Sebenernya Serena dan Sakusa sudah pernah bertemu. Tapi kayaknya Komori gatau deh. Tapi ya udah, terlanjur pura-pura ga kenal. Mau gimana lagi? Lanjutkan saja aktingnya!
Saat itu ketika awal-awal bisnis Acata Jun Ellian melejit. Dia menghadiri sebuah pesta ditemani anak gadisnya yang masih berumur.... 8 tahun?
Serena capek, dia diajak Jun berkeliling menyapa tamu yang lain. Tapi Serena laper!
Laper!
Haus!
Perlu makan!
Perlu minum!
Perlu kepekaan Papa Jun!
Syukurlah banyak dessert yang disediain. Dan akhirnya Serena kabur dari lingkungan orang ngobrol bisnis.
"Woah... cokelat putih!"
Iya, se-waah itu Serena sama cokelat putih. Soalnya cokelat putih itu favoritnya, satu-satunya makanan manis yang bisa terus dia makan secara nonstop tanpa merasa mual—buat Serena lho ya.
Serena mengamati laki-laki seumurannya yang juga sedang melihat-lihat dessert.
"...Apa?" tanya laki-laki itu risih.
Serena bukannya minta maaf tapi malah semakin memperhatikan anak itu.
Katanya, kalo udah ketahuan, bablas aja! Gas terus, jangan kendor—katanya.
"...Apa sih?"
Tangan Serena maju ke jidat anak itu.
Oh iya, dia Sakusa btw.
Jari mungil Serena yang habis kena cokelat makin mendekat ke jidat Sakusa—tempat tahi lalat kembarnya berada.
Sakusa merinding ketika merasakan rambut halus di jidatnya tersentuh tangan kotor, penuh dosa, dan tidak suci milik Serena.
PLAK
Ini bukan suara tamparan kulit sama kulit. Tapi plastik sama kulit.
Hayo, jangan rasis.
Sakusa ternyata melempar satu wadah tisu basah persediaannya ke muka unyu unyu nan manis menggemaskan yang bikin deg-degan Serena.
Serena langsung menahan isakannya. Dia gamau gaduh di acara orang begini. Nanti bisa-bisa dicoret dari KK.
"...Tanganmu kotor."
Hanya dua kata itu berhasil meloloskan air mata dari pelupuk mata Serena.
Sakusa panik, tapi juga gugup. Was was kalo pemilik dari anak yang bernama Serena ngamuk.
Serena mengeluarkan kain segi empat kecil dari saku dressnya. Kainnya ditekan-tekan ke matanya.
Kasian Mama Irene. Udah make up in anak gadisnya seimut ini tapi luntur dikit gara-gara Serena nangis.
Anehnya, mata Sakusa berbinar melihat sapu tangan Serena.
Aneh emang.
Banget.
Serena langsung syok bundar sekali mulutnya.
"...Maaf, namaku Sakusa Kiyoomi," ucap Sakusa setelah Serena menenangkan diri.
Serena bingung, mau marah tapi Sakusa udah minta maaf.
"Serena Ellysian Ellian. Nice to meet you," balas Serena sambil membuka tisu basah yang tadi dilempar Sakusa.
Btw, mereka disitu ngomongnya pake bahasa internasional. Jadi agak lucu dengarnya, apalagi Sakusa yang masih awkward sehabis bikin anak orang nangis.
Dan itu lah awal pertemuan mereka :)
Aneh, aneh, aneh.Habis dari pesta itu mereka ga ngobrol lagi. Dan tisu basahnya Sakusa dibawa pulang semua sama Serena.
"Oleh-oleh buatmu." –Sakusa Kiyowo 9 y.o.
DONE.
Aneh? Ya iya lah~
Wkwkwkwkwkwkwk. Siapa dulu yang buat.Bener kan singkat~
Makanya aku rela double update!Dan ini chapter terakhir yg kutulis sebelum kejadian jempol kegores tulang :D
Next : 10
P.S. gataw kpn, blm rampung ngetiknya :) hp buluk sih layarnya ):
Gaada yang bilang kalo judulnya salah, ish )): kelewat 4 nya lhooo. Sad tuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Wave || Haikyuu! X OC
FanficEllian Serena. Di mata orang asing, dia kalem, sopan, dan tinggi (badannya). Tapi Serena hanya akan membuka diri kepada orang terdekatnya saja. Dan kemampuan pasifnya, yaitu, membuat hati pria di sekitarnya terombang-ambing. "Baru kali ini aku m...