Ayla menoleh kebelakang, mulutnya berbentuk o dan matanya yang mengerjap-ngerjap.
"sejak kapan kamu disini?" tanya Ayla.
Cowok itu terkekeh sambil menyimpan martabak yang telah ia beli tadi dijalan sebelum kerumah Ayla. Ayla memang tidak meminta apapun, tapi Aksa memilih untuk membeli martabak keju kesukaan Ayla saja agar Ayla senang.
"aku kaget, kenapa gak mencet bel aja" kata Ayla lalu duduk disofa mengajak Aksa juga untuk duduk. Sambil tangannya membuka bungkusan martabak lalu memakannya.
Aksa menghela napas. "udah beberapa kali gue manggil lo, mencet bel rumah lo dan bahkan ngetuk pintu rumah lo"
Ayla terkekeh. "hehe maaf deh gak denger soalnya"
"mau minum apa?"
"gak usah, gue gak haus"
Aksa menatap kesekeliling, terlihat sunyi. Mata Aksa kembali menatap Ayla.
"pada kemana?" tanya nya
"keluar"
"tadi katanya ada Aldo?"
Ayla nyengir lebar. "biasa, ketemu pacar"
Aksa menganggukkan kepalanya. Mengambil ponsel lalu memainkannya.
"aku mau mandi dulu ya, gerah" kata Ayla lalu diangguki oleh Aksa. Ayla memang belum mandi dari sepulang sekolah, karena kepalanya yang pusing.
"jangan lama ya" kata Aksa saat Ayla sudah menaiki tangga.
"iya, kalo haus ambil aja didapur. Rumah aku gak ada pembantu"
Aksa mengecek beberapa notifikasi yang muncul di ponselnya, lalu merasa bosan. Ingin menyalakan televisi namun tidak enak karena ini pertama kalinya Aksa dirumah Ayla.
Aksa menatap jam dipergelangan tangan kanannya, sudah jam setengah sembilan dan Ayla masih belum selesai mandi. Kemudian Aksa pun beranjak menghampiri Ayla. Menatap pintu berwarna hitam itu lalu mengetuknya beberapa kali.
"Ay"
Tak ada sautan.
"Ayla"
Masih tidak ada sautan, Akhirnya Aksa mencekal knop pintu lalu membukanya. Tidak ada siapapun dikamar Ayla, bahkan lampu pun gelap hanya ada penerangan di kamar mandi.
Aksa melangkahkan kakinya pelan, lalu menutup kembali pintu kamarnya. Aksa duduk ditepi ranjang empuk milik Ayla, matanya mengerjap beberapa kali saat melihat bayangan seseorang didalam kamar mandi.
Sampai akhirnya pintu itu terbuka, menampakkan Ayla yang sedang memakai handuk dikepalanya. Tenang saja, badan Ayla sudah tertutupi oleh bajunya, Ayla menggunakan piyama warna merah maroon dengan celana yang sepaha saja.
"lho, ngapain disini?" tanya Ayla seraya menyalakan lampu kamarnya.
"lo lama. Gue bosen diem diruang tengah sendirian." Jawab Aksa lalu membaringkan tubuhnya dikasur Ayla.
"ihh, jangan tiduran ntar kasur aku kotor" kata Ayla lalu menarik tangan Aksa namun tidak berhasil.
"gue gak kotor Ay" Aksa memeluk guling Ayla, wangi vanila masuk kedalam indra penciumannya. "lo wangi juga ya ternyata"
Ayla mendesis pelan. "ya iyalah, kalo gak wangi ga bakalan bikin orang mau deket sama aku"
Aksa menatap Ayla. "iya, gue juga nyaman kalo deket sama lo"
Ayla menggigit bibir bawahnya, menahan senyumannya agar tidak terlihat oleh Aksa. "apaan sih"
"mending sini bobo" kata Aksa menepuk beberapa kali kasur Ayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLAKSA
Teen FictionKarena ketidak sadarannya saat berada di Club, Aksa mendapatkan hal yang benar-benar tidak diinginkan oleh siapapun dan keluarga manapun. Dengan ragu-nya, Aksa terpaksa harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Mimpi-mimpinya hilang be...