Eighth

1 1 0
                                    

“Willy.”

“Lei.”

•••

01.06AM

“Willy!”

Astagfirullah.

“...”

Salam dulu 'kan bisa? Ini juga jam berapa? Lo ngelindur apa gimana?”

“Kenapa ... Lo bohong?”

“Hah? Tunggu, tunggu, lo kenapa? Nangis?”

“Lo kenapa jalan sama Dinda?!”

“Lo mimpi buruk? Belum baca doa?”

“Padahal baru kemarin lo bilang, gak bisa liat gue sakit. Tapi, sekarang lo malah buat gue sakit.”

“Ngomong apa, sih? Tengah malem lo nelpon gue terus bilang sesuatu yang bahkan gue gak ngerti sama sekali. Lo kenapa? Bicara yang jelas, Lei.”

“Lo jalan sama Dinda. Iya 'kan?!”

“Gak.”

“Bohong!”

“Gak apa-apa kalo gak percaya. Yang penting gue udah jawab pertanyaan lo sebener-benernya.”

“Lo gak mau bantah? Berati iya 'kan? Selama ini lo sebenernya suka sama Dinda!”

“Gue gak mau bantah, karena gue tau kalo lo pasti gak bakal mau denger. Yang jelas, semua yang lo tuduhin itu gak bener.”

“Lima menit yang lalu, Dinda upload foto di Instagram.

Terus?”

“Itu foto candid lo sama dia yang lagi di-MallCaption nya bikin jijik! Lo pikir aja sendiri apa artinya!”

“ ... Lo ini agen FBI atau apa? Segitu niatnya lo mata-matain Dinda sampe tengah malem? Apa tiap malem lo kayak gini?”

TalkzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang