10. Perasaan

46 6 0
                                    

Aksa terus memetik gitarnya, bersama dengan ketiga temannya yang terus bernyanyi. Mereka kini sedang duduk di koridor depan kelasnya, sudah hampir satu jam ini mereka bernyanyi tidak jelas mengisi kekosongan jam pelajaran.

Ayla, Clara dan Chika berjalan menuju kelasnya, mereka habis dari perpustakaan dan kini terhenti ketika melihat Aksa dan temannya bernyanyi didepan kelas.

"Dirga lo gak usah nyanyi deh menurut gue" kata Clara lalu mengambil kursi kosong dan duduk disamping Fian.

Chika dan Ayla pun ikut duduk disamping Aldo. Yang tadinya bernyanyi langsung hening saat kedatangan ketiga cewek cantik itu.

"napa sih lo, ribet banget idupnya" kesal Dirga.

"soalnya denger lo napas aja itu fals banget Ga" kata Clara membuat Dirga menatapnya tajam, namun yang lainnya tertawa.

"yang ketawa gue sumpahin gak dapet duit dari bokap nyokapnya sebulan!"

Mereka pun menghentikan tawanya, bukan karena takut dengan sumpahan Dirga, tapi karena memang sudah cape tertawa.

"lain kali kalo ngomong dipikir dulu!" kesal Dirga menarik rambut Clara.

Cewek itu meringis lalu membalasnya dengan menampar wajah Dirga.

"anjing lo dasar nenek lampir!"

Ayla menghela napas, kemudian melerai pertengkaran yang ada didepannya itu.

"kalian kalo berantem terus nanti jodoh lho" ucap Ayla sambil terkekeh.

"dih amit amit, mending gue pacaran sama Mimi anak ips 4 aja daripada sama ini orang!"

Mimi itu seorang cewek yang memang kurang bergaul, bahkan tidak ingin dekat dengan siapapun karena keterbatasannya.

"dih, najis juga gue! Btw gue sumpahin deh biar lo jodoh sama dia" kata Clara.

Driga tak membalas, berdebat dengan wanita tidak akan membuatnya menang.

"Sa, lanjut nyanyi dong" kata Fian lalu diangguki oleh teman-temannya, kecuali Ayla.

Ayla hanya diam memperhatikan Aksa, ketika Aksa mulai memetik senar gitarnya, dan saat itu juga semuanya bernyanyi menyanyikan lagu monolog.

Tak terasa, bibir Ayla tersenyum. Aksa yang menoleh ke arah Ayla pun langsung disuguhkan dengan senyum manis milik gadis itu.

Dengan cepat Ayla membuang mukanya, menunduk lalu memainkan ponselnya.

Sedangkan Aksa kembali fokus pada gitarnya.

Alasan masih bersama...
Bukan karena terlanjur lama
Tapi rasaanya....
Yang masih sama...

Seperti sejak pertama...
Jumpa, dirimu dikala senja...
Duduk berdua, tanpa suaraa...

Saat reff, semuanya diam kecuali Aksa yang terus bernyanyi. Entah kenapa Ayla ikut bernyanyi walau sangat pelan, tapi itu didengar jelas oleh Chika.

"oh iya, Ayla juga punya suara yang bagus tau. Iyakan Al?" tanya Chika pada Aldo dan Aldo mengangguk mengiyakan.

Ayla mengeleng cepat. "Ngga, suara aku jelek kok"

Aksa tersenyum, "nyanyi berdua mau?"

Ayla menggeleng dengan cepat, kali ini sambil berdiri.

"lah, mau kemana?" tanya Aksa.

"mau ke toilet" katanya ngeles.

"yaudah deh, mau nyanyi apa lagi nih?" tanya Aksa pada temannya.

AYLAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang