Apa yang dilakukan oleh Sean pada Kana menjadi perbincangan di kantor Sean maupun kantor Mew. Jadinya untuk sekarang ini Kana menjadi sasaran pegawai cewe yang meminta untuk dijadikan pacar.
"Kalian tahu gak kalo Kana sekarang jadi perbincangan hangat lho" ujar seorang marketing pada Mild & Saint.
"Perbincangan hangat gimana? Yang aku & Saint tahu sih kalo Kana yang nolongin CEO dari peristiwa pemukulan itu" jawab Mild.
"Itu sudah basi. Yang ini lebih baru lagi" ujar pekerja marketing yang bernama Ben.
"Apa itu? Cerita dong" jawab Saint dengan keingin tahuan yang besar & selalu menjadi kesayangan marketing manager nya, Lave.
"Tahu gak sewaktu peristiwa pemukulan yang mengakibatkan Kana masuk rumah sakit, CEO mukanya masam terus & marah gak jelas. Eh, waktu giliran Kana masuk, langsung wajah CEO berbinar & bawa Kana meeting di kantor pamannya. Hebohnya kalian tahu gak apa?" Tanya Ben.
"APA??" Teriak Mild & Saint bersamaan.
"Hebohnya nih yang kudengar dari temanku yang kerja di perusahaan khun Sean, rupanya khun Sean kenal sama orang tuanya Kana lho. Dengar-dengar nih kalo istri kedua khun Sean yang bunuh pho nya Kana. Lebih hebohnya lagi nih ya kalo perusahaan khun Sean & khun Mew bakalan merger, Kana akan menduduki jabatan sebagai manager nantinya" jawab Ben dengan gaya khasnya.
"Woowwww ... jadi Kana udah kenal duluan dong ya sama CEO nya?" Tanya salah satu bagian marketing yang lain.
"Kurang tahu juga sih kalo itu. Tapi kalopun Kana kenal dengan khun Mew, kenapa waktu khun Mew nyaru jadi cleaning service, dia gak tahu ya?" Tanya kembali Ben yang membuat semua orang berpikir. Sementara Mild & Saint saling berpandangan.
"Mild, kita telepon tanya Kana yuk" ajak Saint.
"Gak usah. Nanti pulang kita tungguin aja dia di lobby. Kan tiap kali pulang, kita selalu ketemu di lobby" ujar Mild.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
"P' Mew..." panggil Kana yang sedang berada di rumah sakit.
"Sayang ... syukur kamu sudah sadar. Mana yang sakit sayang?" Tanya Mew.
"Gak p'. Kana hanya pusing" jawab Kana.
"Tadi p' sudah bilang kalo pusing, ngomong biar p' antar pulang. Ini malah gak ngomong" ujar Mew.
"P', Kana gak mau nyusahin p' bolak balik rumah Kana & kantor. Kalo Kana bisa tahan, Kana tahan..." jawab Kana.
"Kalo gak bisa tahan pingsan gitu" ujar Mew yang membuat Kana tertawa.
"P', kapan Kana bisa keluar dari rumah sakit?" Tanya Kana penasaran.
"Hari ini juga bisa. Lung sedang mengurus segala sesuatunya" jawab Mew.
"Khun Sean ..." kaget Kana.
"Panggil aku lung" ujar Sean.
"Lung..." panggil mereka bersamaan.
"Kana, ini obatmu. Kamu pusing karena kurang darah. Usahakan jangan terlalu lelah. Karena darah putihmu melebihi darah merah" ujar Sean yang diangguki Kana.
Drrrttt ... drrrtttt ... drrrttt
"Mild..." panggil Kana.
"....."
"Aku masih diluar & gak tahu jam berapa kembali. Kemungkinan tidak kembali ke kantor lagi. Ada apa?" Tanya Kana.
"......"
"Itu ... itu ... nanti akan Kana jelaskan. Bye" ujar Kana yang langsung menutup telepon dari Mild.
"Ada apa Kana?" Tanya Mew.
"Mild menanyakan status hubungan lung Sean denganku. Sepertinya apa yang telah terjadi tadi sudah tersebar sampai ke kantor" ujar Kana.
"Jadi Kana mengatakan apa?" Tanya Mew.
"Kana tidak berani mengatakan apa-apa" jawab Kana.
"Soal itu Kana tenang saja. Lung yang akan menjelaskannya" ujar Sean.
Keesokan harinya Kana keluar dari rumah sakit diantar Sean pulang ke rumah, sementara Mew kembali ke kantor. Sean sempat singgah sebentar di rumah Kana untuk sekedar mengobrol dengan Fern. Kana tidak tahu apa yang dibicarakan mereka karena memang Kana tidak mau tahu.
Keesokan harinya Mew menjemput Kana di rumahnya menuju kantor. Tanpa disadari semua pegawai melihat mereka berdua & saling berbisik satu sama lain.
Siangnya mereka berdua di kantin, karena pekerjaan & meeting yang sudah menunggu di jam 2.Drrrttt ... drrrtttt ... drrrttt
"Halo Mild, ada apa?" Tanya Kana.
"......."
"Aku sedang makan siang di kantin" jawab Kana sambil makan.
"......"
"Kenapa kamu ingin tahu aku makan sama siapa Mild?" Tanya Kana
"Kana sedang makan siang denganku Mew. Apa ada hal penting" tanya Mew yang merebut hp Kana dari tangannya.
"....."
"Baiklah" jawab Mew sambil mematikan hp Kana.
Kana hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Mew yang sekarang sudah mencampuri urusan pribadinya & Kana terus menatap Mew.
"Apa yang kamu lihat Kana? Makan makananmu" ujar Mew.
"P' terlihat kesal. Ada apa?" Tanya Kana.
"P' ... p' hanya tidak suka kalo saat makan kamu berbicara di telepon dengan orang lain. Meskipun itu sahabat kamu" jawab Mew.
"Dasar posesif" ujar Kana pelan tapi masih bisa didengar.
"Posesif gini-gini banyak yang suka" ujar Mew dengan percaya diri.
"Iya ... iya" jawab Kana sekedarnya.
"Ya sudah cepat selesaikan makanmu. Bentar lagi kita naik untuk rapat" ujar Mew.
"Kenapa gak bawa makanan nya ke ruangan p' saja? Kan Kana tinggal bawa ke bawah kalo udah selesai makan. Kana gak suka diburu kea gitu" kesal Kana.
"Ya sudah kalo gitu. P' undur meetingnya sampai jam 3 aja" ucap Mew yang membuat Kana kaget.
"Jangan p'. Jam 3 waktu Kana minum kopi & menikmati kue. Masa p' tegan di jam segitu Kana harus menghadiri meeting" kesal Kana.
"Ya sudah kalo gitu selesaikan makannya. Susah banget punya sekretaris kea kamu. Ribet tahu gak" kesal Mew.
'Dasar bos sialan' batin Kana
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Sekretaris
Fiksi PenggemarKana Traipipattanapong adalah pemuda lugu berusia 22 tahun, menjadi sekretaris di perusahan SJ Corp yang merupakan perusahaan terbesar di seluruh dunia dengan pimpinan bernama Mew Suppasit Jongcheveevat. Karena keseringan selalu bersama, tanpa disad...