Irene dan Tiffany tiba di kantor Taeyeon bersamaan, keduanya saling terkejut, lalu membuat kesepakatan untuk saling menutupi nya, Tiffany pura-pura tak tahu jika selama ini Irene membantu Taeyeon, dan Irene pura-pura tak tahu jika sang ibu mertua selalu mengirim makanan untuk suami nya itu.
"Dari mana?" Tanya Rio dingin begitu Irene memasuki rumah.
"Oppa, kamu mengagetkan ku saja" ucap Irene menutupi kegugupan nya.
"Aku tanya dari mana?" Ulang nya datar.
"Tentu saja lembur oppa, maaf aku tak sempat memberitahu oppa" jawab Irene dengan wajah bersalah nya, karena membiarkan Rio yang mengasuh kedua anaknya, sampai mereka tertidur.
"Oppa sudah makan?" Tanya Irene perhatian, dia mulai melepas blazzer nya.
"Hm" jawab Rio singkat, yang artinya dia marah, karena tahu Irene berbohong, Jisoo sudah pernah berjanji untuk tak memberi lembur pada Irene, dan sekarang sang istri berbohong jika dia lembur urusan kantor.
Rio belum tidur ketika Irene diam-diam mengendap-endap keluar kamar menuju ruang kerja nya, Rio mengertakan gigi geraham nya kesal pada sang istri.
Pagi nya Rio bangun terlebih dahulu, memasuki ruang kerja sang istri.
Duar
Jantung Rio bagai di hantam bom membaca signiture disudut kertas putih bertuliskan Taeny, keyakinan nya semakin kuat jika selama ini, Irene telah berbohong pada nya.
Bahkan ketika berangkat bersama Leo dan baby Lili pun Rio tak berpamitan pada sang istri, Rio marah, sangat marah karena istrinya telah berani berbohong sekarang.
Fokus kerja Rio buyar, dia tak bisa berkonsentrasi, memikirkan kebohongan istri nya, Rio gelisah, akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi kantor yang pernah dikunjungi Irene.
"Selamat siang tuan, ada yang bisa saya bantu?" Sapa Yeri ramah melihat Rio memasuki kantor nya.
"Saya ingin bertemu dengan atasan anda" jawab Rio yang tak tahu jika itu adalah perusahaan ayah nya.
"Baik, tunggu sebentar tuan" jawab Yeri, gadis itu memasuki ruangan Taeyeon untuk memberitahu jika ada tamu yang ingin bertemu.
"Irene-ahh, mungkin dia orang yang krmarin tertarik dengan sketsa mu" girang Taeyeon.
"Suruh dia masuk Yeri-ahh" perintah Taeyeon.
"Baik tuan" Yeri pun keluar untuk memanggil Rio.
"Silakan masuk tuan, sajangnim sudah menunggu anda" beritahu Yeri.
"Ne terima kasih" Rio lalu berjalam menuju ruang kerja Taeyeon.
Boom
Rio, Taeyeon, Irene dan Yuri sama-sama saling terkejut, mereka tak menyangka akan dipertemukan ditempat yang sama seperti ini, Irene terbelalak, dia berdiri.
"Oppa"
"Rio-yaa" suara Taeyeon menyiratkan rasa rindu nya yang menggunung.
"Brengsek" geram Rio marah, dia berjalan cepat menghampiri Taeyeon, lalu menarik kerah baju ayah kandung nya itu, dan mendorong serta menghimpitnya di dinding.
"Setelah menolak kehadiranku dengan menganggap aku sebagai anak haram, sekarang kamu memanfaatkan istri ku, manusia macam apa kamu Kim Taeyeon?!" Teriak Rio marah, di depan wajah ayah nya.
"Tak puaskah kamu sudah menghancurkan ku dulu, dan sekarang rumah tanggaku juga akan kamu hancurkan brengsek" hati dan pikiran Rio dipenuhi amarah.
"Oppa" Irene mulai menangis, dia berusaha menarik tangan Rio tapi kalah kuat, Yuri menarik pinggang Rio dari belakang tapi pria itu sepertinya terlalu kuat karena dikuasai oleh amarah nya.
"Rio-yaa, maafkan daddy" Taeyeon menatap teduh pada wajah Rio yang merah padam.
"Kamu tak pantas disebut ayah, bukan kah bagimu aku hanya lah seorang anak haram" bentak Rio.
"Oppa, tenangkan hatimu" bujuk Irene
"Rio-yaa" teriak Tiffany dari ambang pintu sambil membawa paper bag berisi makanan untuk Taeyeon.
Bruk
Taeyeon jatuh terduduk, Yuri langsung membantu tuan nya berdiri, dan mendudukan nya di kursi.
"Apa ini?" Heran Rio, atas kedatangan sang mommy, dia baru sadar sekarang jika Irene dan Tiffany masih berhubungan dengan Taeyeon.
"Istri dan mommy ku telah bersekongkol untuk mengkhianatiku?" Lirih nya tak percaya.
"Oppa, bukan begitu" Irene mencoba meraih tangan Rio untuk memberinya penjelasan, tapi sang suami menepis nya.
"Jangan sentuh aku" ketus nya.
"Inikah balasan yang kalian berikan pada ku? Kalian semua sama ternyata" ujar Rio pada Tiffany dan Irene.
"Tak ada lagi yang bisa ku percaya di dunia ini, kalian semua pengkhianat" lirih Rio dengan wajah basah nya, dia lalu keluar dari ruangan Taeyeon, Irene menangis meraung dilantai, Tiffany mematung di ambang pintu, air matanya juga tak terbendung lagi, ini adalah pertemuan pertama Rio dengan Taeyeon semenjak dia pergi dari rumah bersama Irene dan Leo yang masih bayi kala itu, dan dendam yang Rio tahan selama ini memicu amarah nya yang sampai tega berbuat sedemikian kasar pada Taeyeon, ayah kandung nya sendiri, ditambah pengkhianatan yang dilakukan oleh Tiffany dan Irene, juga telah melukai hati dan perasaan nya.
Rio menjemput Baby Lili, Abigail dan Leo di rumah mertuanya, lalu setelah mengantar Abigail pulang, Rio langsung menuju ke rumah Jisoo.
"Hey, ada apa ini?" Kaget Jisoo melihat Rio mendatangi rumah nya dengan kedua anak nya lengkap dengan beberapa tas berisi baju.
"Aku ingin tinggal disini hyung" Rio langsung menerobos masuk, Sandara dan Rose pun terkejut melihat Rio masuk dengan membawa banyak barang.
"Hey little Lili" sapa Dara yang langsung mengambil alih bayi mungil itu dari gendongan Rio, Jisoo dan Rose saling bertatapan heran.
"Leo, ayo ikut Se mommy sayang" Rose yang yang sedang menggendong baby Aliss pun mengulurkan tangan kanan nya.
"Kita mau kemana momm?" Tanya Leo menggandeng tangan Rose.
"Ke dapur, tempat kesukaan mu boy" kekeh Rose.
"Mommy punya apa?" Tanya Leo antusias, Jisoo mengambil gelas bening, mengisinya dengan air putih lalu memberikan nya pada Rio yang duduk di ruang tamu.
"Minumlah" ujar Jisoo.
"Kamu bertengkar dengan Irene?" Selidik Jisoo, Rio lalu menceritakan apa yang terjadi tadi siang di kantor Taeyeon, Jisoo ikut merasa kecewa dengan Irene yang tega merangkap pekerjaan tanpa sepengetahuan nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Cinta Season 2
Fanfictionkelanjutan dari Bukan Salah Cinta yang pertama, buat yang mau ngikutin cerita ini, silakan baca yang season pertama dulu biar nyambung.