Santi menutup wajahnya dengan kedua telapak tanya. Harapannya hancur seketika.
"temuin cewek itu besok sama Mami" setelah mengatakan itu Santi berjalan memasuki kamarnya.
Aksa merasa sangat bersalah, hatinya ikut sakit melihat orang yang ia sayangi menangis. Baru kali ini Aksa membuat Sinta menangis.
*****
Ayla mencium punggung tangan Ayahnya ketika sudah sampai didepan gerbang sekolah Ayla. Jam masih menunjukkan pukul 06.20 dan Ayla sangat semangat datang kesekolah hari ini.
"haii sahabat" ucapnya mengikuti sapaan dari Kekeyi pada Clara dan Chika.
Kedua sahabatnya itu pun langsung menyambut Ayla senang, karena mereka mempunyai keinginan lain. Begitulah kedua teman Ayla, selalu mencontek tugas apapun pada Ayla.
"lihat pr yang kemarin dikasih bu Irna dooongg" ucap Chika
"ambil di tas, Ayla mau ke ruang guru dulu" katanya
"oke"
Ayla berjalan menemui guru yang bernama Risma. Risma adalah walikelas Ayla. Ayla terus menerus tersenyum pada siapapun yang menyapanya, siapa sih yang tidak pernah menyapa gadis cantik itu.
"permisi" ucap Ayla sambil mendorong pintu.
" Iya La, ada apa?" tanya Risma.
Ayla memberikan amplop yang berisikan surat sakit dari kakaknya bernama Aldo. Pagi tadi Aldo memang sakit, katanya kepalanya pusing jadi ibu Mereka menuliskan surat sakit untuk diberikan kepada wali kelas mereka.
"Aldo sakit?" tanya Bu Risma itu. Dan Ayla menjawabnya dengan anggukan.
"yasudah. Oh iya, hari ini tidak jadi ulangan fisika ya, Bu Rifa sedang sakit. Jadi kalian jamkos, tapi inget jangan bikin keributan sampai kelas lain terganggu ya" kata Bu Risma yang dibalas anggukan dan cengiran oleh Ayla.
"seneng ya ada jamkos" kata Bu Risma
Ayla terkekeh, "semua orang juga bakalan seneng deh kalo free, ibu juga pasti seneng kan" kata Ayla terkekeh mengejek guru nya itu.
"hahah, bisa aja kamu Aylaa"
"yasudah, saya kekelas dulu ya bu. Permisi"
*****
Aksa sedari tadi diam karena kini Aksa dan Santi sedang menuju ke rumah Angga untuk menanyakan dimana Putri itu tinggal. Meskipun kecewa, Santi akan tetap melakukan itu karena harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh Aksa. Meskipun itu tidak tahu benar atau tidak.
Santi memarkirkan mobilnya di halaman rumah Angga. Tidak terlalu besar, namun sepertinya nyaman jika ditinggali.
Aksa turun dari mobil lalu mengetuk pintu berwarna coklat itu sampai akhirnya Angga keluar dengan muka bantalnya.
"ada apa Sa?" tanya Angga.
"gue mau tanya rumah Putri itu dimana. Dan gue yakin lo udah denger gosip yang sudah kesebar itu kan?" tanya Aksa.
Angga tampak menghela napas, "gue kirim alamatnya ke wa lo. Dan gue mau minta maaf, ini semua karena gue" ucap Angga
Aksa tersenyum. " lo gak salah, ini kecelakaan"
Setelah itu Aksa kembali memasuki mobil itu dan Santi pun melajukannya dengan kecepatan rata-rata.
Angga menatap mobil Aksa yang menjauh, hatinya jadi tidak tenang jika harus menutupi kebenaran. Ia pun tidak tega jika melihat temannya itu harus bertanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLAKSA
Teen FictionKarena ketidak sadarannya saat berada di Club, Aksa mendapatkan hal yang benar-benar tidak diinginkan oleh siapapun dan keluarga manapun. Dengan ragu-nya, Aksa terpaksa harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Mimpi-mimpinya hilang be...