25. Tante

1.3K 92 0
                                    

Akhirnya update lagi!!

Bintangnya Dong!

Sekali lagi aku ingatkan. Ini short part.

KENAPA PARTNYA PENDEK?

Ya karna yang nulis saya:v
Suka-suka sayaƪ(˘⌣˘)ʃ

(。•̀ᴗ-)✧HAPPY READING ALL(☆▽☆)












Hening. Hanya itu suasananya.

"Gue pulang dulu ya Al.. nanti gue kesini lagi.." pamit Chelly.

"Ah, iya.." jawab Alvan.

Chelly pun pergi berpamitan kepada Andi dan Mia. Setelah itu ia pulang menggunakan Taxi online.

*****

Setelah turun dari taxi, diirnya begitu gugup dan takut. Ia tak tau apa yang akan terjadi di dalam nanti.

Tiba-tiba, seorang anak kecil menggandeng tangannya.

"Jangan takut. Kamu tidak bersalah, jadi pengecut tidak ada gunanya. Kamu tidak sendirian, ada aku disini.." ucap anak itu.

Ya, itu adalah bayangan kecil dari Bianca. Chelly selalu menganggap Bianca selalu bersamanya.

Perlahan, Chelly membuka gerbang rumahnya, dari luar tampak sepi. Ia harap di dalam nanti tidak terlalu ramai.

Ceklek..

Chelly membuka pintu utama rumahnya. Ada Papa, Mama dan Genandra di sana. Namun, Chella entah pergi kemana. Suasananya tampak tenang.

"Dari mana aja..?!!" Tanya Alea.

"Dari Rumah sakit Mah.."

"Ngapain kesana?! Ngobatin luka kamu? Dasar lemah!"

"Chelly nemenin Alvan operasi.."

"Alvan?" Alea tampak berfikir. "Oh, orang brengsek yang selalu belain Lo itu?"

"Dia bukan orang brengsek Mah." Ada penekanan di akhir kalimatnya.

"Semalam kamu tidur dimana?!" Tanya Alex.

Tubuh Chelly gemetar sekarang, ia takut dipukuli lagi oleh Papahnya.

"Di Apartemen Mamahnya Alvan.." lirih Chelly dengan wajah tertunduk.

"Chelly.. sayang, kamu udah pulang?"

Chelly mendongakkan kepalanya. Melihat siapa orang yang menanyainya.

Seorang wanita paruh baya berdiri di dekat tangga, senyumnya mengembang melihat Chelly.

"Tante..!" Sahutnya.

Chelly langsung memeluk tantenya itu. Sudah lama ia tak berjumpa dengannya. Dia memang tinggal di Bali. Itu sebabnya mereka jarang bertemu.

"Tante Alia kapan pulang?" Tanya Chelly.

"Dari semalem sayang, tapi kamunya gak ada.."

"Maaf ya Tante, Chelly lagi nemenin Alvan.."

"Iya, gapapa kok.."

Chelly kembali memeluk Tante nya itu.

"Kita ke kamar yuk, Tante bawain kamu oleh-oleh..."

Chelly mengangguk dan mengikuti langkah Tante nya itu. Sekarang Chelly tau mengapa orang tuanya tak memarahi diirnya. Karna rupanya Alia, adik dari Alea Mamahnya berkunjung ke rumah.

*****

"Coba, buka baju kamu.. Tante mau liat luka kamu.." suruh Alia.

"Hah?" Chelly tertegun.

"Tante udah tau sayang, Genandra cerita ke Tante.."

Chelly pun menurut, ia memperlihatkan kondisi lukanya yang belum membaik sejak kemarin. Alia mengambil kotak P3K. Mengoleskan obat ke luka Chelly, berharap akan membaik secepat mungkin.

"Maaf ya sayang, Tante gak bisa ngelindungi kamu..."

"Gapapa Tante.."

"Tante gak ngerti sama cara pikir orang tua kamu, mereka selalu memandang kamu salah..."

Chelly tersenyum. "Gapapa Tante, Chelly udah biasa di giniin kok.."

"Andai Tante boleh adopsi kamu, terus bawa kamu ke Bali lagi.. pasti kamu gak akan tumbuh besar dengan luka kaya gini..." Tangisnya mulai pecah.

#Flashback on!

Chelly kecil sedang berada di Bali sekarang. Tepatnya di rumah Alia, Tante nya.

Sudah tiga bulan lebih ia disini. Itu karna Alia membawa Chelly pergi setelah kejadian itu. Kejadian dimana Chelly menjatuhkan adik bayi nya. Amarah Alea dan Alex membuat Alia prihatin. Dan nekat membawa Chelly pergi.

Apalagi dia memang tak mempunyai anak. Semenjak dirinya di vonis kangker rahim. Dan terpaksa rahimnya di angkat. Beruntung Zaki, suaminya. Tetap menerima apa adanya.

Sekarang Chelly sedang bermain di teras rumah tantenya itu. Ia sedang bermain boneka dengan Zia, anak adopsi Tante dan Pamannya.

Tiba-tiba gerbang rumahnya terbuka, menampakkan sepasang suami istri yang melangkah mendekat ke Chelly.

"Chelly.. ayo pulang. Chella nungguin kamu di Jakarta.." ucap Alex.

"Enggak, Chelly disini aja sama Tante.."

Alea menarik tangan Chelly. "Ayo pulang!"

Alia keluar dari rumahnya. Ia mendapati kakak dan kakak iparnya yang hendak membawa Chelly.

"Kak, tolong biarin Chelly disini aja.. Chelly akan aku urus layaknya anak kandung aku.." pinta Alia.

"Enggak, dia anak aku Al.. dia tanggung jawab aku.. aku ibunya.." jawab Alea.

Mereka berdiskusi cukup lama di ruang tamu. Sementara Chelly terdiam di kamarnya.

"Aku udah gak marah lagi sama Chelly. Aku sayang sama dia, dia anak aku.. aku punya tanggung jawab terhadap nya." Ucap Alea dengan lembut.

Berkali-kali Alea membujuk adiknya Alia agar menyerahkan Chelly kepadanya.

Alia pun akhirnya terbujuk rayuan manis kakaknya. Dalam sekejab ia percaya bahwa Alea tak akan menyakiti Chelly.

Chelly pun dibawa pulang ke Jakarta. Namun sesampainya di sana, bukanlah kasih sayang yang ia dapat. Tapi penderitaan demi penderitaan ia terima. Usianya masih enam tahun. Tapi hidupnya sudah sangat menderita.

Bahkan saat Alia ingin membawa Chelly ke Bali lagi, Alea tidak mengizinkan hal itu. Jika adiknya ini memaksa. Alea akan melapor ke jalur hukum. Sepertinya ia tak peduli walau yabg di laporkan itu adik kandungnya sendiri.

#Flashback off!




Yaaayy..!

Thanks all.

Tunggu part selanjutnya ya!

Salam manis,

Salsabil_swa.
05.09.2020

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang