29. Martabak Coklat Keju

1.2K 94 1
                                    

Update Again!

Bintangnya atuh, yaallah.. gak bosen-bosen gue ngingetin padahal..

Dhlah. Capek ngomong sama kalian.

LETS GO READING AL!!













Alvan memberhentikan mobilnya ke sebuah Cafe. Ia pun masuk ke sana bersama Chelly.

"Al, gue masih pake baju sekolah loh.. gue malu.." lirih Chelly.

"Udah, gausah dipikirin.." Alvan menggandeng Chelly. "Sini duduk..."

Alvan pun memesankan minuman untuk dirinya dan Chelly.

"Trus, mau ngapain?" Tanya Chelly.

"Ya... Nongkrong-nongkrong aja disini.. biar gak gabut.."

"Perut Lo masih sakit?"

"Udah enggak kok..." Jawab Alvan.

"Trus, Lo kapan balik ke sekolah..?"

"Jadi gini, rencananya gue lusa mau ke Paris, sepupu gue mau nikah disana.. dan gue balik ke sekolah lagi setelah gue pulang dari Paris."

"Sepupu Lo orang Paris?"

"Bukan.. dia orang Indo, cuma nikahannya di Paris..."

Chelly mengangguk mengerti, ia memahami mengapa keluarga Alvan menikah di luar negri, bagaimana tidak? Keluarganya adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.

"Lo ikut ya.. cuma dua hari kok.."

"Gak ah.. gue mau sekolah aja, lagian disana gue gak kenal siapa-siapa.."

"Ayolah.. cuma dua hari, nanti disana kan ada gue, Mama sama Papa juga.."

"Enggak, gue ngerasa aneh kalo tiba-tiba muncul di tengah-tengah keluarga Lo..."

"Eeemmm... Dua Minggu lagi kan gue ulang taun, gue minta kado nya sekarang! Permintaannya Lo harus ikut gue ke Paris, titik! Gak ada penolakan, gak ada pembantahan, gak ada protes-protes!"

"Tap-"

Telunjuk Alvan menyentuh bibir Chelly. "Hussstt..!! Gak boleh protes!"

"Gak adil..!! Ulang tahun nya kan masih lama.. masa mintanya sekarang..?!"

Alvan menutup telinganya. "Hah? Lo ngomong apa Chell? Gue gak denger.."

"Yaudah deh iya.. gue ikut!"

Alvan mengelus pipi tembam Chelly. "Nah, gitu dong dari tadi..."

"Tapi, nyokap bokap gue gimana?"

"Gampang! Itu biar gue yang ngurus.." ucap Alvan bangga.

Setelah beberapa saat, Minuman yang mereka pesan pun datang, mereka pun meminumnya, hingga seseorang datang dan merusak suasana.

"Alvaan.. Lo beneran suka sama dia?! Seriusan? Cewek kumel kaya dia Lo deketin?" Ucap cewe yang tiba-tiba menghampiri Alvan.

"Denger ya, jangan pernah ngehina Chelly! Apa lagi di depan gue! Gue gak ada urusan sama Lo!"

Alvan menarik tangan Chelly dan masuk ke mobil. Sementara cewe tadi terus mengeluarkan maki-makian ke Chelly.

Alvan mengendarai mobilnya. Entah kemana tujuannya.

"Dia siapa Al..?"

"Hm, siapa yah.. lupa.."

"Trus kenapa dia marah-marah gitu?"

"Udah dua Minggu an dia gangguin gue, minta di jadiin pacar gue.. maksa banget! Gue gak suka.."

Chelly mengangguk mengerti. "Trus, kita mau kemana?"

"Nyari makanan.. abis itu kita duduk-duduk di deket pantai, Lo mau gak?"

"Boleh.. udah lama gue gak ke pantai.."

Mobil Alvan berhenti di depan Abang penjual Martabak yang ada di pinggir jalan.

"Lo mau rasa apa Chell?"

"Coklat keju.." Chelly menjawab.

"Oke, Lo tunggu di mobil aja ya.."

"Gak, gue ikut aja.."

Chelly dan Alvan pun duduk di kursi yang di sediakan Abang martabak tadi. Menyaksikan bagaimana pembuatan martabak.

"Coklatnya jangan kebanyakan ya pak, yang di sebelah saya udah manis soalnya, nanti saya diabetes.." celetuk Alvan.

Chelly menjambak rambut Alvan. "Jangan dengerin dia pak! Dia stress.. coklatnya banyakin aja.."

"Chell, sakit tau.." desis Alvan.

"Rasain!"

"Duh, kegantengan gue rusak nih gara-gara Lo.. rambut gue jadi acak-acakan gini.."

"Chelly hanya tertawa melihat Alvan yang masih sibuk merapikan rambutnya di depan spion mobil.

*****

Disinilah mereka, duduk di tepi pantai yang indah, beralas kan karpet sebagai tempat mereka duduk, beberapa camilan pun ikut menghiasi kebersamaan mereka. Ditambah lagi senja menampakkan ke indahan nya.

Mereka sedang memakan martabak coklat-keju yang tadi mereka beli, sambil menatap langit yang berwarna jingga itu.

"Oiya Chell, gue mau cerita.." Alvan memulai pembicaraan.

"Cerita apa?"

"Jadi gini, gue punya temen, dia itu suka sama cewe, beberapa kali dia ngode, tapi si cewe gak peka..."

"Trus, dia nembak si cewe gak?" Tanya Chelly.

"Enggak.. dia gak tau caranya.."

"Bego banget ya temen Lo! Masa nembak doang gak bisa..? Seharusnya kalo suka itu nyatain.. bukanya malah diem kaya orang bego."

Uhukk.. uhukk.. uhuk..!!
Alvan mendadak tersedak.

"Nih, minum-minum..." Chelly membantu Alvan meminum air mineral. "Makan martabak aja kesedek..."

Alvan mengelus dadanya, tak menyangka Chelly menganggap cowo itu bego. Padahal yang di maksud Alvan adalah dirinya sendiri.

"Astaughfirullah, gue dikatain bego.." batin Alvan.








Gimana? Fi part ini aku banyakin homornya hehe..

Tunggu part selanjutnya Yap!

Salam manis,

Salsabil_salwa
10.09.2020

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang