"kerjakan pr kalian ya, selamat beristirahat" ucap bu Oliv seraya berjalan keluar dari kelas Ayla.
"gila sih ini, gak punya malu banget dasar cewek murahan" ucap kumpulan cewek yang ada di pojok kelas Ayla.
Clara dan Chika si kepo maksimal dengan cepat menghampiri teman-temannya yang sedang menggibah itu.
"ada apa sih woi" kata Chika
"ini lho kasus si Aksa, ternyata dia itu di fitnah" jelas Lia salah satu teman kelasnya.
"hah gimana maksudnya?" tanya Clara tak mengerti
"jadi si Putri yang ngaku hamil anak Aksa itu ternyata bukan anak Aksa. Ternyata bapak nya itu pacar dia yang ninggalin dia gitu aja, makanya dia ambil kesempatan buat ngaku kalo itu anak Aksa. Karena pas Aksa mabuk berat di club dia gak sadar ngajak Putri ke kamar"
"terus ga ngapa-ngapainkan?" tanya Chika antusias.
"ngga, ternyata mereka gak ngelakuin apa-apa"
Clara dan Chika loncat kegirangan karena ternyata Aksa tidak melakukan hal diluar batas.
"yes" kata Clara.
"Masih cocok dong kalo nanti nikah sama gue" Kata Clara lagi.
Chika membantah keras-keras jika Aksa adalah jodohnya.
Ayla yang pusing mendengar itu akhirnya mengajak kedua temannya itu untuk makan ke kantin.
Ayla tidak tahu bagaimana wajah orang yang digemari oleh siswi-siswi disekolahnya ini, bahkan Ayla pun tak berniat mencaritahu bagaimana wajahnya.
Disekolah ini pun ada cowok yang paling tampan, ketua osis di sma ini. Bryan namanya, cowok tampan, tidak sombong, pintar, humble dan yang jelas tajir.
"La, lo gak ada niat buat nanyain tentang Aksa gitu?" tanya Chika seraya duduk di bangku kantin.
Ayla menggeleng. "ngga ah, cowok tuh nomor ke seribu di hidup Ayla"
"sombong amat lo mentang-mentang cakep" ejek Clara disaut kekehan dari Ayla.
"Aku mau bakso aja, sekalian pesenin ya" kata Ayla lalu Chika pergi menuju mas Boy - si tukang bakso
"eh btw Aksa tuh sekolah dimana?" tanya Ayla sambil menunggu pesanannya datang.
"Sma perjuangan"
"Ayla mau kenalan ah sama Aksa, pasti langsung jatuh cinta deh kalo liat Ayla" katanya dengan percaya diri.
Clara dengan wajah kesalnya menatap Ayla.
"awas aja kalo lo sampe kenalan sama dia"
******
Aksa meminta kepada orang tuanya untuk pindah sekolah. Karena dirinya merasa kesal dengan guru-guru yang kemarin menuduhnya tanpa bertanya terlebih dahulu pada Aksa.
"Mi, mau pindah sekolah pokoknya" kata Aksa
Keadaannya kembali seperti semula, tak ada lagi rasa canggung yang Aksa tunjukan pada kedua orang tua dan kakaknya itu.
Karena mereka juga tau Aksa tidak berbuat macam-macam pada cewek yang bernama Putri itu.
"yaudah nanti Mami pindahin kamu ke sma Jayabangsa"
"iya bener tuh, Papi juga kan yang punya Yayasan, jadi pasti aman disana" kata Angel
Aksa sebenarnya malas jika sekolah di yayasan papinya, tapi bagaimana lagi. Jika tidak ingin sekolah di sana, Santi tidak akan memindahkan sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLAKSA
Teen FictionKarena ketidak sadarannya saat berada di Club, Aksa mendapatkan hal yang benar-benar tidak diinginkan oleh siapapun dan keluarga manapun. Dengan ragu-nya, Aksa terpaksa harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Mimpi-mimpinya hilang be...