roda kemudian mendorongnya ke ruang makan. Kana memasak kan bubur untuk Fern. Sambil memasak, Kana berbicara pada Fern.

"Mae, hari ini Kana, Mild & Saint menaruh lamaran di SJ Corp, perusahaan terbesar yang ada di seluruh dunia entah itu properti, rumah sakit, mini studio dll. Mae tahu, Kana melamar pada bagian sekretaris & Kana diharuskan menghadap CEO nya besok untuk di interview ulang. Sepertinya Kana pasti berhasil bisa lolos interview kali ini. Mae bahagia kan" cerita Kana panjang lebar yang tanpa sadar dari sudut mata Fern keluar air mata. Kana tidak tahu apakah itu air mata bahagia ato kesedihan yang dialami Fern.

Selesai makan, Kana mendorong kursi roda ibunya menuju kamar & membaringkan ibunya ke tempat tidur.

"Mae, kalo butuh sesuatu panggil Kana dengan membunyikan bel ini ya. Kana pasti datang. Mae istirahat ya. Fan dee na" ujar Kana meletakkan lonceng berukuran mini di meja samping tempat tidur Fern, kemudian Kana keluar.

Di kamar Fern bisa melihat & mendengar semua apa yang dikatakan Kana. Fern menangis & terus berurai air mata. Fern bangun dari tempat tidurnya, membuka lemari dimana tersimpan kenangan dia dengan pho Kana, Leon. Didalam laxi tersebut ada foto ulang tahun pernikahan ke 23 yang waktu itu Fern memaksa Leon untuk berfoto bersama. Fern pun menangis mengingat kejadian dimana kecelakaan terjadi, Leon mendorong Fern keluar dari mobil, kemudian truk bermuatan besi tersebut menghujam tubuh Leon.
Fern hanya bisa berteriak memanggil nama Leon, kemudian meminta tolong pada semua orang agar memanggil ambulance.

Sementara Kana yang berada di kamarnya sedang mempersiapkan baju yang akan dia pakai untuk menemui CEO. Seperti yang dikatakan oleh bagian HRD kalo Kana harus memakai kemeja, celana hitam & sepatu pantofel. Kana pun memilih kemeja yang akan dia pakai. Setelah semuanya beres, Kana kembali ke kamar Fern untuk mengecek kondisi Fern yang ternyata sudah tertidur pulas. Kana pun kembali ke kamar untuk menyambut hari yang baru.

Paginya Kana bangun menyiapkan sarapan & makan siang untuk Fern. Kana membawa kan sarapan pagi ke kamar Fern & menyuapinya sebelum berangkat untuk menemui CEO nya.

"Mae, doakan semoga interviewku berjalan lancar hari ini ya. Jika Kana mendapatkan pekerjaan ini, gajinya sangat besar, cukup untuk biaya sehari-hari kita untuk 2 bulan ke depan. Mae, sudah waktunya Kana berangkat. Kana pergi dulu. Doakan ya mae" ujar Kana sambil mencium pipi Fern & berlalu pergi.

"Se .. semoga suk .. ses nak" jawab Fern sambil melihat kepergian Kana dari jendela kamarnya.

Sampai di SJ Corp, Kana langsung disuruh ke lantai 15 untuk menemui CEO, Mew Suppasit Jongcheveevat. Lift berhenti di lantai 8, dimana seorang wanita berteriak kalo ada petugas kebersihan yang terjatuh dari tangga akibat memasang lampu & kakinya keseleo tidak bisa berdiri. Kana pun menolong orang tersebut untuk berdiri & mendudukkannya di kursi pegawai kemudian mengurut kakinya.

Tidak ada kejijikan dari wajah Kana saat mengurut kaki petugas kebersihan itu. Padahal pegawai disitu sudah merasa jijik. Setelah dirasa sudah membaik, petugas kebersihan itu berterima kasih pada Kana & menanyakan mau mencari siapa. Kana baru teringat kalo dia ada jadwal interview dengan CEO nya.

Kana pun berlari menuju lift & sampailah Kana di lantai 15 yang setelah keluar dari lift, nampak meja sekretaris yang masih kosong. Kana membayangkan kalo kursi itu diduduki olehnya. Kemudian Kana mengetuk ruangan yang bertuliskan nama Mew Suppasit Jongcheveevat. Dari belakang muncul wanita tadi yang ada di lantai 8 tersebut & mebyuruh Kana menunggu di ruangan Mew.

Kana menunggu hampir 20 menit, tapi sosok CEO belum juga menampakkan batang hidungnya. Lalu wanita tadi masuk & mengatakan pada Kana agar besok jam 8 pagi sudah harus duduk manis di kursi sekretaris, buatkan kopi dengan 1 gula batu taruh di meja kerjanya. Hanya itu saja sampai Mew memerintahkan pekerjaan apalagi yang harus dia lakukan. Kana hanya mengangguk & mengucapkan terima kasih pada wanita tersebut. Lalu pulang ke rumah memberitahukan kabar baik ini pada Fern.

Sang SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang