25

599 59 35
                                    

Seorang anak laki-laki tengah terduduk di sebuah bangku taman yang di penuhi dengan salju.

Anak kecil itu mengeratkan genggaman tangan nya dengan sangat erat, sesekali meniupkan napas nya yang hangat pada telapak tangan nya.

"Jaehyun tidak ingin mati kedingan"
Ucap Jaehyun dengan mulut yang bergetar.

Terlihat seorang nenek tua menghampiri Jaehyun, namun yang membuat Jaehyun berpikir aneh adalah, nenek tua itu tidak terlihat kedinginan sama sekali.

"kau ingin tetap bertahan nak? Aku bisa memberikan ini padamu" nenek tua itu menunjuk sebuah mantel dan berwarna merah delima dan hotpack yang berada di tangan kanan nya.

"benar kah?" ekspresi Jaehyun menunjukan bahwa dirinya sangat berharap agar nenek tua itu memberikan nya padanya.

"tapi tunggu, sebagai gantinya kau harus menggantinya dengan sesuatu yang kau tidak suka di hidup mu"

Jaehyun mulai berpikir apa sangat dia tidak suka di kehidupannya, saat memejamkan matanya, terlintas bayangan ayah nya yang membuat nya kecewa pada hari itu.

"appa aku akan mengganti nya dengan appa ku" ucap Jaehyun dengan penuh keyakinan.

Nenek tua itu tersenyum dengan lebar, dan memberikan hotpack dan mantel berwarna merah delima itu kepada Jaehyun, tentu saja Jaehyun menerimanya dengan sangat senang.
Jaehyun memasangkan mantelnya dengan sangat baik di bagian leher nya.

"gomapsiminda"

Namun saat Jaehyun berbalik arah nenek tua itu menghilang dari hadapannya. Jaehyun tidak memeperdulikan itu, mungkin nenek tua itu sudah pergi.

Kini jaehyun hanya menunggu ibunya dan ayahnya menjemputnya, tak lama kemudian seorang wanita datang menemui Jaehyun dengan menangis tersedu-sedu.

Jaehyun melihat ibunya menangis menatap ibunya bingung, Jaehyun memeluk ibunya dengan sangat erat sebagai tanda dia ada di samping ibunya.

"kenapa kamu melakukan itu Jaehyun?"

Jaehyun dengan tatapan polosnya, dengan jari mungilnya mengusap pipi ibunya yang basah karna air mata yang terus mengalir.

"melakukan apa eomma?"

Yerin menatap sendu anak laki-laki satu-satunya itu.
"kau mengganti ayah mu dengan sebuah hotpack dan mantel huh? Kamu tahu karna mu aku tidak bisa melihat suami ku, kenapa kau tidak bisa menunggu sedikit lagi jaehyun-ah"

"memangnya appa kemana eomma?"
Tanya Jaehyun polos.

"appa pergi dia tidak bisa menemui eomma, aeri dan kamu untuk selamanya, kamu tahu? Jika kamu mau bersabar sedikit lagi ayahmu aoan datang menemui mu dan memeluk mu agar kau bisa bertahan lama di bawah salju ini, tapi kenapa kamu menukar nya dengan hotpack dan mantel itu? "

Jaehyun menangis tersedu-sedu saat mendengar fakta dia tidak bisa bertemu dengan ayahnya lagi, dengan cepat Jaehyun membuah mantel dan hotpack itu ke sembarang arah.

" nenek tolong kembalikan appa ku!"

Deg..

Jaehyun membuka matanya dan menatap atap kamar nya dengan air mata yang berlinang.

Jaehyun menuruni ranjang kamar tidurnya dengan rusuh, dia berlari dari kamarnya tanpa menggunakan sandal.

Jaehyun membuka pintu kamar orang tuanya dengan kasar. Jaehyun menghampiri ranjang kamar orang tuanya,tidak ada ayah nya hanya ada ibunya yang sedang tertidur lelap di bawah selimut tebal.

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang