Meeting

3.7K 334 29
                                    

2 minggu setah kejadian pemukulan tersebut Kana diijinkan untuk keluar dari rumah sakit, tapi selama di rumah Kana selalu diperhatikan oleh Fern.

"Mae, besok Kana sudah boleh ke kantor bukan?" Tanya Kana dengan puppy eyes nya.

"Kana ... sebenarnya mae gak bisa ijinkan kamu untuk ngantor dulu, mengingat keadaan kamu kalo nantinya kamu merasa pusing & pingsan tidak ada yang menolongmu" kuatir Fern sambil membelai surai hitam Kana.

"Mae, Kana sudah gak pa-pa. Boleh ya ma Kana ngantor besok" jawab Kana.

"Hmm ... anak mae rindu untuk bekerja ato rindu sama Mew. Hayooo" ujar Fern yang membuat wajah Kana memerah.

"Mae ... rindu ngantor dong" jawab Kana malu-malu.

"Hmm ... ada yang malu nih. Ya udah mae ijinkan besok Kana ngantor. Tapi kalo Kana merasa tidak sehat, harus segera pulang ya" ujar Fern yang membuat Kana langsung memeluk Fern.

'Ya Tuhan, kuharap apa yang kulakukan ini benar adanya dengan mendekatkan Kana dengan Sean. Walaupun Kana bukan anak Sean, tapi dulu Sean sudah menganggap Kana seperti anaknya sendiri. Lindungilah Kana anakku. Jangan biarkan dia dekat dengan Dan & Elle' batin Fern yang kemudian mencium pucuk kepala Kana.

🥭🥭🥭🥭🥭🥭🥭🥭🥭🥭

Paginya Kana sangat semangat untuk ngantor lagi. Kana pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian turun menyiapkan sarapan untuk dia & Fern. Tanpa disangka Fern lebih cepat bangun dari Kana & sarapan sudah siap.

"Thon chao khap mae" salam Kana.

"Kana ... anak mae sudah rapi saja nih. Ayo sarapan sayang" ujar Fern.

"Bagaimana keadaan Kana pagi ini? Sehat? Tidak pusing kan tadi?" Tanya Fern kuatir.

"Gak mae. Kana gak pa-pa" jawab Kana sambil memakan pancake nya.

"Oh ya, mae udah siapkan bekal makan siang untuk anak mae tersayang. Dimakan ya nak" ujar Fern sambil menyerahkan bekal makan siangnya pada anak semata wayangnya.

"Khap khun na khap mae. Kana ngantor dulu ya mae" jawab Kana sambil mencium pipi Fern.

"Hati-hati sayang" jawab Fern sambil memandang punggung anaknya yang hilang dibalik pintu.

Sebenarnya sejak Kana sadar, dia sudah merasa pusing di kepalanya. Tapi dia tidak mau membuat Mew & Fern kuatir akan keadaannya. Kana lebih memilih diam, karena masih bisa ditahan olehnya.

Tak berapa lama Kana pun sampai di SJ Corp & seperti biasa Kana menuju lantai 8 mengambil document dari June untuk ditanda tangani Mew.

"Sawadee khap p' June" salam Kana.

"Sawa......KANA...." teriak June yang menyebabkan Kana menutup kuping nya.

"P' June jangan berteriak. Ini masih di kantor" ujar Kana.

"Kana ... kamu datang. Mengagetkan p' saja. Waktu p' liat di tv bagaimana kamu menghadang Dan dengan berdiri didepan. Semua orang di kantor sangat mengagumi Kana. Sekarang Kana sudah tidak apa-apa bukan?" Tanya June.

"Sudah gak pa-pa'. Oh ya, ada dociment yang perlu ditanda tangani khun Mew?" Tanya Kana yang membuat wajah June berubah.

Sang SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang