Chapter 5 : Shin Ryujin - Birthday

494 100 17
                                    

Chapternya agak panjang. Semoga kalian nggak bosen ya bacanya :)



Ryujin mengerutkan alisnya. Ini perasaannya saja atau memang semua orang menatap kearahnnya dengan penuh rasa penasaran. Ryujin menunduk, berusaha menghindari tatapan mata mereka. Ia hanya punya day-off kemarin setelah semalaman melakukan Night Audit, tapi kenapa sekarang atmosfernya berubah seperti ini?

Ryujin menghempaskan tubuhnya di kursi, ia menyeret kursinya agar merapat ke kubikel Yeji.

"Yeji..."

"Hm?" tanya Yeji, tanpa menoleh kearahnya. Gadis itu sedang sibuk membuat laporan yang deadlinenya sebelum jam makan siang.

"Ada apa, sih?" bisik Ryujin. "Kok pada ngeliat kesini?"

Yeji menghentikan gerakan tangannya lalu membalik tubuhnya agar menghadap Ryujin. "Mereka pada ngomongin kamu tuh."

"Hah? Kenapa?" tanya Ryujin dengan raut wajah panik. Oh ayolah, dia baru kerja sepuluh hari dan sekarang sudah ditatap seaneh ini. "Apa aku ngelakuin kesalahan? Perasaan nggak deh."

"Siniii!" Yeji memberikan isyarat agar Ryujin mendekatkan wajahnya. Yeji agak mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Ryujin. "Mereka ngomongin kamu sama Pak Taeyong. Katanya kalian pacaran."

"HAH?"

Suara nyaring Ryujin berhasil membuat semua mata kembali menoleh ke arahnya. Ryujin langsung berdiri untuk membungkuk sambil menggumamkan maaf. Ryujin memijat pelipisnya, rumor macam apa ini?

"Mana mungkin." Ryujin mengeluh sambil bergerak gelisah.

"Iya, kan?" Yeji menimpali, sejenak melupakan deadline laporan yang ada didepan matanya. "Aku tahu banget kamu dipelototin Pak Taeyong pas makan siang, masa tiba-tiba kalian pacaran."

Ryujin mengangguk. Ia bahkan masih takut kalau harus ketemu lelaki itu di hotel. Hubungan mereka bahkan jauh dari kata baik-baik saja. Meskipun Taeyong sudah tidak sesinis dulu, tapi tetap saja Ryujin tidak melihat keramahan di wajahnya setiap kali mereka bertemu. Dan tadi pagi... Taeyong mungkin merasa bersalah karena menyuruhnya pulang naik taksi pas kemarin, makanya mau memberikan tumpangan.

"Kok bisa ada gosip murahan gitu, sih?"

"Dua hari yang lalu kamu kan nangis pas keluar dari ruangan Pak Taeyong."

Ryujin mengangguk. "Ya terus apa hubungannya?"

"Terus pas malemnya..." Yeji semakin merendahkan suaranya. "Sunhwa sunbaenim lihat kamu makan berdua sama Pak Taeyong, katanya Pak Taeyong sampe minta maaf gitu. Jadi mulailah gosip kalau sebenarnya kalian pacaran."

Ryujin menghembuskan nafas berat percampuran rasa frustasi dan masih berpikir bagaimana mungkin gosip untuk muncul cuman karena kejadian dua hari yang lalu. Sunhwa memang salah satu seniornya yang ikut melakukan Night Audit malam itu, tapi kan... Taeyong hanya menemaninya makan untuk minta maaf.

"Terus tadi..." Yeji meminta Ryujin untuk semakin mendekat. "Ada yang lihat kalian dateng bareng. Di satu mobil. Langsung heboh deh tuh satu divisi finance and accounting."

Ryujin mendadak pusing, ia merebahkan kepalanya diatas meja. Seharusnya ia menolak ajakan Taeyong tadi, seharusnya ia naik taksi saja agar gosip tidak penting itu bisa menguap begitu saja. Ryujin tidak masalah digosipin begitu, tapi Taeyong? Lelaki itu pasti ngamuk dan akan semakin bersikap sinis pada Ryujin.

Sikap sinis Taeyong adalah satu hal yang paling ingin Ryujin hindari di dunia ini.

"Tapi nggak mungkin banget kan kalian dateng bareng?" Yeji masih belum puas bergosip, kini gilirannya merapat ke kubikel Ryujin. "Jangankan semobil. Liat mukanya aja kamu udah jiper duluan. Iya, kan?"

Vice VersaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang