9. Rio Pulang

1.6K 205 23
                                    

Irene mendatangi rumah kedua orang tua nya dengan panik, karena tak mendapat anak-anak dan suami nya di rumah.

"Eomma" tangis nya

"Irene-ahh, kemana Leo dan Lili?" Tanya Jessica bingung karena sang putri tiba-tiba datang sambil menangis.

"Justru itu, aku kemari mau menjemput mereka eomma" jawab Irene dengan suara seraknya.

"Mereka sudah dijemput papa nya sejam yang lalu" beritahu Jessica.

"Masuklah, minum dulu" Jessica merangkul sang putri dibawanya masuk ke dalam rumah.

"Ada apa ini yeobo?" Tanya Yoong bingung melihat putri nya sesenggukan.

Dengan nafas tersendat-sendat, Irene menceritakan prahara rumah tangga nya pada Yoong appa, dan Jessica eomma.

"Sayang, bukan maksud appa ingin membela Rio, tapi menurut appa, perbuatan mu itu salah, kamu punya suami, yang harus nya bisa kamu ajak berbagi, atau berdiskusi, wajar Rio marah, urusan tuan Kim memang sangat sensitif bagi nya, dan kamu tak meminta pendapatnya terlebih dahulu" tutur Yoong appa menasehati putri nya.

"Lalu aku harus bagaimana appa?" Putus asa Irene.

"Aku melakukan ini juga demi kebaikan Tae daddy" sesal nya.

"Besok kamu cari dia, dan jelaskan semua nya saat suasana sudah memungkinkan" lanjut Yoong.

"Ayo appa antar pulang, untuk berjaga-jaga, andai Rio pulang tengah malam nanti" ujar Yoong, Irene pun menurut.

Dikamar nya, air mata Irene tak bisa berhenti, menangisi suami dan anak-anaknya yang pergi entah kemana, dia sudah menelpon Jisoo, dan oppa nya itu membenarkan keberadaan Rio, Leo dan Lili disana, tapi melarang Irene untuk menjemputnya.

Jisoo, Dara, dan Rose menatap sendu pada Rio yang mendekap tubuh baby Lili dengan lengan kirinya, bayi perempuan itu tidur diatas tubuh ayah nya, sementara di sisi kanan Rio, Leo nampak berbaring nyaman dengan berbantalkan lengan papa nya, dia tidur dengan mulut nya yang sedikit terbuka lucu.

"Cobaan apalagi ini?" Gumam Jisoo keluar dari kamar yang Rio huni.

"Jisoo-yaa, cobalah besok bicara pada Rio, dan antar dia pulang agar menyelesaikan masalah nya dengan Irene, jika tidak, rumah tangga mereka akan menjadi apa? Leo dan Lili masih sangat membutuhkan mama nya" ujar Dara meminta pada sang putra.


"Bukan mommy tak suka Rio dan si kecil disini, mommy sangat suka malah, tapi itu jika keadaan rumah tangga mereka baik-baik saja, tidak sedang dalam masalah begini" jelas Dara lagi

"Ne momm" jawab Jisoo.


Keesokan harinya, Rio tidak bekerja, karena mengasuh Leo dan Lili, sementara Abigail diantar oleh Jisoo.

"Rio-yaa, apa Irene belum menghubungi mu?" Tanya Rose, karena sudah dekat dari kecil, Rose jadi tak memiliki rasa sungkan dengan Rio, dia bisa bebas bertanya dan mengungkapkan apa saja yang ada di kepalanya.




"Sudah" jawab Rio singkat.


"Lalu?" Tanya Rose lagi.




"Lalu aku tak menjawabnya" jawab Rio acuh.



"Ish"


Plak


Rose memukul punggung Rio dari belakang.



"Aww, Leo, Se mommy memukul papa" adu Rio pura-pura kesakitan sambil mengusap punggung bekas pukulan Rose, Leo yang tadinya sedang sibuk menyusun lego pun menoleh, wajah nya cemas, melihat sang ayah kesakitan dia pun langsung berdiri dan menghampiri Rio.



"Mana yang sakit papa? Mana yang sakit?" Tanya nya khawatir sambil memeriksa punggung Rio.



"Manja" cibir Rose pada sahabat yang juga ipar nya itu, Rio menjulurkan lidahnya mengejek pada Rose karena berhasil mendapat perhatian dari Leo.


Baby Lili tertidur ayunan milik baby Aliss, Leo berada di sofa teras belakang juga tertidur, sementara Rio membereskan mainan anak-anak nya, Rose sedang menyuapi makan siang sang putri.





"Kau tak ingin menyelesaikan masalah mu?" Tanya Rose




"Kamu lelaki, jangan jadi pengecut, dengan lari dari masalah" nasehat Rose



"Yaa, sebagai laki-laki, hadapi apa pun masalahmu, dan selesaikan, jangan dihindari" timpal Jisoo yang sedang berdiri di ambang pintu penghubung ruang tv dan teras belakang, dia pulang di jam istirahat untuk makan siang.





"Ini terlalu menyakitkan hyung, dia tega membohongi ku yang adalah suami nya" jawab Rio.





"Irene pasti punya alasan kenapa melakukan itu, apa kamu tak ingin mendengar penjelasan nya? Jangan sampai rumah tanggamu berantakan hanya karena keegoisan mu, lihat mereka, Leo dan Lili, mereka masih membutuhkan bimbingan dari orang tua yang utuh, jangan sampai mengalami hal yang sama denganku" nasehat Jisoo panjang lebar, Rio tak menyahut, karena dalam hati, dia membenarkan apa yang hyung nya katakan itu.






"Nanti malam hyung antar pulang ne" tawar Jisoo, Rio mengangguk.



Dan malam nya, Jisoo menepati janji untuk mengantar Rio dan anak-anak nya pulang, Rio menghela nafas saat mobil milik sang hyung itu mulai memasuki halaman rumah nya, mereka keluar dan memasuki rumah dengan posisi Jisoo menggendong Leo, dan Rio menggendong baby Lili.






Tok. . . Tok. . . Tok. . .






Ceklek



"Anak ku" seru Irene yang langsung spontan mengambil alih baby Lili dari gendongan Rio, bayi mungil itu tersenyum lebar, begitu girang bertemu mama nya lagi, Irene menghujani ciuman di wajah putri kecil nya itu.




"Ma" panggil Leo.





"Hey oppa, ayo turun" ajak Irene, dia lalu memeluk dan menciumi wajah Leo.




"Sudah makan hm?" Tanya nya sambil membawa kedua anak nya memasuki kamar Leo, yang ditanya mengangguk.







Irene menyusui baby Lili, sekalian menemani Leo tidur, karena hari sudah malam, Rio sendiri di ruang tamu bersama Jisoo, tak lama Irene muncul dengan wajah sembab nya karena anak-anak sudah tertidur di kamar masing-masing.

Irene menyusui baby Lili, sekalian menemani Leo tidur, karena hari sudah malam, Rio sendiri di ruang tamu bersama Jisoo, tak lama Irene muncul dengan wajah sembab nya karena anak-anak sudah tertidur di kamar masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah, sekarang waktunya kalian bicara baik-baik, hyung pamit ne" ujar Jisoo.



"Ne hyung" balas Rio.




"Gumawo oppa" jawab Irene dengan suara sengau nya, Rio berdiri lalu berjalan menuju ke kamar nya, sejenak Irene hanya terdiam, takut untuk menyusul sang suami, tapi dia juga sudah tak tahan dengan situasi yang ada.



Akhirnya, Irene pun menyusul suami nya ke kamar.








#TBC

Bukan Salah Cinta Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang