Aksa sudah kembali kesekolah. Membolos satu pelajaran saja sudah cukup menurutnya, dan sekarang dia sedang duduk dipinggir lapangan, memperhatikan teman-temannya yang sedang bermain bola.
Aksa malas, jadi dia lebih memilih untuk duduk dan memainkan ponsel saja.
"haii"
Suara itu membuat Aksa mendongak, menatap Gadis mungil berambut sepunggung sedang tersenyum ke arahnya.
"boleh duduk?" tanya Bia
Aksa mengangguk saja, toh ini tempat umum. Dia tidak bisa melarang siapapun untuk duduk disini.
"temenin aku pulang sekolah jenguk mamah ya" ucap Bia
Aksa menoleh, mengrutkan keningnya. "kenapa nyokap lo?"
"sakit. Udah 4 tahun ini dia sakit"
Aksa menghela napas, lalu mengiyakan ajakan Bia.
"tunggu diparkiran aja"
Bia mengangguk lalu beranjak meninggalkan Aksa.
Tanpa mereka sadari, seseorang tengah menyaksikan mereka dengan tangan yang mengepal kuat.
*****
Bia turun dari motor Aksa, lalu diikuti Aksa dibelakangnya. Ini bukan rumah sakit yang seperti dibayangkan oleh Aksa. Namun ini lebih tepatnya rumah sakit jiwa, merasakan bingung diwajah Aksa Bia pun menghentikan langkahnya.
"mamah aku udah depresi dari lama. Semenjak papah selingkuh dan ninggalin kita berdua, mamah jadi stres dan kadang nyiksa diri"
Aksa mengangguk paham, ternyata kehidupan Biaa tak sempurna seperti yang ada dipikirannya.
"yaudah yuk"
aksa memperhatikan seorang wanita paruh baya yang tengah menggendong boneka kecilnya sambil bernyanyi dan sesekali tertawa. Ini hari pertama kalinya Aksa menginjakkan kaki dirumah sakit jiwa.
Aksa memasuki ruangan. Lalu Bia menyuruh Aksa untuk duduk sebentar.
"assalamualaikum mah"
"waalaikumsalam sayang"
Aksa menoleh ke asal suara, terlihat Bia mencium punggung tangan mamahnya lalu memeluknya sebentar.
"mah, Bia mau ngenalin mamah sama seseorang"
"siapa?"
"ayo ikut" kata Biaa sambil menggandeng tangan mamahnya.
"waahh siapa ini" ucap mamah Bia
Aksa langsung mencium punggung tangan wanita cantik itu dengan rambut pendek dan baju tidur dibadannya.
Sekarang Aksa tahu, Bia memang cantik karena keturunan dari mamahnya. Walaupun wajah mamahnya terlihat tidak bergairah dan pucat, namun wajah cantiknya masih terlihat jelas.
Bia duduk disamping mamahnya.
"namanya siapa?" tanya mamah Bia
"Aksa tante" jawab Aksa sopan
"kenalin ini mamah aku, namanya Dini"
Aksa tersenyum pada Dini.
"gantengnya, pacar Bia y?" tanya Dini membuat Aksa menoleh pada Bia.
Bia terkekeh mendengar itu. "bukan ko mah, dia kakak kelas Bia"
Dini mengangguk. "padahal mamah berharap dia pacar kamu, biar ada yang jagain kamu selain papah kamu" kata Dini.
Kini hening, semuanya diam. Aksa yang bingung harus apa akhirnya memberi kode pada Bia untuk mencari topik.
"oh iya, papah kemana ko gak ikut jenguk mamah" kata Dini
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLAKSA
Novela JuvenilKarena ketidak sadarannya saat berada di Club, Aksa mendapatkan hal yang benar-benar tidak diinginkan oleh siapapun dan keluarga manapun. Dengan ragu-nya, Aksa terpaksa harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Mimpi-mimpinya hilang be...