36

1.3K 71 28
                                    

"maap ya hari ini tidak punya banyak waktu bersama mu, jadwal ku sangat padat"

Wonwoo memeluk yerin dari arah depan, tangan kanan nya menyisipkan poni milik yerin yang menghalangi wajah cantiknya.

"aku mengerti, kita sudah terbiasa bukan? Bahkan sebelum kita menikah"
Yerin tersenyum kecut sembari menahan ucapannya agar tidak melukai hati suaminya. "aku akan menunggu mu pulang, makan malam dirumah saja. Aku akan menunggumu"

Wonwoo berpikir ia tidak yakin jika dirinya akan pulang lebih cepat. "baiklah, tapi kau tidak perlu menungguku, tidur saja, saat aku pulang aku akan membangunkan mu"

Yerin berdecih sebal, mempoutkan  bibirnya. "jika aku tidur kau tidak akan tega membangunkan ku, kau hanya mencari alasan saja kan?" tanya yerin intens.

Wonwoo memeluk yerin dengan posesif. Satu tanganya menggenggam jari-jari tangan yerin.
"membangunkan mu tidur membuat ku merasa bersalah, ibu jaehyun dan aeri pasti sangat kelelahan di siang hari, karna aku sangat mencintai nya, aku tidak ingin mengganggu istirahat nya"

Yerin tertawa geli mendengar alasan klasik yang selalu wonwoo katakan, dari semenjak yerin mengandung jaehyun sampai sekarang jaehyun mempunyai adik, alasan itu menjadi andalan wonwoo.

"appa! Cepat aeri harus sekolah!"

Teriakan aeri dari arah luar membuat wonwoo menghembuskan napasnya.
"woah saat pacaran profesi kita yang selalu mengganggu, sekarang anak kita yang mengganggu"

"kau sendiri yang menginginkan anak bukan? Bahkan setiap aku menjenguk mu wajib militer kau selalu membahas anak, sementara kita belum menikah saat itu, konyol sekali"

"hey sayang, bahkan kau juga seperti itu, jangan menyalakan ku seperti itu dong"

Yerin tertawa, tanganya meraih mantel miliki wonwoo dan memakainya untuk wonwoo.

"apa syuting nya di mulai dari sekarang? "

"kenapa?" tanya wonwoo sembari membenarkan penampilannya di depan cermin.

Yerin memberikannya ransel milik wonwoo "tidak, hanya bertanya"

Wonwoo membalikkan tubuhnya menghadap yerin, tatapan matanya sangat posesif.

"hey tidak apa-apa aku hanya bertanya" kesal yerin saat dia merasa tidak nyaman dengan tatapan wonwoo yang seperti itu.

Chup~

Wonwoo mengecup kening yerin lembut "maap aku takut tidak menepati janji ku, ayo anak-anak pasti sedang demo di bawah karna kita terlalu lama di kamar"

....

Bohyuk menyerahkan map biru di atas meja Nari.
"Nari-ssi cari tahu prusahaan mana saja yang membuat koalisi di belakang kita"

Nari hanya mengangguk sebagai jawabannya, matanya terpokus pada layar monitor yang memperlihatkan deretan nama prusahaan.

"Nari kau... Kau mendengarkan ku?"

"ya aku mendengarkan mu"

Bohyuk menghembuskan napas nya kesal.
"Ish kau ini"

" buhoejang-nim, semuanya sudah ku kumpulkan, aku sudah mencurigai beberapa petinggi perusahaan di bawah lebel kita"

nari menyerahkan lembaran kertas yang baru saja keluar dari mesin printer, bahkan kertas itu masih hangat di tangan Bohyuk sendiri.

"benar saja, kita memang mempunyai feeling yang sama Nari-ya"

with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang