09

323 44 0
                                    

Btw, itu outfitnya Sereh—eh, Serena.
Cerita ini tidak dibayar untuk endorse set nya, krn akuh nyolong di pinterest as always ;}

。。。

Sekarang halaman depan-belakang keluarga Ellian penuh. Di depan penuh dengan kendaraan yang terparkir rapih, dan di belakang ramai dengan tamu yang telah diundang oleh Jun dan Irene.

"Jun! Akhirnya pilih menetap di Jepang?" sapa teman Jun yang merupakan salah satu tamu undangan dengan rambut abu-abu berujung hitam.

"Haha, anak-anakku betah di sini. Jadi kurasa kami akan menetap," balas Jun sambil berjabat tangan dengan temannya.

"Ah, ini anak bungsumu kan? Sudah besar ya, lebih tinggi dari ibunya," ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak Serena.

Serena membungkuk dalam. "Selamat siang, Kita-san, senang berjumpa dengan anda lagi."

"Ahaha, bagus sekali tata kramanya. Omong-omong, anakku ikut, nanti kalian bisa mengobrol lagi seperti dulu."

"Terima kasih sudah memberi tahu, akan saya pastikan anak anda betah di acara sore hari ini," balas Serena dengan senyuman.

"Haha, bagus, bagus."

Setelah berbasa-basi macam-macam, keluarga Ellian kembali menemui tamu yang lain. Ken kabur setelah dia—yang katanya—sudah menemui sepuluh tamu, yang memang merupakan minimal kesopanan yang ditetapkan oleh Jun. Sementara Serena mengobrol berdua dengan si rambut merah.

"Sei-san makin tinggi ya!" ucap Serena ketika mereka sudah berjalan jauh dari kerumunan orang dewasa.

"Haha, kata orang yang pakai high heels," balas Sei~—AKAASHIII, tapi boongekhem, Akashi Seijuro.

"Eh, sorry Sei-san," sesal Serena, yang mencolek sisi sensitif seorang Akashi Seijuro. "Omong-omong, Sei-san, sejak kapan mata kirimu seperti mata kucing?"

"...ah, kau... hanya baru menyadarinya," bantah Akashi.

"Eh, iya kah? Tapi Sei-san jadi kelihatan lebih... cute!" puji Serena. Iya, beneran memuji dari lubuk hati terdalam.

Akashi langsung mengeluarkan auta kelamnya. "Bahasa asing tidak membantu kata-katamu menjadi lebih sopan, Serena."

Setelah diintimidasi dengan senyuman malaikat Akashi, mereka sampai di tempat tujuan, meja bundar yang berisi kumpulan anak SMA.

"Selamat sore, Shinsuke-san, Kenma-kun, Waka-kun, dan Mori-san," "ah, dia sepupumu, Mori-san?" sapa Serena kepada kerumunan lelaki tersebut.

"...Komori," ucap laki-laki berambut keriting yang berdiri di samping Komori—a.k.a dinamai Kompori di kontak Serena.

"Ah, iya, Serena-san. Perkenalkan, dia Sakusa Kiyoomi, sepupuku," jelas Komori memperkenalkan sepupunya.

"Oh~ Ellian Serena, nice to meet you, ...Sakusa... san?" sapa Serena manis.

Sakusa memalingkan wajahnya, "...Terserah,"

"Selamat siang, semuanya." Kali ini giliran Akashi yang menyapa mereka dengan senyum bisnis.

Mereka akhirnya memilih untuk mendengar Serena yang memulai obrolan satu persatu.

"Waka-kun, bagaimana dua bayi gagak yang kemarin mengikutimu?" tanya Serena mengingat Kageyama dan Hinata.

Ushijima berpikir sebentar. "...mereka menarik," balasnya.

Wave || Haikyuu! X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang