Twelfth

2 1 0
                                    

“Willy.”

“Lei.”

•••

23.56PM

“Halo? Pacar, udah tidur? Gue ganggu?”

“Hh? Ini siap—oh, Lei. Kenapa?”

“Lo bangun tidur, ya?”

“Gak, kok. Ini gue lagi nonton bola.”

“Sambil rebahan?”

“Iya.”

“Merem?”

“Kalo lagi iklan.

“Terus ketiduran?”

“Dikit.”

“Pacar, gue gak bisa tidur.”

“Hm? Itung domb—eh, kelinci. Kelincinya bayangin aja lo punya.”

“Gak bisa.”

“Heran, perasaan gampang banget lo bayangin gue dulu-dulu. Masa bayangin kelinci aja gak bisa?”

“Gara-gara kemaleman belajar masak, gue jadi gak bisa tidur. Terus sekarang—gue jadi parno sendiri.”

“Parno kenapa lagi, deh?”

“Setan.”

Ditanyain malah maki gue, bener-bener.”

“Bukan. Gue takut sama setan, setan!”

“Nah, yang terakhir lo baru maki gue 'kan?”

“Kok tau? Lo cenayang?”

“Apaan, sih? Cenayang-cenayang mulu.”

“Pacar, gue beneran takut. Kamar gue mendadak serem, gelap.”

“Gelap karena lo matiin lampunya.”

“Terus kayak sepi gitu.”

“Kalo malem rame, berarti ada tahlilan.”

“Serius. Becanda mulu, ih!”

“Siapa yang becanda, Ya Allah.”

TalkzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang